DokterSehat.Com– Meskipun diderita oleh cukup banyak orang di Indonesia, dalam realitanya tekanan darah tinggi atau hipertensi masih dianggap sebagai masalah kesehatan yang sepele oleh kebanyakan orang. Banyak penderitanya yang tetap saja menerapkan gaya hidup tidak sehat sehingga lebih rentan untuk terkena penyakit yang mematikan.
Tahukah anda jika sekitar 30 persen kasus kematian yang ada di seluruh dunia ternyata terjadi akibat kelainan pada organ kardiovaskular dan jantung. Padahal, kelainan ini juga terkait dengan hipertensi.
Berdasarkan prediksi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada 2009 lalu, disebutkan bahwa pada tahun 2010 kasus kematian yang dipicu oleh hipertensi mencapai 30,8 persen dari total seluruh kasus dan pada tahun 2020 mendatang mencapai 31,5 persen. Kemungkinan, jumlah kasus ini bahkan bisa naik hingga 32,5 persen pada 2030!
Pakar kesehatan dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), FIHA dari Indonesian Society of Hypertension menyebutkan bahwa ada beberapa faktor penyebab hipertensi yang menyerang masyarakat Tanah Air, yakni akibat kegemukan, kebiasaan merokok, dan diabetes.
“Jika sampai kita mengalami hipertensi, otot jantung akan memompa darah dengan lebih keras demi memastikan darah tetap bisa mengalir meskipun harus melawan hambatan dan tekanan di dalam pembuluh darah aorta. Meskipun hal ini bisa memastikan nutrisi dan oksigen mencapai bagian tubuh yang dituju oleh darah, jantung yang bekerja dengan terlalu keras akhirnya mengalami kerusakan,” kata dr. Arieska.
Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja dan penderita hipertensi tidak mengubah gaya hidup, otot jatung akan terus membesar. Selain itu, diding pembuluh darah juga akan ikut terpengaruh akibat banyaknya plak yang sudah menumpuk di dalamnya. Keberadaan plak inilah yang kemudian memicu penyumbatan aliran pembuluh darah dan membuatnya menjadi semakin parah.
“Penderita hipertensi lebih rentan mengalami penyakit jantung koroner yang bisa menyebabkan kematian dini. mereka juga lebih rentan terkena kelainan jantung,” lanjut dr. Arieska.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Reach Registry, lebih dari 90 persen penderita hipertensi memiliki stidaknya tiga atau lebih faktor risiko terkena penyakit jantung yang bisa memicu kematian mendadak.
0 comments:
Post a Comment