DokterSehat.Com – Pernahkah Anda mendengar istilah “kesundul” pada proses persalinan yang dialami oleh wanita? Istilah itu merujuk pada kondisi hamil lagi setelah melahirkan. Biasanya, bayi baru berumur beberapa bulan sudah terjadi kehamilan lagi sehingga ibu harus memperhatikan dua hal dalam satu waktu.
Kehamilan yang terjadi beberapa saat setelah persalinan sangat tidak disarankan oleh banyak dokter atau bidan. Itulah kenapa pasangan disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi agar bisa mengendalikan kehamilan dengan baik. Jika tidak, beberapa risiko di bawah ini akan terjadi.
Risiko hamil lagi setelah melahirkan
Hamil lagi melahirkan akan memberikan cukup banyak risiko baik pada ibu atau bayi yang sedang dikandung. Berikut beberapa risiko yang wajib diwaspadai:
Kelahiran prematur
Wanita yang hamil lagi setelah melakukan persalinan dalam waktu dekat berisiko akan melahirkan bayi secara prematur. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, kelahiran prematur sering terjadi padahal organ dari bayi belum tumbuh dengan sempurna.
Bayi yang lahir dengan prematur berisiko memiliki berat badan yang rendah dan butuh perawatan yang ekstra. Kalau bayi dirawat dengan baik, kemungkinan terjadi gangguan akan rendah. Namun, kalau sampai tidak terawat dengan baik, kemungkinan terjadi kematian akan besar.
Susahnya ibu memberikan fokus pada buah hati
Memiliki bayi yang masih kecil dan hamil di saat yang bersamaan bukanlah pekerjaan yang mudah. Ibu harus mendapatkan nutrisi dalam jumlah banyak karena harus mengurus dua bayi. Kalau nutrisi yang masuk ke tubuh wanita tidak maksimal, ada kemungkinan ASI tidak keluar dan bayi yang sedang menyusu tidak mendapatkan makanan dengan maksimal.
Sebaliknya kalau makanan tidak dipenuhi, peluang pertumbuhan janin di dalam rahim mengalami gangguan akan besar. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menunda kehamilan dahulu setelah melahirkan. Gunakan kontrasepsi kalau takut kebobolan dan akhirnya kehamilan yang tidak diinginkan justru terjadi.
Komplikasi kematian
Gangguan tidak hanya muncul pada janin dan bayi yang sudah dilahirkan saja. Ibu sebagai pihak yang merawat keduanya juga bisa mengalami gangguan pada tubuhnya. Saat hamil menyusui kemungkinan wanita mengalami kekurangan gizi akan tinggi. Dua bayi akan menyerap semua nutrisi agar bisa tumbuh dengan maksimal.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, melahirkan lagi dengan selang waktu yang dekat bisa menyebabkan komplikasi. Setelah melahirkan wanita bisa mengalami penyakit tertentu atau saat melahirkan mengalami gangguan sehingga kemungkinan terjadi kematian atau cacat cukup besar.
Risiko kematian bayi tinggi
Bayi yang dilahirkan berisiko mengalami kematian cukup tinggi. Risiko ini tidak hanya berlaku pada bayi yang lahir secara prematur saja. Bayi yang lahir dengan waktu normal sekali pun bisa mengalami kematian karena kekurangan gizi atau ada komplikasi saat dilahirkan.
Kapan boleh hamil lagi setelah melahirkan?
Kalau hamil lagi setelah persalinan tidak diperbolehkan dalam waktu dekat, kapan waktu yang tepat untuk hamil lagi? WHO sebagai badan kesehatan dunia menganjurkan wanita untuk hamil lagi serelah bayi yang lahir berusia 18-24 tahun. Pada usia ini bayi tidak akan lagi diberikan ASI eksklusif dan organ reproduksi wanita sudah kembali seperti sedia kala.
Meski tidak resmi, di Indonesia sendiri banyak yang memberi jarak persalinan sebanyak 3-5 tahun. Dengan jarak ini tumbuh kembang dari bayi tidak akan mengalami gangguan.
Inilah beberapa ulasan tentang proses hamil lagi setelah melahirkan. Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan kalau berencana memiliki anak kembali pasca kelahiran anak pertama.
0 comments:
Post a Comment