Home » » Efektifkah Tanaman Keladi Tikus Mengatasi Kanker?

Efektifkah Tanaman Keladi Tikus Mengatasi Kanker?

Posted by Flash Droid Pedia on Monday, October 8, 2018

Doktersehat-manfaat-keladi-tikus
Photo Source: kabartani.com

DokterSehat.Com – Bagi Anda pecinta tanaman hias, pasti sudah tidak asing dengan tanaman keladi tikus. Tanaman yang umumnya hidup di daerah lembap ini memiliki nama latin Typhonium flagelliforme. Meski masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai tanaman hias, faktanya tanaman keladi tikus bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Apa saja manfaat keladi tikus?

Sebuah penelitian mengungkapkan, daun keladi tikus ini mengandung senyawa utama yang disebut RIPs (Ribozome Inactivating Proteins) yang memiliki khasiat untuk kesehatan. RIPs adalah senyawa yang terdapat juga dalam tanaman jenis rimpang seperti kunyit, jahe, dan temulawak, namun di dalam keladi tikus terdapat lebih banyak senyawa ini.

Lantas, apakah tanaman keladi tikus bisa mengatasi kanker?

Sebuah penelitian mengungkapkan, manfaat keladi tikus yang bisa didapatkan tubuh karena zat antioksidannya dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh adalah salah satu penyebab kanker.

Antioksidan dari keladi tikus berinteraksi dengan dan menstabilkan radikal bebas sekaligus mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Penelitian itu menyimpulkan, ekstrak metanol, Ethyl acetate fraction dari daun keladi tikus memiliki aktivitas antioksidan tertinggi untuk menangkal kanker.

Selain itu, berdasarkan penelitian, ekstrak etanol 50% dari tanaman keladi tikus diduga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Ekstrak etanol ini diketahui mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, tanin, dan sterol yang bersifat antikanker.

Dengan begitu, dapat disimbulkan bahwa manfaat keladi tikus memang dapat menghambat sel kanker, namun efektivitas kesembuhannya tidaklah signifikan. Manfaat keladi tikus hanya mampu menghambat dan belum mampu mengobati sepenuhnya.

Penting untuk diperhatikan, bahwa pengobatan medis tetap disarankan untuk penderita kanker, namun sebaiknya dibarengi dengan mengonsumsi daun keladi tikus agar efek samping dari kemoterapi dapat dinetralisir.

Meski hasil penelitian ini memang terbukti mampu mengatasi kanker, perlu diingat bahwa hasil penelitian ini masih membutuhkan penelitian pada manusia dan sejumlah penelitian lanjutan untuk mendukung manfaat keladi tikus dalam membasmi penyakit kanker.

Mengolah Keladi Tikus

Pada dasarnya semua bagian dari tanaman keladi tikus dapat dimanfaatkan. Hanya saja, keladi tikus sebaiknya dihindari dikonsumsi oleh ibu hamil dan mereka yang baru saja menjalani operasi. Selain itu, keladi tikus sebaiknya dikonsumsi satu jam sebelum makan.

Pengolahan tanaman keladi tikus tidak boleh sembarangan, sebab pada dasarnya tanaman ini memiliki racun yang sangat tinggi. Racun itulah yang nantinya dapat membasmi sel kanker sebagaimana obat-obat kemoterapi. Salah pengolahan, dapat menimbulkan efek gatal pada tenggorokan dan keracunan.

Cara pertama pengolahan keladi tikus adalah rendam seluruh bagian tanaman keladi tikus selama semalaman. Setelah itu tumbuk keladi tikus hingga halus. Kemudian, saring campuran tersebut untuk mendapatkan sarinya.

Sebelum diminum, boleh ditambahkan madu untuk mengantisipasi efek gatal pada tenggorokan. Di awal-awal mengonsumsinya, dampak yang bisa terjadi berupa diare ringan atau mual. Hentikan penggunaan jika dalam 3 hari dampak tidak berkurang.

Keladi Tikus Hanya Pelengkap

Meski manfaat keladi tikus terbukti mampu mencegah berkembangnya sel kanker, pengobatan keladi tikus tidak bisa menggantikan pengobatan medis yang sudah terbukti lebih lama. Namun, bagi Anda yang ingin melengkapi pengobatan medis dengan pengobatan herbal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Operasi merupakan langkah pertama yang dilakukan bagi kebanyakan jenis kanker yang padat dan hanya menjangkit satu daerah tubuh. Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat tumor pada satu area dan meringankan gejala kanker. Prosedur ini dilakukan tergantung pada jenis kanker dan tingkat keparahan.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}