DokterSehat.Com– Belakangan ini pemerintah Indonesia sedang gencar mempromosikan makan ikan. Dalam realitanya, ikan memang bisa memberikan banyak sekali nutrisi dan gizi yang menyehatkan bagi tubuh. Sayangnya, terdapat sebuah hal yang dipercaya oleh masyarakat, yakni jika kita sering mengonsumsi ikan bakar, maka risiko untuk terkena kanker juga meningkat. Apakah hal ini benar adanya?
Siapa sih yang tidak suka mengonsumsi ikan bakar? Dalam realitanya membakar ikan memang bisa membuat rasanya jauh lebih enak jika dibandingkan dengan cara pengolahan ikan lainnya. Hanya saja, kandungan protein di dalam daging ikan bisa membentuk senyawa karsinogen jika terpapar suhu sangat tinggi.
Sebagai informasi, senyawa karsinogen yang bisa keluar dari daging ikan yang dibakar adalah yang berjenis heterocyclic amines (HCA) atau policyclic aromatic hydrocarbon (PAH). Senyawa-senyawa ini memang bisa memicu kanker jika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak atau terlalu sering.
Senyawa ini mampu merusak DNA di dalam tubuh kita sehingga memicu awalnya pembentukan sel kanker. Sering mengonsumsi ikan bakar juga disebut-sebut bisa meningkatkan risiko terkena kanker usus besar, kanker lambung, kanker prostat, kanker getah bening, dan kanker payudara.
Lantas, apakah berarti kita harus menghindari ikan bakar? Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengurangi frekuensi konsumsi ikan bakar demi mencegah datangnya kanker. Bahan makanan dari daging lainnya yang dibakar seperti ayam bakar juga sebaiknya mulai kita kurangi konsumsinya karena bisa memicu dampak yang sama.
Hanya saja, jika kita sedang ingin mengonsumsi ikan bakar, ada baiknya tidak membakar daging ikan terlalu lama dan selalu membersihkan bagian daging yang gosong karena bagian inilah yang memiliki senyawa karsinogen paling banyak. Dengan melakukan hal ini, diharapkan kita bisa menekan risiko terkena kanker dari mengonsumsi ikan bakar.
0 comments:
Post a Comment