DokterSehat.Com– Salah satu kebiasaan buruk yang masih sering kita lakukan adalah tidur setelah makan. Meskipun tahu bahwa hal ini bisa membahayakan kesehatan, rasa kantuk yang tak tertahankan setelah makan membuat kita menyerah dan akhirnya memilih untuk segera memejamkan mata.
Yang menjadi masalah adalah, sering tidur setelah makan bisa membuat kita lebih rentan terkena masalah kenaikan berat badan. Bahkan, ada orang yang berkata bahwa sering melakukan hal ini bisa membuat kita lebih rentan terkena diabetes. Apakah hal ini benar adanya?
Dalam realitanya, tidur setelah makan bisa memberikan efek buruk berupa berat badan yang naik dengan signifikan. Sebagian orang bahkan mengaku mendapatkan masalah obesitas gara-gara kebiasaan buruk ini. Yang menjadi masalah adalah, tak hanya membuat berat badan naik dan penampilan tubuh menjadi kurang menarik, obesitas juga bisa berlanjut menjadi penyakit lainnya.
Proses pencernaan makanan yang tidak berlangsung dengan lancar karena tubuh berada dalam kondisi terlelap ternyata bisa berimbas pada semakin menumpuknya lemak di dalam tubuh. Yang menjadi masalah adalah, semakin banyak lemak yang ada dalam tubuh bisa menjadi gerbang dari munculnya penyakit diabetes, salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Penyakit lain yang bisa kita dapatkan jika sering tidur setelah makan adalah meningkatnya risiko terkena stroke. Fakta mengejutkan ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan pakar kesehatan dari University of Ioannina Medical School yang ada di Yunani. Dari 500 partisipan yang dicek kondisi kesehatan dan kebiasaan makannya, dihasilkan fakta bahwa mereka yang memiliki jarak paling dekat antara waktu makan dan waktu tidur memiliki risiko besar terkena stroke.
Melihat adanya fakta ini, selalu berikan jeda antara waktu makan dan waktu tidur setidaknya 2-3 jam sehingga tubuh tidak akan mengalami kenaikan berat badan ataupun terkena penyakit yang sangat berbahaya.
0 comments:
Post a Comment