Bayi Tabung – Memiliki anak merupakan dambaan setiap pasangan, baik bagi pasangan yang baru menikah atau pasangan yang ingin menambah keturunan. Beberapa pasangan ada yang langsung hamil setelah menikah. Namun, ada juga pasangan yang kesulitan memiliki keturunan meskipun sudah lama menikah. Perempuan yang tidak kunjung hamil dapat disebabkan karena mengalami masalah kesuburan.
Meskipun begitu, anda dan pasangan jangan berkecil hati karena masih ada kesempatan bagi anda dan pasangan untuk mendapatkan buah hati. Banyak metode yang bisa anda ambil agar hamil dan memiliki anak, salah satunya metode bayi tabung. Anda mungkin pernah mendengar apa itu program bayi tabung dan bertanya-tanya bagaimana proses bayi tabung? Nah, untuk mengenal lebih dalam tentang bayi tabung, anda bisa simak pada pembahasan di bawah ini.
Pengertian Bayi Tabung
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan prosedur untuk membantu proses kehamilan bagi pasangan yang memiliki masalah terhadap kesuburan. Biasanya prosedur bayi tabung dilakukan apabila masalah kesuburan yang dialami tidak dapat teratasi. Sehingga untuk mendapatkan buat hati prosedur ini dilakukan.
Program bayi tabung memiliki beberapa prosedur yang harus dilakukan, berbeda halnya dengan kehamilan normal dimana pembuahan dilakukan di dalam tubuh. Bayi tabung dilakukan dengan menggabungkan sperma dan sel telur di luar tubuh. Kemudian akan dipindahkan ke dalam rahim wanita apabila sel telur sudah dibuahi dan dalam keadaan siap.
Rangkaian Prosedur Program Bayi Tabung
Program bayi tabung tidak dilakukan begitu saja. Program ini dilakukan dengan melakukan serangkaian prosedur seperti berikut ini:
Mengetahui Siklus Menstruasi
Sebelum melakukan program bayi tabung, perempuan harus mengetahui terlebih dahulu siklus menstruasinya. Sebelum melakukan program ini, anda akan disarankan mengonsumsi pil kontrasepsi. Diketahui, konsumsi pil kontrasepsi dapat membantu meningkatkan kesuksesan program bayi tabung serta memperkecil risiko sindrom hiperstimulasi ovarium, serta kista ovarium. Akan tetapi biasanya tidak semua dokter akan merekomendasikan prosedur ini.
Jika anda telah mengalami ovulasi atau lepasnya sel telur yang sudah matang dari rahim, dokter akan memberikan obat yang biasanya berupa obat suntik. Dengan pemberian obat ini akan memungkinkan bagi dokter untuk mengontrol siklus ovulasi ketika dimulainya program bayi tabung.
Dimulainya Program Bayi Tabung
Program bayi tabung akan dimulai saat hari pertama anda menstruasi. Hari kedua menstruasi, dokter mungkin akan melakukan tes darah, serta USG.
Ketika dilakukan tes darah, dokter akan melihat kadar estrogen, terutama estradiol. Dilakukannya tes ini untuk memastikan bahwa ovarium tidur.
Sedangkan USG transvaginal dilakukan untuk mengetahui ukuran ovarium. Dengan USG ini dapat pula ditemukan kista ovarium jika memang anda memilikinya. Apabila ada kista, dokter terlebih dahulu akan menangani kista sebelum program dilanjutkan.
Rangsangan
Suntikan obat kesuburan akan dilakukan pada tubuh untuk merangsang ovarium. Banyaknya dan lamanya suntikan biasanya sesuai dengan aturan pengobatan anda. Rangsangan ini dilakukan dengan tujuan agar jumlah sel telur yang diproduksi oleh ovarium meningkat. Apabila sel telur semakin banyak untuk diambil dan dibuahi, maka kesempatan bagi anda untuk hamil akan semakin besar.
Selama prosedur ini dilakukan, dokter akan melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan, serta perkembangan folikel. Caranya yaitu dengan tes darah dan USG tiap beberapa hari. Dilakukan tes darah untuk mengetahui kadar estradiol. Pemantauan perkembangan sel telur dalam ovarium dilakukan dengan USG.
Pemantauan penting dilakukan guna menentukan banyaknya dosis obat. Apabila folikel sudah besar, mungkin anda perlu dipantau setiap hari.
Pematangan Oosit/Telur dalam Ovarium
Sebelum telur diambil, telur harus dapat menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya. Dibutuhkan suntikan hCG ( human chorionic gonadotropin ) untuk merangsang pematangan oosit. Suntikan ini biasanya akan diberikan apabila 4 atau lebih folikel ukurannya sekitar 18 sampai 20 mm, serta kadar estradiol sudah lebih 2000 pg/ ml.
Suntikan hormon dilakukan satu kali pada waktu yang tepat. Pasalnya, jika dilakukan terlalu dini maka telur bisa saja belum cukup matang. Sedangkan jika terlalu lama, bisa saja telur menjadi terlalu tua.
Pengambilan Telur
Telur akan diambil sekitar 34 sampai 36 jam jika anda telah menerima suntikan hCG. Dalam tiap satu folikel dari ovarium anda akan terdapat satu oosit. Biasanya folikel yang diambil jumlahnya akan berbeda-beda dari setiap idividu. Oosit kemudian dibawa untuk dilakukan pembuahan.
Jika prosedur selesai dilakukan anda akan disarankan untuk beristirahat. Segera laporkan pada dokter jika anda mengalami beberapa tanda sindrom hiperstimulasi ovarium seperti, mual, diare, kembung, tidak nyaman pada perut dan mengalami kenaikan berat badan.
Pembuahan Telur
Telur yang sudah diambil akan dipilih mana yang terbaik. Ketika anda melakukan prosedur pengambilan telur, mungkin suami anda akan diminta memberikan semen yang terdapat sperma. Sperma akan dipisahkan dan dipilih bibit yang terbaik. Telur akan ditempatkan dengan sekitar 10.000 sperma pada tempat khusus. Diharapkan pembuahan telah terjadi dalam waktu 12 hingga 24 jam.
Pemindahan Telur Dalam Rahim
Apabila telur sudah berhasil dibuahi, sebelum dipindahkan ke rahim biasanya akan disimpan selama 3 sampai 5 hari dalam tempat khusus. Pemindahan telur yang telah dibuahi (embrio) pada rahim biasanya dilakukan pada hari ke-5 setelah terjadinya pembuahan, ketika itu embrio dalam fase blastosit. Pada fase ini, embrio sudah bisa menempel pada rahim dengan baik.
Untuk mengetahui apakah anda berhasil hamil diperlukan waktu 2 minggu. Anda dapat menjalankan kegiatan seperti sehari-hari dan sebaiknya hindari stres. Setelah 2 minggu anda dapat melakukan tes kehamilan.
Siapa yang Bisa Melakukan Program Bayi Tabung?
Program bayi tabung itu sendiri sebenarnya bukanlah solusi utama untuk mengatasi masalah kesuburan. Program bayi tabung akan disarankan jika telah melakukan metode lain namun tidak kunjung berhasil. Program bayi tabung akan menjadi solusi yang tepat apabila anda maupun pasangan mengalami masalah seperti berikut :
Masalah Kesehatan
Seseorang yang menderita penyakit kanker memerlukan perawatan yang akan mengganggu kesuburan. Sehingga apabila ingin memiliki anak, mereka dapat menjalankan program bayi tabung untuk menjaga sel telur agar dapat digunakan.
Kelainan Genetik
Bagi pasangan yang tidak ingin menurunkan kelainan genetik pada keturunannya, dapat menjalani proses diagnosisis PGD (genetika pra-implantasi). Dengan teknik ini akan memperbaiki kemungkinan keberhasilan kehamilan, serta kelahiran bayi yang normal dengan memilih embrio yang sehat saja, kemudian akan ditanamkan dalam rahim untuk implantasi.
Kualitas Sperma Rendah
Pembuahan akan menjadi sulit terjadi jika sperma pria kualitasnya rendah. Sperma yang memiliki kelainan terhadap bentuk, ukuran dan konsentrasi sperma rata-rata di bawah akan menyebabkan sulit mendapatkan keturunan. Program bayi tabung bisa menjadi solusi jika masalah ini tidak dapat diatasi.
Endometriosis
Endometriosis merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya pertumbuhan lapisan rahim di luar rahim, sehingga fungsi tuba fallopi, rahim dan ovarium menjadi terpengaruh. Seseorang yang menderita penyakit ini biasanya akan sulit hamil dan program bayi tabung dapat menjadi solusinya.
Ovarium Prematur
Normalnya sebelum usia menginjak 40 tahun, wanita yang kehilangan fungsi dari ovarium tidak akan dapat menghasilkan estrogen yang cukup. Apabila wanita menginginkan kehamilan, program bayi tabung dapat menjadi pertimbangan.
Penyebab Masalah Kesuburan yang Tidak Dapat Diketahui
Masalah ketidaksuburan ada kalanya tidak dapat diketahui penyebabnya. Program bayi tabung dapat menjadi solusi yang tepat bagi pasangan yang memiliki masalah ini.
Program bayi tabung sangat bermanfaat untuk perempuan yang mengalami masalah pada tuba fallopi. Pasalnya, prosedur bayi tabung tidak akan melibatkan tuba fallopi.
Perempuan yang siklus ovulasinya tidak teratur juga bisa mendapatkan kehamilan dengan program bayi tabung.
Bagi pria yang mengalami masalah pada jumlah sperma, program bayi tabung akan didukung juga dengan ICSI ( intracytoplasmic sperm injection ). Injeksi ini hanya memerlukan satu sperma yang sehat untuk membuahi sel telur.
Efek Samping dan Risiko Bayi Tabung
Setelah anda selesai menjalankan program bayi tabung, anda dapat kembali melakukan rutinitas harian. Hanya saja, indung telur masih mungkin mengalami pembengkakan. Lebih baik hindari melakukan aktivitas berat yang akan menyebabkan rasa nyeri, maupun perasaan tidak nyaman. Biasanya efek samping yang umum terjadi yaitu :
- Payudara menjadi lunak yang disebabkan karena level estrogen yang tinggi
- Keputihan
- Mengalami kram ringan
- Rasa begah ringan
- Mengalami sembelit
Beberapa efek samping membutuhkan perhatian dokter, di antaranya :
- Terasa nyeri pada panggul
- Terjadi perdarahan berat pada vagina
- Mengalami demam tinggi
- Adanya darah pada urin
Efek samping yang memiliki kaitan dengan penggunaan obat kesuburan saat awal prosedur program bayi tabung di antaranya, perut kembung, sakit perut, sakit kepala, perubahan suasana hati dan lain sebagainya. Beberapa perempuan bahkan sampai ada yang mengalami efek samping parah seperti, sesak napas, pingsan, mual muntah, mengalami kenaikan berat badan yang cepat dan berkurangnya frekuensi kencing.
Program bayi tabung akan meningkatkan risiko sindroma overstimulasi indung telur, serta kehamilan ganda. Risiko kehamilan ganda berhubungan dengan banyaknya embrio yang dimasukan ke dalam rahim, terutama jika usia anda lebih dari 35 tahun. Kehamilan ganda selain berisiko tinggi untuk kesehatan anda, juga berisiko bagi janin yang anda kandung. Bayi yang dikandung melalui program bayi tabung memiliki kemungkinan tinggi mengalami cacat lahir.
Selain itu, ada beberapa risiko lainnya dari program bayi tabung seperti :
- Kehamilan kembar, apabila embrio ditanamkan lebih dari satu ke dalam rahim
- Risiko keguguran
- Kehamilan di luar rahim atau ektopik
- Stres, sebab program bayi tabung akan menguras emosi, tenaga juga keuangan.
Faktor yang Menentukan Keberhasilan Bayi Tabung
Keberhasilan prosedur bayi tabung, beberapa faktor turut menentukannya. Keberhasilan program bayi tabung, usia optimal perempuan yaitu sekitar 23 hingga 39 tahun, persentase tertinggi yaitu usia di bawah 35 tahun.
Tingkat keberhasilan kehamilan dari program bayi tabung tergantung pada beberapa faktor lainnya seperti usia ibu, reproduksi, gaya hidup dan penyebab infertilitas. Untuk menjalankan program bayi tabung guna mendapatkan kehamilan seperti yang diharapkan perlu memperhatikan faktor-faktor secara medis dari pasangan. Tidak hanya itu, kesiapan finansial juga penting, karena biaya program bayi tabung relatif mahal.
Program bayi tabung menjadi salah satu program hamil yang efektif sebagai solusi masalah kesuburan untuk mendapatkan buah hati. Anda dapat berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui informasi bayi tabung yang anda butuhkan. Demikian informasi tentang bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Artikel ini di review oleh Bidan Pevi Revina sTR.Keb
0 comments:
Post a Comment