Home » » Penyebab Biang Keringat pada Bayi dan Pencegahannya

Penyebab Biang Keringat pada Bayi dan Pencegahannya

Posted by Flash Droid Pedia on Wednesday, October 24, 2018

biang-keringat-pada-bayi-doktersehat
Photo Source: whattoexpect.com

DokterSehat.Com – Biang keringat pada bayi merupakan salah satu gangguan kulit yang sering dialami oleh bayi. Selain itu, biang keringat (miliaria) juga bisa yang disebabkan karena cuaca panas dan lembap, atau jika bayi Anda mengalami demam.

Bahkan, biang keringat pada bayi bisa muncul akibat penyumbatan kelenjar keringat pada kulit akibat sel kulit mati dan bakteri. Biang keringat sebenarnya juga bisa dialami oleh dewasa, namun bayi rentan mengalami biang keringat karena pori-pori bayi lebih kecil dan saluran keringatnya belum bisa berkembang sempurna.

Mengatasi biang keringat yang paling utama adalah menciptakan suhu di sekitar menjadi lebih sejuk dan tidak lembap. Bawa bayi ke tempat yang tidak membuatnya gerah dan terus berkeringat. Nyalakan penyejuk ruangan atau kipas angin, namun jangan arahkan kipas angin langsung ke arah bayi.

Ganti pakaian bayi dengan pakaian yang sejuk dan dapat menyerap keringat. Berikan pakaian longgar yang terbuat dari serat alami yang membuatnya lebih sejuk. Selain itu, pastikan juga bayi minum cukup banyak air agar terhindar dari dehidrasi.

Saat bayi rewel karena kegerahan, jangan segera digendong karena menggendong akan membuatnya makin kegerahan. Biarkan ia berbaring, merangkak atau beraktivitas sendiri hingga tangisannya mereda. Anda bisa mendampingi dari dekat, namun sebaiknya jangan menggendongnya.

Jangan lupa potong kuku bayi jika terlihat agak panjang, hal ini untuk menghindari cakaran bayi saat ia merasa gatal. Jangan terlalu sering memberi bedak pada bayi karena dapat menyumbat pori-pori dan menghambat penyembuhan.

Gejala Biang Keringat

Gejala biang keringat pada bayi di antaranya munculnya benjolan-benjolan kecil di bagian tubuh yang memiliki banyak kelenjar keringat seperti punggung, wajah, lipatan kulit, perut, leher, selangkangan atau ketiak. Kadang biang keringat pada bayi juga menimbulkan ruam kemerahan di kulit. Sementara pada orang dewasa, biang keringat akan muncul pada lipatan kulit yang bergesekan dengan pakaian.

Pada umumnya, biang keringat bukanlah kondisi yang membutuhkan penanganan khusus. Gangguan kulit ini biasanya dapat pulih dengan sendirinya dengan mendinginkan kulit serta menghindari paparan sesuatu yang panas. Meski demikian, segera temui dokter jika ruam terlihat makin parah, gejala yang muncul bertahan cukup lama, atau Anda melihat adanya tanda-tanda infeksi, seperti:

  • Nanah keluar dari bintil dan benjolan ruam.
  • Rasa sakit makin bertambah.
  • Demam dan menggigil.

Perlu diketahui juga, terdapat beberapa jenis biang keringat menurut tingkat keparahannya. Gejala dan tanda yang muncul juga bervariasi pada setiap jenisnya. Berikut adalah jenis-jenis yang harus Anda ketahui, antara lain:

1. Miliaria kristalina

Miliaria kristalina lebih cenderung terjadi pada bayi dibandingkan orang dewasa. Biang keringat jenis ini biasanya tidak gatal dan tidak terasa sakit. Ini adalah jenis biang keringat yang paling ringan dan hanya memengaruhi saluran keringat dari lapisan kulit teratas.

Kondisi ini bisa ditandai dengan kemunculan bintil-bintil berisi cairan berwarna jernih yang mudah pecah.

2. Miliaria rubra

Biang keringat jenis ini muncul di lapisan kulit yang lebih dalam dan biasanya terjadi pada daerah bersuhu panas dan lebih sering terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini disebabkan karena keringat yang tidak dapat keluar ke permukaan kulit sehingga terjadi peradangan yang ditandai dengan bintil-bintil kemerahan yang disertai dengan rasa gatal dan sedikit nyeri.

3. Miliaria profunda

Biang keringat jenis ini bisa bersifat kronis dan sering kambuh. Kondisi ini lebih cenderung terjadi pada orang dewasa setelah melakukan aktivitas fisik yang menghasilkan banyak keringat. Tanda-tanda yang terlihat dari miliaria profunda adalah bintil berwarna merah yang berukuran lebih besar dan lebih keras.

Meski begitu, ini adalah jenis biang keringat yang paling jarang terjadi, dan berdampak pada dermis atau lapisan kulit yang lebih dalam.

4. Miliaria pustulosa

Ini adalah perkembangan dari miliaria rubra di mana bintil mengalami peradangan dan berisi nanah.

Cara Menghilangkan Biang Keringat

Cara mengatasi biang keringat pada bayi yang pertama adalah memeriksakannya ke dokter. Biasanya dokter akan menyarankan krim kortikosteroid dengan potensi rendah untuk meredakan ruam dan kemerahannya. Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan lotion calamine pada bayi Anda.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, biang keringat bukanlah masalah yang perlu mendapatkan penanganan medis secara serius. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi biang keringat pada bayi maupun orang dewasa, di antaranya:

1. Menjaga suhu kulit

Untuk menurunkan keringat dan menjaga kulit tetap dingin, berendam atau mandi bisa membantu menjadikan tubuh terasa sejuk dan menghindari keringat berlebih.

2. Menggunakan pakaian longgar

Hindari menggunakan pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti polyester karena bahan-bahan ini lebih menyerap panas dan membuat Anda makin banyak berkeringat.

3. Sering berteduh saat musim panas

Dianjurkan untuk lebih sering berteduh atau mencari tempat dingin untuk menghindari panas. Selain itu, minumlah banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi.

4. Konsumsi obat gatal

Obat antihistamin berguna untuk meredakan gatal-gatal pada kulit. Meski demikian, pastikan untuk menanyakan kepada dokter terlebih dahulu apakah obat ini cocok dengan kondisi kesehatan Anda.

Jika langkah-langkah pengobatan biang keringat di atas tidak membuahkan hasil, atau setelah 3-4 hari ruam merah tidak menghilang atau justu bertambah parah, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Setelah Anda mengetahui, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi biang keringat, pencegahan biang keringat adalah upaya lain yang juga bisa Anda lakukan. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah biang keringat, antara lain:

  • Hindari menggunakan pakaian ketat yang membuat kulit sulit bernapas.
  • Hindari penggunaan krim yang dapat menyumbat pori-pori.
  • Gunakan sabun yang tidak membuat kulit menjadi kering dan tidak mengandung parfum.
  • Jaga keadaan lingkungan tetap sejuk dan kering dengan menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan.
  • Sehabis mandi, lap tubuh hingga kering sampai ke area lipatan kulit yang rentan biang keringat. Gunakan handuk berbahan katun yang baik dalam menyerap air.

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}