DokterSehat.Com– Warna kaku kaki yang berubah seringkali dianggap sebagai hal yang sepele. Bahkan, bagi kaum hawa yang sering mengecat warna kukunya, perubahan ini sama sekali tidak terlihat. Padahal, menurut dr. Dana Canysi, perubahan warna kuku bisa jadi menandakan adanya penyakit berbahaya.
Dr. Canysi menyebutkan bahwa kuku yang sehat memiliki warna merah muda dengan daging yang padat. Selain itu, kuku juga cenderung berbentuk tipis, bukannya tebal namun cukup kuat. Jika warna kuku kaki berubah menjadi keunguan misalnya, ada baiknya kita mewaspadai kondisi hematoma subungual atau memar yang muncul sejak di bagian bawah kuku. Terkadang, pembuluh darah kecil yang ada di bagian bawah kuku mengalami perdarahan dan akhirnya memicu perubahan warna pada kuku kaki ini.
Biasanya, perubahan warna ini disebabkan oleh trauma akibat benturan atau tertimpa benda yang keras dan berat. Kondisi ini biasanya akan mereda dengan sendirinya setelah trauma mereda. Hanya saja, proses ini bisa berlangsung cukup lama.
Jika kuku kaki kita mengalami perubahan warna menjadi lebih hitam, ada baiknya kita mewaspadai gangguan kekurangan vitamin B12, gangguan pada ginjal, dan hati. Hanya saja, sebagaimana perubahan warna kuku menjadi ungu, seringkali kuku yang menghitam ini juga dipicu oleh trauma seperti karena tersandung, terbentur, atau tertimpa benda yang berat.
Sementara itu, jika kuku kaki mengalami perubahan warna menjadi kekuningan atau kecokelatan, bisa jadi hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem pernapasan atau sistem limfatik. Selain itu, mereka yang mengalami diabetes atau jamur kuku juga bisa mengalami efek ini.
Jika kuku kaki mengalami bintik-bintik atau garis berwarna keputih-putihan, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kondisi leukonychia yang disebabkan oleh kekurangan seng. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh trauma, khususnya akibat penggunaan sepatu yang tidak nyaman. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda kekurangan asupan protein atau adanya masalah anemia.
Memang, seringkali perubahwan warna kuku kaki dipicu oleh trauma, namun bisa jadi hal ini juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lainnya sehingga sebaiknya kita periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
0 comments:
Post a Comment