Home » » Baru 12 Tahun, Sudah Menderita Diabetes

Baru 12 Tahun, Sudah Menderita Diabetes

Posted by Flash Droid Pedia on Saturday, November 3, 2018

tes-diabetes-doktersehat
Photo Source: Flickr/v1ctor

DokterSehat.Com– Diabetes seringkali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang tua. Padahal, remaja atau anak-anak juag rentan terkena penyakit ini. Salah satu dari penderita diabetes yang masih berusia belia atalah Fulki Baharudin Prihandoko yang baru berusia 12 tahun. Fulki menderita diabetes tipe 1 yang membuatnya harus melakukan suntik insulin dan pengecekan kadar gula darah setiap hari.

Dilansir dari CNN, Fulki terlihat seperti anak yang sehat pada umumnya. Badannya juga tidak gemuk dan bahkan terlihat cukup ideal. Sayangnya, ia sudah menderita diabetes tipe 1 sejak kelas 4 SD, atau saat usianya baru 9 tahun. Saat itu, Fulki mengaku mengalami gejala seperti suka mengompol di malam hari, berat badan turun dengan drastis, dan badan yang terus lemas.

Karena curiga dengan kondisi kesehatan anaknya, ibu Fulki, Aisyah Rahma memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter. Sayangnya, meski sudah diobati, gejala seperti mengompol ini tak kunjung sembuh. Bahkan, lantai kamar mandi setelah digunakan Fulki mulai sering dikerubungi semut. Ayah Fulki, Prihandoko langsung membawanya ke rumah sakit untuk pengecekan kesehatan lebih mendalam. Hasilnya adalah, ternyata kadar gula darah Fulki saudah mencapai 750 mg/dL dan harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan suntikan insulin. Sejak saat itulah Fulki didiagnosis terkena diabetes.

Fulki mendapatkan suntikan insulin setiap hari sebelum makan. Kini, ia bahkan harus membawa suntikan insulin dan alat pengecekan gula darah kemanapun ia pergi, termasuk saat ke sekolah.

Selain melakukan hal-hal tersebut, Fulki juga harus membatasi asupan makanannya setiap hari. Sebagai contoh, ibunya hanya memberikan sebutir telur, dua lembar roti, dan segelas susu untuk sarapan pagi. Fulki juga tidak bisa mengonsumsi camilan sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Meski harus membatasi gaya hidupnya, Fulki ternyata tidak tertekan dengan kondisi yang dideritanya. Ia tetap bersemangat untuk hidup normal sebagaimana anak-anak seusianya meskipun harus mematuhi berbagai macam aturan. Ia pun yakin bahwa asalkan gula darahnya terkontrol, kondisi kesehatannya akan baik-baik saja. Kebiasaan Fulki bermain basket juga membuat kadar gula darahnya tetap bagus.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}