DokterSehat.Com– Bagi mereka yang mengalami kelumpuhan, kehidupan seperti mengalami perubahan total yang harus mereka terima. Banyak dari mereka yang akhirnya memilih untuk beradaptasi dengan memakai kursi roda atau menerima bantuan dari orang lain hanya demi melakukan aktivitas sehari-hari. Beruntung, sebuah penelitian sepertinya bisa memberikan titik cerah bagi pengidap kelumpuhan. Penelitian ini berhasil menemukan “obat” yang diyakini bisa mengatasi kelumpuhan total!
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Nature Medicine ini, sebuah penelitian dilakukan dengan menanamkan semacam perangkat elektronik berukuran super mini di tulang belakang partisipan berjenis kelamin pria. Implan peralatan elektronik ini kemudian dioperasikan secara nirkabel dengan menggunakan energi listrik. Energi inilah yang kemudian menstimulasi saraf yang membuatnya kembali bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
Sebagai informasi, partisipan berjenis kelamin pria ini mengalami kondisi kerusakan saraf permanen akibat kecelakaan mobil. Hanya saja, jaringan neuron di bagian bawah tulang belakangnya yang cedera ternyata masih bisa berfungsi.
Salah satu peneliti yang terlibat adalah ahli bedah saraf dari Mayo Clinic bernama Kendal Lee. Menurut Lee, setelah perangkat elektronik ini dinyalakan, partisipan mulai bisa melakukan gerakan kecil. Setelah melakukan rehabilitasi dan fisioterapi, pria ini kemudian mulai bisa berjalan dengan lambat di atas peralatan treadmill. Hanya saja, setelah perangkat ini dihentikan fungsinya, pria ini pun kembali mengalami kelumpuhan.
Sebelum penelitian ini, tahun 2011 lalu juga pernah dilakukan percobaan dengan teknik yang serupa, tepatnya dengan menanamkan implant elektroda pada tulang belakang seorang pria yang mengalami kelumpuhan. Hasilnya adalah, sang pria bisa berdiri dan sedikit bergerak. Hasil penelitian inilah yang kemudian dikembangkan oleh Lee demi membantu penderita kelumpuhan agar bisa kembali bergerak seperti sedia kala.
“Kami akan melakukan penelitian lebih mendalam dan memperbaikinya demi mewujudkan teknologi baru yang bisa mengatasi kelumpuhan yang sebelumnya dianggap mustahil,” ungkap Lee.
Selain kecelakaan yang bisa merusak otak, tulang belakang, atau saraf, beberapa penyakit juga bisa menyebabkan kelumpuhan. Sebagai contoh, penyakit multiple sclerosis juga bisa menyebabkan dampak ini.
0 comments:
Post a Comment