DokterSehat.Com– Berita mengejutkan datang dari dunia sepakbola. Salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah yang membela FC Barcelona, Lionel Messi mengalami patah tulang tatkala bertanding melawan Sevilla di lanjutan Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Minggu, 21 Oktober 2018 dini hari waktu Indonesia. Messi pun akan absen dalam pertandingan Liga Champion tengah pekan nanti dan pertandingan bergengsi El Clasico melawan Real Madrid pekan depan.
Di tengah-tengah pertandingan, tepatnya pada menit ke-26 Messi sempat terjatuh sambil memegangi lengannya. Setelah mendapatkan pemeriksaan medis, barulah pemain asal Argentina ini didiagnosis terkena patah tulang radial distal. Sebagai informasi, bagian tulang Messi yang mengalami patah adalah tulang lengan bawah.
Di Indonesia, kita mengenal tulang pada tulang bawah sebagai tulang hasta dan tulang pengumpil. Tulang pengumpil milik Messi inilah yang patah. Tulang ini berada di lengan kanan dan membuat Messi akan absen dari lapangan hijau setidaknya selama tiga pekan.
American Academy of Aorthopaedic Surgeons (AAOS) menyebut kasus patah atau retak pada tulang radial cenderung sering terjadi. Jika pemeriksaan medis menunjukkan bahwa korban tidak membutuhkan operasi, maka ia bisa segera mendapatkan plaster cast atau pelindung yang terbuat dari bahan serat kaca. Biasanya, cara ini dilakukan jika kondisi tulang yang patah tidak jauh dari tulang asal dan mudah untuk dikembalikan posisinya. Hanya saja, jika patahan cukup jauh dari tulang asal, maka dokter biasanya akan memakai teknik reduksi yang memakai penyangga dan pelindung sekitar beberapa hari.
Penyangga bisa dipakai pada bagian lengan jika bagian yang patah mulai membengkak. Penggunaan penyangga ini tergantung pada seberapa lama pembengkakan muncul. Selain itu, dokter juga biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan sinar X untuk mengetahui seberapa parah atau posisi dari tulang yang mengalami patah. Biasanya, seluruh proses ini bisa berlangsung selama 6 pekan.
Jika sampai kondisi tulang yang patah cukup parah, dokter bisa melakukan operasi untuk mendapatkan pemasangan lempengan logam. Setelahnya, pasien pun harus mendapatkan fisioterapi agar bisa kembali beraktivitas.
0 comments:
Post a Comment