Kembalinya Nokia ke persaingan ponsel pintar, membuat Nokia kini masih jadi bahan pembicaraan. Namanya memang tidak sebesar dulu tetapi di tangan HMD Global, Nokia mampu mempertahankan ciri khasnya sebagai ponsel dengan rancang bangun (build quality) terbaik dan mampu menghadirkan ponsel yang menarik.
Hal tersebut sudah dibuktikan oleh beberapa unit Nokia yang tergolong menarik meski saya jarang ada yang lirik. Sebut saja Nokia 8 yang menawarkan kelebihan di sektor performa, audio, dan juga kamera. Atau Nokia 7 Plus yang hadir dengan desain cantik dan Nokia 2 yang menawarkan kapasitas baterai besar dan harga murah.
Spesifikasi Nokia 6.1 Plus
- Rilis: Maret, 2018
- Layar: IPS LCD 5.99 inches
- Resolusi Layar: 1080 x 2160 pixels 18:9 ratio
- Chipset: Qualcomm SDM636 Snapdragon 636
- CPU: Octa-core 1.8 GHz Kryo 260
- GPU: Adreno 509
- Memori Internal: 64 GB, 4 GB RAM
- Memori Eksternal: microSD, up to 256 GB (uses SIM 2 slot)
- Kamera Belakang: Dual: 12 MP (f/1.9, 1.4 μm) + 5 MP (f/2.0, 1.12 μm) with AI,, dual-pixel phase detection autofocus, LED flash
- Kamera Depan: 13 MP with AI, LED flash, 1080p
- Baterai: Non-removable Li-Po 3060 mAh
Kelebihan Nokia 6.1 Plus
1. Desain Premium
Di tangan HMD Global, lini produk Nokia di sisi desain bodi tidak pernah mengecewakan, termasuk di Nokia 6.1 Plus. Desain bodi ponsel ini tampak menyatukan desain bodi Nokia 8 yang kokoh dan desain menawan ala Nokia 7 Plus.
Bodinya sebenarnya tidak terlalu kokoh seperti Nokia 8 tetapi balutan kaca yang diapit oleh bahan aluminium membuat desain bodi ponsel terlihat seperti desain bodi kelas atas. Sementara untuk pola desainnya sudah terlihat kekinian dengan warna yang mengilap. Android Authority mengatakan kalau ponsel ini memiliki desain yang premium. Selain itu, bentuk bodinya tergolong kompak sehingga mudah digunakan menggunakan satu tangan.
Selain itu, posisi kamera ganda yang vertikal dengan ponsisi sensor sidik jari membuat bodi belakang terlihat lebih menarik. Lebih menarik dibandingkan desain bodi bagian belakang Nokia 7.1 Plus. Satu kelebihan tentunya dari Nokia 7.1 Plus.
2. Tampilan Layar yang Baik
Tidak hanya desain bodi belakang yang menarik, bagian depan ponsel ini juga terlihat menarik. Lupakan soal notch yang sudah jadi tren tapi mari lihat kalau tampilan visual layar ponsel ini cukup vibrant. Layar ponsel ini yang mengusung panel IPS full HD+ dengan dimensi layar 5,8 inci membuat ponsel ini terlihat memiliki resolusi yang lebih.
Layarnya yang memiliki kerapatan 435 ppi memperlihatkan layar yang tajam dan warna yang kaya. Seperti kata Yugatech kalau ponsel ini juga hadir dengan layar yang mampu menampilkan warna yang kaya, sudut pandang yang bagus, dan hadir dengan bezel tipis.
Android Authority juga menyatakan kalau layar ponsel Nokia 6.1 Plus termasuk luar biasa. Layarnya termasuk terbaik di kelasnya. Terlebih dengan lekukan layar 2,5D dan lapisan Gorilla Glass 3 yang bisa jadi pelindung yang baik untuk ponsel ini.
3. Performa Tergolong Cukup
Nokia 6.1 Plus dibekali dengan Snapdragon 636 dengan RAM 4 GB. Tidak ada varian RAM lain. Nokia hanya menghadirkan HP ini di Indonesia varian RAM 4 GB saja. Lantas, bagaimana performanya? Untuk bermain PUBG Mobile, jelas tergolong lancar. Nilai Antutu chipset ini juga cukup bagus untuk kelas menengah, yakni 115.398.
Performa Snapdragon 636 sebenarnya sudah bisa diukur dari ponsel lain seperti Xiaomi Redmi Note 5. Atau, jika ingin melihat lebih detail performa Snapdragon 636 bisa simak artikel Review Asus Zenfone Max Pro M1. Kedua performa smartphone tersebut menggunakan Snapdragon 6363 dan memang sudah terbilang cukup baik di kelas menengah.
Namun, agar lebih valid melihat performa HP ini tidak ada salahnya untuk menilik performa ponsel ini. Berdasarkan tes performa yang dilakukan Beebom, didapatkan kalau Nokia 6.1 Plus ini bisa memainkan Asphalt 9 dengan frame rate 30fps dengan kestabilan di 89%.
Yang mengejutkan justru ketika memainkan PUBG Mobile. Seperti yang sudah dikatakan kalau ponsel ini sudah bisa memainkan PUBG Mobile. Sayangnya, berdasarkan pengujian Beebom, PUBG Mobile di Nokia 6.1 Plus hanya dapat berjalan di grafis low dan tidak bisa diatur ke medium.
Hal ini jelas mengagetkan mengingat Xiaomi Redmi Note 5 dan Asus Zenfone Max Pro M1 mampu menjalankan PUBG Mobile dengan grafis kelas menengah.
Meskipun demikian, Nokia 6.1 Plus masih lancar dan tanpa lag untuk digunakan sehari-hari. Seperti kata Android Authority, kalau ponsel ini digunakan selama tiga minggu sangat lancar dan tanpa kendala. Android Authority malah mengatakan kalau Nokia 6.1 Plus termasuk ponsel yang memiliki chipset yang “kuat” di kelasnya.
4. USB Type-C port
Satu keunggulan menarik dari Nokia 6.1 Plus adalah hadirnya port USB Type-C. Kehadiran port ini jadi kelebihan tersendiri mengingat ponsel pesaing tidak menggunakan port USB Type-C melainkan masih stagnan dengan port microUSB. Port USB Type-C ini sudah banyak digunakan di ponsel kelas atas tetapi jarang digunakan di kelas menengah. Kemampuan port ini bisa menghadirkan transfer data yang lebih cepat jika dibandingkan port microUSB.
5. Android One
Nokia 6.1 Plus seperti kebanyakan HP Nokia Android lain hadir mengusung OS Android murni tanpa menggunakan antarmuka yang dikostumisasi. Nokia 6.1 Plus sendiri hadir dengan Android 8.1 Oreo.
Hal menariknya dari ponsel ini adalah kalau ponsel ini masuk sebagai ponsel Android One. Bagi yang belum tahu, Android One adalah program khusus Google untuk merek ponsel yang mengusung OS Android murni dengan kepastian mendapat pembaruan sistem operasi.
Karena mengusung OS Android murni, sudah sewajarnya jika ponsel ini terbilang unggul di sistem operasi. Istilahnya, ponsel Android One tak perlu diragukan lagi soal update dan keamanan karena biasanya langsung mendapatkan pembaruan dari Google.
Kekurangan Nokia 6.1 Plus
1. Kamera Kurang Optimal
Nokia 6.1 Plus hadir dengan kamera ganda 16MP + 5MP di bagian belakang. Kamera ini sudah dibekali dengan fitur EIS, PDAF, dan LED flash. Kamera belakang ini bisa dikatakan tidak buruk tetapi bukan kategori yang baik di kelasnya. Sebelum lanjut, sebagai gambaran, berikut contoh hasil tangkapan kamera Nokia 6.1 Plus.
Jika menilik hasil tangkapan kamera ponsel ini, bisa dilihat kalau kamera belakang Nokia 6.1 Plus mampu menangkap gambar di kondisi cahaya yang baik. Sayangnya, ponsel ini gagal alias kurang optimal ketika menangkap gambar di kondisi cahaya yang rendah.
Hal ini dibenarkan oleh Android Authority. Menurut mereka, kamera belakang ponsel ini dapat menangkap gambar yang baik di kondisi siang karena mampu menangkap gambar dengan detail dan memiliki dynamic range yang baik.
Sayangnya, di kondisi cahaya yang rendah, kamera belakang ponsel ini sangat kesulitan dalam menagkap gambar yang baik dan detail. Hal ini bukan cuman dialami oleh Android Authority saja. Beberapa reviewer lain juga merasakan kasus yang serupa.
Untuk sektor kamera ini, bisa dibilang Nokia 6.1 Plus kewalahan alias kurang optimal. Di kelas harga yang sama, kualitas kamera belakang ponsel pesaing masih lebih baik dibandingkan Nokia 6.1 Plus. Oh yah, untuk kamera depan yang hadir dengan kamera 16 MP tampak tidak ada hal yang menarik. Cenderung biasa dan cukup.
2. Mendukung Quick Charge 3.0 dengan Daya Tahan Baterai Kurang Oke
Nokia 6.1 Plus dibekali dengan baterai berkapasitas 3.060 mAh. Baterai ini dapat bertahan sampai seharian. Ya, cuma seharian yang berarti baterai pada ponsel ini tidak menawarkan daya tahan lebih dari 12 jam.
Android Authority saja mengatakan kalau Nokia 6.1 Plus cukup lumayan bertahan seharian dengan screen-on-time selama 5 jam saja. Kalau menilik ulasan Litcome, ponsel ini bisa bertahan dengan screen-on-time selama sekitar 6 jam dengan baterai tersisa 20%. Hal tersebut ddiapatkan dengan penggunaan ponsel cukup intens.
Kalau menilik daya tahannya, daya tahan baterai ini terasa kurang. Di kelas harga yang sama, banyak ponsel yang sudah menawarkan daya tahan baterai yang lebih lama. Untungnya, Nokia 6.1 Plus sudah dibekali dengan Qualcomm Quick Charge 3.0 yang bisa mengisi daya sampai 50% dalam tempo 35 menit saja.
3. Posisi Speaker Kurang Ideal
Nokia 6.1 Plus dibekali dengan speaker yang posisinya kurang ideal. Posisi speaker ini ada di bagian bawah, bersebelahan dengan USB Type-C. Posisi ini kurang ideal karena akan membuat speaker tertutup tangan saat ponsel digunakan secara landscape. Terlebih speaker ini hanya satu alias mono.
Posisi speaker ini cukup fatal mengingat kekurangan ini tidak bisa diperbaiki dengan software. Berbeda dengan kualitas kamera yang sebenarnya masih bisa ditingkatkan jika dioptimalkan menggunakan software khusus.
4. Hilangnya NFC
Satu hal yang membuat Nokia 6.1 Plus jadi terasa kurang di mata saya, yakni tidak adanya NFC. Kalau ponsel lain sudah wajar tidak menghadirkan NFC, tetapi Nokia biasanya terkenal dengan kehadiran NFC, bahkan untuk ponsel murah sekalipun.
Tengok saja artikel HP murah yang sudah dilengkapi NFC ini. Di artikel tersebut, banyak produk Nokia Android terjangkau yang bahkan lebih murah dari Nokia 6.1 Plus hadir dengan NFC. Karena itu, hilangnya NFC di ponsel ini jadi kekurangan yang cukup berarti.
5. Slot Hybrid
Satu kekurangan lain dari Nokia 6.1 Plus adalah tidak mendukung triple slot. Artinya, ponsel ini hanya memberikan penggunanya dua opsi, memakai dua kartu bersamaan dengan memori internal 64 GB saja. Atau menggunakan satu kartu dengan tambahan microSD.
Mengingat pengguna ponsel di Indonesia menyuka dual slot SIM plus tambahan microSD, penggunaan slot SIM hybrid ini jadi kekurangan lain dari Nokia 6.1 Plus
Simpulan
Nokia 6.1 Plus sebenarnya adalah ponsel yang menarik. Desain, layar, dan sistem operasi ponsel ini tergolong memiliki nilai lebih. Performanya dan kamera cukup oke meski sebenarnya masih bisa ditingkatkan.
Apakah ponsel ini layak dipilih? Kalau butuh ponsel Rp3 jutaan dengan desain menawan, build quality baik, maka Nokia 6.1 Plus. Sayangnya, di harga Rp3 jutaan, ada banyak ponsel lain yang menawarkan kelebihan yang lebih baik dibandingkan ponsel ini.
Terlepas dari itu, jika masih tetap ingin Nokia 6.1 Plus sebagai ponsel andalan, tidak ada salahnya. Ponsel ini bisa didapatkan di berbagai toko online seperti Bukalapak lewat link ini.
0 comments:
Post a Comment