DokterSehat.Com– Salah satu jenis bahan makanan yang sering diolah oleh masyarakat Indonesia adalah hati ayam. Rasanya yang lezat dan mudah untuk diolah menjadi berbagai masakan membuat hati ayam laris di pasaran. Masalahnya adalah hati ayam termasuk jeroan yang disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh jika terlalu sering dikonsumsi. Sebenarnya, apakah hati ayam sebenarnya memang tidak sehat bagi tubuh kita?
Pakar kesehatan menyebut hati ayam sebagai bahan makanan yang memiliki kandungan lemak dan kolesterol cukup tinggi. Di dalam satu hati ayam saja kita sudah bisa mendapatkan 248 mg kolesterol, 0,9 gram lemak jenuh, dan 2,86 gram lemak total. Padahal, menurut American Heart Association, ada baiknya kita membatasi asupan kolesterol maksimal 300 mg setiap harinya. Jika tidak, maka risiko untuk terkena kolesterol tinggi yang bisa berimbas pada datangnya penyakit jantung pun akan meningkat dengan signifikan.
Di dalam hati ayam juga kaya akan kandungan zat besi dan seng. Keberadaan zat besi bisa membantu produksi sel darah merah dan berpengaruh besar pada distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Kandungan seng juga memiliki peran besar bagi kesehatan sistem pembuluh darah, khususnya dalam hal fungsi pembelahan sel. Jika kita mengalami kekurangan zat besi, maka risiko untuk terkena anemia dan gangguan fungsi penyembuhan luka pun meningkat. Karena alasan inilah banyak penderita anemia yang diminta untuk mengonsumsi hati ayam.
Selain seng dan zat besi, hati ayam juga kaya akan kandungan vitamin B, khususnya vitamin B12 yang berperan besar bagi kesehatan otak dan sistem saraf. Selain itu, di dalam hati ayam juga terdapat asam folat, vitamin A, dan vitamin D.
Hanya saja, dibalik berbagai nutrisi yang menyehatkan ini, hati juga tergolong dalam makanan yang kaya akan purin, kandungan yang bisa menyebabkan datangnya masalah asam urat. Sebagai informasi, di dalam 100 gram hati terdapat 234 mg purin, jumlah yang sangat tinggi. Mengingat asam urat bisa menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan kekakuan pada persendian, ada baiknya memang kita membatasi asupan hati ayam dan tidak mengonsumsinya setiap hari.
0 comments:
Post a Comment