Lembaga penelitian yang salah satu pendirinya adalah Elon Musk, telah berhasil melatih bot AI untuk mengalahkan pemain game profsional di arena Dota 2. Ini merupakan langkah besar bagi bot tersebut setelah ‘prestasi’ lainnya di bulan Juni yang lalu, yaitu mampu mengalahkan pemain orang biasa di game Dota 2.
Bot tersebut telah semakin baik dan menyempurnakan keahlian bermain gamenya sehingga dapat mengalahkan pemain yang bertempur di arena Dota 2. Bot yang bernama OpenAI Five ini pun siap untuk ikut serta dalam turnamen Dota 2 bertajuk The International, yang merupakan salah satu ajang e-sport terbesar tahun ini.
OpenAI minggu ini telah mengalahkan beberapa mantan pemain high profile di Dota, antara lain adalah Ben “Merlini” Wu, William “Blitz” Lee, Ioannis “Fogged” Lucas, dan juga pemain pro yang masih aktif, David “MoonMeander” Tan. Pertandingan ini dipantau oleh komentator Dota terkenal Austin “Capitalist” Walsh. Dalam komentarnya, Austin Walsh juga menyatakan sebagai berikut:
OpenAI Five menang dengan cara yang sangat meyakinkan di pertandingan pertama, tidak mengizinkan pemain manusia masuk ke tower pertahanannya. Manusia sedikit membaik di permainan kedua, menghancurkan satu tower, tapi tetap dibantai oleh bot ini. Pada akhirnya di game ketiga, dengan penuh semangat untuk memulihkan harga dirinya, tim manusia berhasil meraih kemenangan dengan susah payah.
Blog The Verge yang juga mengamati pertandingan tersebut memberitakan bahwa pertandingan tersebut sangat menakjubkan meskipun bot tersebut masih memiliki kelemahan karena kurangnya kemampuan mengambil keputusan yang ‘khas manusia’. “Dalam game Dota 2 secara umum, bahkan di tingkat profesional, diperlukan pertimbangan cepat apakah tim sebaiknya ikut serta dalam suatu pertempuran, pindah ke medan tempur lain yang lebih prospektif untuk dimenangkan, atau lari untuk menyelamatkan diri.
Austin sempat men-tweet terkait pertandingan seru tersebut.
Never felt more useless in my life but we’re having fun at least so I think we’re winning in spirit.
Sure aren’t winning in-game
— Cap (@DotACapitalist) August 5, 2018
Lebih menyeramkan lagi, bot ini masih dalam taraf belajar dan masih dapat dilakukan penguatan dan pengembangan lebih lanjut, yang mana diperuntukkan agar membantu bot tersebut mencapai tujuan. Para teknisi pengembang OpenAI mengatakan bahwa yang dipelajari oleh OpenAI ini sama dengan bermain game selama 180 tahun melawan dirinya sendiri. Co-founder dan CTO OpenAI, Greg Brockmann, menggambarkan situasi tersebut sebagai berikut:
Jika Anda membayangkan bahwa manusia memerlukan minimal 12.000 jam untuk menjadi profesional dalam game ini, maka sistem OpenAI pada dasarnya memainkan 100 pengalaman permainan manusia setiap hari untuk berlatih. Dengan kata lain: Tidak mengherankan jika dia dapat menghancurkan Anda
Pertandingan OpenAI melawan manusia selanjutnya akan berlangsung tanggal 20 Agustus di Vancouver. Jika kamu adalah penggemar game, nampaknya kamu bisa menonton streaming game ini (meskipun belum diumumkan resmi tempat streamingnya).
Apakah dugaan bahwa AI dapat mengambil alih dan mengalahkan kecerdasan manusia suatu hari nanti akan benar terjadi? Nampaknya kita sedang menuju ke arah sana.
Sumber: BGR
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment