Home » » Mungkinkah Usus Buntu Bisa Diatasi Tanpa Operasi?

Mungkinkah Usus Buntu Bisa Diatasi Tanpa Operasi?

Posted by Flash Droid Pedia on Saturday, September 22, 2018

usus-doktersehat

DokterSehat.Com– Penyakit usus buntu sangat identik dengan operasi. Dalam realitanya, hampir semua penderita usus buntu harus menjalani operasi demi menyembuhkan penyakit ini. Hanya saja, apakah mungkin penyakit usus buntu bisa diobati tanpa perlu menjalani operasi?

Usus buntu adalah usus yang berbentuk seperti kantung kecil dan tipis dengan ukuran 5-10 cm. Usus yang terkait dengan usus besar ini bisa mengalami peradangan yang akhirnya berimbas pada datangnya penyakit usus buntu atau apendisitis. Jika dibiarkan, usus buntu bahkan bisa pecah dan memicu infeksi yang mematikan.

Prosedur operasi dilakukan untuk mengatasi infeksi ini. Selain operasi, dokter juga biasanya akan memberikan antibiotik. Hanya saja, dalam beberapa kasus, masalah usus buntu juga bisa diatasi hanya dengan antibiotik tanpa perlu operasi. Sebagai informasi, operasi usus buntu hanya diwajibkan apabila penyakit ini sudah mengalami peradangan atau infeksi yang berat, pecah usus buntu, dan munculnya peritonitis atau infeksi selaput rongga perut. Selain kasus-kasus ini, penyakit usus buntu tidak wajib untuk dioperasi dan bisa ditangani hanya dengan memakai antibiotik.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa penggunaan antibiotik bisa menangani 63 pesen kasus peradangan usus buntu. Hanya saja, kasus usus buntu yang ditangani adalah yang ringan, bukannya yang berat dan membutuhkan prosedur operasi.

Hanya saja, terdapat sebuah fakta bahwa 20 persen penderita usus buntu yang hanya mendapatkan terapi antibiotik akan kembali mengalami penyakit ini setahun setelah dinyatakan sembuh. Bahkan, 1 dari 5 pasien yang mengalami kekambuhan ini akhirnya mengalami pecah usus buntu atau komplikasi berbahaya lainnya.

Karena alasan inilah, sebelum memutuskan untuk hanya mengonsumsi antibiotik demi mengatasi masalah usus buntu, penderitanya harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu demi menentukan penanganan medis yang tepat.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}