Tips Makan Keju Bagi Penderita Diabetes

DokterSehat.Com– Salah satu makanan yang disukai oleh siapa saja adalah keju. Hanya saja, makanan yang merupakan produk turunan dari susu ini memiliki kandungan lemak jenuh dan kalori yang tinggi. Padahal, bagi penderita diabetes, makanan dengan kandungan-kandungan tersebut sebaiknya dihindari. Sebenarnya, apakah mereka masih boleh makan keju?

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2012 silam, dihasilkan fakta bahwa keju ternyata masih boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Dalam penelitian ini, 12.400 partisipan yang menderita diabetes tipe 2 dan 16.800 partisipan dengan kondisi sehat dilibatkan. Mereka kemudian diminta untuk mengonsumsi keju dengan porsi dan frekuensi yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini adalah, mereka yang mengonsumsi 55 gram keju setiap hari justru mampu menurunkan risiko diabetes hingga 12 persen.

Para peneliti pun menyarankan penderita diabetes untuk tetap makan keju meskipun tentu saja porsinya harus yang kecil. Pastikan pula untuk memilih keju yang rendah kalori. Selain itu, gunakan keju sebagai penambah rasa masakan saja, bukannya sebagai bahan utama dari makanan.

Pakar kesehatan dari American Heart Association menyarankan penderita diabetes untuk membatasi konsumsi lemak jenuh maksimal 5 hingga 6 persen saja. Jika orang dewasa mengonsumsi sekitar 2.000 kalori setiap hari, maka asupan lemak jenuh sebaiknya dibatasi sekitar 120 kalori atau sekitar 13 gram. Selain itu, penderita diabetes juga sebaiknya membatasi asupan sodium dan garam maksimal 2.300 mg setiap hari demi menurunkan risiko peningkatan tekanan darah.

Masalahnya adalah terdapat sebagian jenis keju yang tinggi garam. Sebagai informasi, di dalam 100 gram keju olahan seperti keju halloumi, edam, dan feta bisa saja terdapat 1.242 mg sodium. Penderita diabetes sebaiknya memiliki keju dengan kandungan garam rendah seperti mozzarella, krim keju, emmental, dan wensleydale.

Keju termasuk dalam makanan dengan indeks glikemik yang rendah sehingga tidak akan menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Hanya saja, penderita diabetes harus memastikan untuk tidak mengonsumsinya dengan jumlah yang banyak dan selalu menerapkan pola makan yang tinggi serat dan rendah kalori demi mencegah komplikasi.