DokterSehat.Com – Setiap pasangan pasti menginginkan kehamilan setelah menikah. Oleh karena itu, mereka akan melakukan program mendapatkan momongan dengan segera. Begitu wanita mulai alami gangguan pada siklus menstruasinya, pasangan akan segera melakukan pengecekan test pack.
Nah, hasil dari test pack ini sendiri sebenarnya tidak selalu akurat. Yang dideteksi oleh test pack adalah kandungan hormon atau zat kimia bernama hCG. Wanita yang hamil atau embrio baru tumbuh akan menghasilkan zat yang sama. Bahkan saat embrio tidak tumbuh dan keguguran, hCG tetap muncul. Kondisi ini disebut kehamilan kimia dan berikut ulasan singkatnya.
Tanda-tanda kehamilan kimia
Salah satu tanda paling jelas dari kehamilan kimia adalah munculnya sinyal positif atau strip dua pada test pack. Sayangnya garis dua itu tidak didapatkan lagi setelah beberapa hari melakukan tes kembali. Kadar hCG di dalam tubuh sudah menurun atau bahkan habis seiring dengan luruhnya janin yang berusia 1-2 minggu.
Jadi, setelah mendapatkan sinyal positif dari test pack, pasangan disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau menunggu selama satu minggu. Kalau saat dites kembali masih terdeteksi hCG, kemungkinan terjadi hamil yang sesungguhnya cukup besar.
Secara umum, tanda dari kehamilan kimia atau chemical pregnancy juga diikuti dengan beberapa hal di bawah ini.
- Munculnya perdarahan ringan sebelum mendekati waktu menstruasi normal. Wanita yang mengalami kondisi ini disarankan untuk segera memeriksakan diri agar bisa tahu status kehamilannya.
- Kram yang dirasakan di perut terasa sangat berat padahal sebelumnya kram sebelum menstruasi berjalan biasa saja. Anda harus bisa mengenali intensitas rasa sakit yang dirasakan.
- Perdarahan dengan jumlah banyak mendekati waktu menstruasi. Sayangnya, perdarahan hanya berjalan singkat saja.
Tanda di atas bisa saja muncul pada kehamilan yang sehat. Jadi, alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan secara detail di dokter kandungan. Kalau memang tidak ada kehamilan, wanita bisa segera mempersiapkan kehamilan lagi dalam beberapa waktu ke depan.
Penyebab kehamilan kimia
Kehamilan kimia bisa terjadi pada beberapa wanita dan menyebabkan kekecewaan yang besar. Meski demikian, setiap pasangan harus siap apa pun yang terjadi dan mau berusaha. Berikut beberapa penyebab kehamilan kimia yang meliputi hamil di luar rahim hingga keguguran.
- Kehamilan usia tua. Wanita yang hamil dengan usia di atas 35 tahun akan susah mempertahankan janin yang ada di dalam rahimnya. Keguguran bisa sering terjadi sehingga butuh perawatan yang ekstra.
- Penurunan hormon tertentu seperti progesteron. Hormon yang ada pada tubuh wanita ini bekerja untuk membantu janin di dalam rahim untuk tumbuh dengan maksimal.
- Wanita terlalu kurus sehingga BMI di bawah rata-rata. Hamil dalam kondisi obesitas memang tidak disarankan, tapi dalam kondisi kurus lebih tidak disarankan karena memicu keguguran.
- Adanya gangguan pada rahim. Biasanya munculnya mioma atau fibroid di dalam rahim memicu keguguran lebih tinggi.
Kehamilan lagi pasca keguguran
Setelah mengalami kehamilan kimia dan keguguran bukan berarti pasangan tidak memiliki kesempatan lagi untuk mendapatkan kehamilan. Mereka bisa menunggu terlebih dahulu selama satu siklus menstruasi atau hingga menstruasi berjalan dengan lancar.
Beberapa wanita lebih memilih menunda kehamilan dan ingin melakukan pengobatan di rahim kalau memang ada. Setelah semua organ sehat dan tidak ada masalah, barulah program kehamilan bisa segera dilakukan kembali. Lakukan semuanya dengan baik dan bila mulai ada tanda kehamilan segera periksa agar bisa melakukan perawatan.
Inilah beberapa ulasan tentang kehamilan kimia. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semuanya.
0 comments:
Post a Comment