Home » » Grathazon: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Grathazon: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Posted by Flash Droid Pedia on Monday, October 8, 2018

grathazon-doktersehat

DokterSehat.Com – Grathazon obat apa? Grathazon adalah obat dengan kandungan Dexamethasone atau Deksametason. Obat ini adalah salah satu jenis obat kortikosteroid dari golongan glukokortikoid. Obat ini merupakan obat antiperadangan yang biasa digunakan untuk mengatasi peradangan dan juga reaksi alergi. Cara kerja obat ini adalah dengan menekan pelepasan zat yang bisa menimbulkan peradangan dan reaksi alergi.

Manfaat Grathazon

Melihat cara kerja Dexamethasone yang merupakan satu-satunya bahan aktif dalam obat ini, manfaat Grathazon secara umum adalah untuk mengatasi peradangan dan reaksi alergi. Tapi jika dijabarkan dengan lebih spesifik, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi oleh obat ini:

  • Gangguan sistem kebebalan tubuh (penyakit lupus)
  • Sarkoidosis
  • Gangguan sistem hormon
  • Gangguan sistem darah
  • Radang sendi
  • Dermatitis, atopik atau pun kontak
  • Edema (pembengkakan) jaringan otak
  • Mengatasi gangguan kelanjar adrenal
  • Reaksi alergi
  • Sindrom Steven Johnson
  • Asma bronkial
  • Perdangan usus tertentu
  • Terapi beberapa jenis penyakit kanker
  • Digunakan untuk mendiagnosis sindrom Chusing
  • Mengatasi gejala mual dan muntah akibat kemoterapi.

Dosis Grathazon

Grathazon tersedia dalam bentuk tablet yang setiap tabletnya mengandung Dexamethasone 0.5 mg. Dosis Grathazon yang diberikan bergantung pada kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis Grathazon yang biasanya dianjurkan:

  • Dewasa dan usia di atas 12 tahun: 0.5-9 mg per hari, dibagi dosisnya menjadi 2 hingga 4 kali pemberian.
  • Anak usia 6-12 tahun: 0.25-2 mg per hari, dibagi dosisnya menjadi 2 hingga 4 kali pemberian.
  • Anak usia 1-5 tahun: 0.1-0.25 mg per hari, dibagi dosisnya menjadi 2 hingga 4 kali pemberian.

Dosis Grathazon di atas merupakan dosis yang disarankan. Dosis bisa berbeda-beda bergantung pada beratnya gejala penyakit. Jangan mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Efek Samping Grathazon

Grathazon berpotensi menimbulkan efek samping seperti obat-obatan lain pada umumnya. Berikut adalah efek samping Grathazon yang mungkin timbul:

  • Gangguan saluran pencernaan meliputi mual, muntah, sakit perut
  • Siklus menstruasi tidak lancar
  • Osteoporosis
  • Sakit kepala berputar-putar atau vertigo
  • Tekanan darah tinggi
  • Lemah otot
  • Tingginya nafsu makan sehingga terjadi peningkatan berat badan (tidak sehat)
  • Infeksi jamur akibat imunitas menurun
  • Lemah otot
  • Nekrosis avaskular (matinya jaringan tulang akibat kurangnya suplai darah)
  • Hiperhodrosis atau keringat berlebih
  • Radang pankreas akut
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pertumbuhan
  • Radang pankreas akut
  • Tungkai kaki membengkak

Gejala efek samping Grathazon di atas mungkin bukan merupakan daftar lengkap. Masih terdapat kemungkinan efek samping lainnya yang bisa muncul. Namun perlu diketahui juga bahwa efek samping terhadap obat ini tidak selalu terjadi. Penggunaan dosis yang kurang tepat atau kondisi pasien juga bisa berpengaruh pada timbulnya efek samping.

Jika Anda merasakan salah satu efek samping di atas maupun efek samping Grathazon lainnya, segera hentikan penggunaan obat ini. Jika gejala efek samping tidak membaik, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Peringatan dan Perhatian

Demi kemanaan dari penggunaan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan peringatan bagi Anda sebelum menggunakan obat ini:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang alergi terhadap Dexamethasone dan obat-obatan golongan glukokortikoid lainnya.
  • Jangan gunakan obat ini pada pasien dengan herpes mata, osteoporosis, tukak lambung, infeksi jamur, psikosis berat, TBC paru-paru aktif, penyakit infeksi akut, atau pasien yang sedang mendapatkan vaksin hidup.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang mengidap kencing manis dan pada anak-anak. Penggunaannya sebaiknya di bawah pengawasan dokter.
  • Obat ini masuk ke dalam dua kategori untuk penggunaan pada ibu hamil. Pertama adalah kategori C yang artinya bisa digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risiko yang mungkin terjadi. Pada kehamilan trimester 1, obat ini masuk dalam kategori D yang artinya hanya boleh digunakan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Penggunaan pada wanita yang sedang program hamil dan ibu menyusui juga tidak disarankan. Penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter
  • Penambahan, penurunan, hingga pemberhentian dosis dari obat ini harus melalui persetujuan dokter.
  • Diskusikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan Anda dan tentang pengobatan lain yang mungkin Anda sedang jalani untuk menghindari interaksi obat yang bisa menurunkan kinerja obat dan memicu timbulnya efek samping.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}