oleh Merlin Detalina – Nakama Tokopedia
Punya budget pas-pasan tapi ingin travelling? Bingung memilih kota mana yang ingin disinggahi dengan budget yang super minim? Nah, buat temen-temen yang punya budget pas-pasan tapi ingin bertualang melihat indahnya alam Indonesia, Banyuwangi bisa salah satu destinasi yang paling tepat.
Berlokasi di Jawa Timur, kota ini bisa dijangkau dengan kereta api atau pesawat. Sekitar 4 tahun lalu, gue dan teman-teman memilih untuk naik kereta api karena ada tiket promo. Ketika kala itu banyak orang berlomba-lomba melakukan pendakian ke gunung tertinggi se-Jawa, kita memilih anti-mainstream untuk explore daerah baru. Fokus wisata kita Kawah Ijen.
Kebetulan, saat itu tempat wisata ini belum terjamah seperti sekarang. Tak banyak orang yang tau bahwa Banyuwangi menyimpan salah satu destinasi wisata yang cukup OK untuk me-refresh pikiran kita yang penat seperti Kawah Ijen.
Baca juga: 18 Tujuan Wisata Kota Banyuwangi Hits untuk Para Traveler
Memulai Pendakian Ijen
Pendakian Ijen cukup challenging karena kita harus mulai mendaki jam 00:00 WIB. Tepat di pintu masuk pendakian kita diwajibkan membayar tiket masuk seharga sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000 /orang. Jika baru pertama kali pendakian kamu bisa menyewa jasa guide lokal untuk menuntun sampai puncak. Jasa guide lokal ini berkisar Rp 300.000 – Rp 450.000/grup.
Kebetulan temen gue sudah ada yang pernah mendaki Ijen sebelumnya jadi kita tak perlu menggunakan jasa guide lokal. Nah, yang harus banget disewa setelah bayar tiket masuk adalah masker yang akan kita pakai selama pendakian. Harga sewa masker sekitar Rp 25.000 – Rp 35.000/orang dan akan dikembalikan saat kita sudah selesai mendaki.
Masker ini membatu kita supaya tubuh kita tidak menghirup belerang terlalu banyak. Tenang saja, meskipun maskernya sudah dipakai ‘seribu umat’ yang mendaki ijen, maskernya bersih dan wangi, kok!
Pendakian harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 4 jam karena track Ijen hanya setapak dan tidak bisa dilalui dengan motor ataupun mobil jeep. Jalur yang menanjak, berkelok-kelok dengan kemiringan 45 derajat harus super hati-hati. Menurut gue senter kepala dan senter ala TNI itu membatu banget saat tracking karena jarak senter yang jauh membuat kita bisa melihat jalan di depan dengan sangat jelas.
Suhu selama tracking sekitar 10°-15° Celsius dan suhu di puncak diperkirakan 5°-10° Celsius. Tapi tenang aja, jarang ada orang yang sampai ‘beku’ bahkan hipotermia di puncak. Karena tanpa disadari saat kita tracking 4 jam sudah membakar kalori kita, suhu tubuh kita naik dan alhasil kita nggak kedinginan ketika sampe di puncak.
Tapi, sangat disarankan menggunakan pakaian tebal yaa saat pendakian seperti jaket, baju tebal ataupun baju tangan panjang dan sarung tangan supaya kita tidak kedinginan. Saat perjalanan menuju puncak jarang banget kita ketemu wisatawan lokal. Hampir semua orang yang mendaki di Ijen wisatawan luar dari Perancis, Jerman, Australia.
“PR buat kita nih guys, jangan sampai orang luar lebih tau dengan keindahan alam kita dibanding kita pemiliknya sendiri”.
Setelah 4 jam berlalu kita tiba di puncak sekitar jam 03:00 WIB. Benar-benar takjub! Bahwa Indonesia punya alam yang sekeren Ijen, di mana pesona blue fire Ijen nggak kalah dengan pemandangan api biru di Islandia. Semua jerih payah pendakian akan terbayarkan dengan pesona blue fire yang terpancar dari belerang di kedalaman 200 meter.
Setelah istirahat sebentar, melihat matahari terbit kita langsung menyiapkan kamera untuk mengabadikan momen-momen di atas puncak Ijen. Setelah foto, kita langsung jalan turun untuk pulang. Saat perjalanan pulang kita melihat banyak aktivitas penambang belerang yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri di sini.
Setelah matahari terbit banyak penambang-penambang mulai menggali belerang dan membawa belerangnya turun kepemukiman penduduk untuk diproses menjadi berbagai produk termasuk juga cinderamata untuk kamu bawa pulang.
Baca juga: 10 Gunung di Indonesia Yang Wajib Ditaklukan Pendaki Pemula
Nah, buat kalian yang ingin mengeksplorasi Kawah Ijen ada beberapa tips nih, pertama siapkan pakaian hangat dan nyaman. Jangan lupa untuk siapin fisik, dulu 1 minggu sebelum berangkat gue latihan lari-lari kecil (jogging) setiap pagi supaya tubuh tidak kaget saat trekking.
Tapi buat kalian yang cepat kelelahan jangan khawatir, sekarang sudah ada jasa penyewaan gerobak ke puncak ijen. Harga sewanya mulai dari Rp 500.000 – Rp 650.000, untuk naik-turun ke puncak Ijen.
Sumber https://dennypedia.com/
0 comments:
Post a Comment