DokterSehat.Com– Kesemutan adalah kondisi yang wajar terjadi pada siapa saja. Biasanya, kondisi ini terjadi akibat kita salah posisi sehingga membuat aliran darah pada bagian tubuh tertentu mengalami gangguan. Sebagai contoh, jika tangan atau kaki berada dalam posisi tertimpa anggota tubuh lain dalam waktu yang lama, maka kita pun akan cenderung mudah terkena kesemutan. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, ada baiknya kita tidak menyepelekan kesemutan yang muncul dengan frekuensi yang cukup sering tanpa adanya penyebab yang jelas.
Pakar kesehatan dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke menyebut kesemutan sebagai kondisi yang disebabkan oleh tekanan yang terjadi dalam waktu yang lama pada saraf sehingga distribusi sinyal saraf pun terganggu. Biasanya, kondisi ini tidak membahayakan dan bisa sembuh dengan sendirinya jika penyebab tekanan ini hilang. Hanya saja, dalam beberapa kasus, kesemutan bisa terjadi hingga berkali-kali tanpa penyebab yang jelas. Jika memang hal ini terjadi, bisa jadi pemicunya adalah penyakit kronis seperti diabetes.
Salah satu komplikasi diabetes yang paling mungkin terjadi adalah neuropati, gangguan saraf yang menyebabkan gejala seperti kesemutan, kebas, dan nyeri. Hal ini diungkap oleh Organisasi Kesehatan Dunia dari PBB, WHO. Menurut WHO, selain kesemutan dan gangguan saraf, diabetes juga bisa ditandai dengan seringnya merasa haus sehingga membuat kita lebih sering minum atau dalam dunia medis disebut sebagai polydipsia, mudah lapar sehingga sering makan atau dalam dunia medis disebut sebagai polyphagia, serta sering buang air kecil akibat banyaknya air putih yang kita konsumsi atau yang disebut sebagai polyuria.
Jika sampai gejala-gejala ini muncul, pakar kesehatan menyarankan kita untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter, khususnya melakukan pengecekan kadar gula darah yang meliputi kadar gula darah puasa, nilai HbA1c, serta toleransi glukosa oral.
Agar tidak mudah terkena diabetes, kita juga sebaiknya melakukan perubahan gaya hidup, khususnya dalam menjaga pola makan dengan diet yang seimbang. Kurangi asupan gula, makanan manis, dan makanan kaya lemak dan kalori demi menjaga gula darah tetap seimbang.
0 comments:
Post a Comment