DokterSehat.Com – Alergi yang dialami oleh wanita ada banyak. Beberapa wanita sering alergi dengan aroma dari asap rokok. Selanjutnya ada yang alergi dengan debu, dengan makanan tertentu seperti udang atau kacang. Selanjutnya, ada wanita yang alergi dengan sperma dan juga air mani.
Nah, alergi dengan sperma atau air mani tentu menjadi masalah yang serius untuk wanita. Bagaimana mungkin wanita yang biasanya menerima air mani justru mengalami alergi. Kalau tubuh tidak bisa menerima cairan ejakulasi pria, bagaimana kesempatan hamilnya? Adakah cara untuk mendapatkan kehamilan dengan mudah?
Mengapa wanita bisa alergi dengan sperma?
Wanita mengalami alergi karena kulitnya terlalu sensitif dengan cairan mani yang dimiliki oleh pria. Alergi ini muncul karena ada protein dari sperma dan air mani yang tidak bisa diterima oleh kulit wanita di mana pun tempatnya. Alergi bisa muncul kalau air mani terciprat ke tangan atau kaki.
Alergi ini cukup langka dan tidak dialami oleh semua wanita. Wanita yang mengalami alergi ini biasanya sering tidak nyaman saat melakukan seks khususnya penetrasi dengan ejakulasi di dalam vagina.
Oh ya, alergi dengan air mani ini tidak hanya terjadi pada wanita saja. Alergi juga bisa terjadi pada pria yang notabene penghasil air mani. Alergi pada pria sama dengan wanita mulai dari gejala hingga efeknya.
Efek alergi sperma pada wanita
Alergi pada sperma atau air mani yang dialami oleh wanita, efeknya akan langsung tanpa menunggu lama. Efek yang ditimbulkan dari kondisi ini adalah rasa gatal pada bagian kulit yang terkena paparan Kalau yang terkena vagina, area vulva hingga ke dalam akan terasa gatal, panas, sesak napas, dan perasaan tidak nyaman lainnya.
Lama dari alergi ini bervariasi di setiap wanita. Ada yang mengalami alergi setelah terpapar 10-30 menit saja dan ada yang sampai 1 jam. Rasa gatal, panas, dan tidak nyaman ini akan bertahan selama 24 jam. Setelah satu hari penuh, rasa gatal akan hilang dengan sendirinya.
Cara menyiasati alergi sperma pada wanita
Alergi memang susah diatasi karena tidak semua memiliki obat. Meski demikian, Anda dan pasangan tetap bisa melakukan seks dengan baik kalau melakukan beberapa hal di bawah ini.
Coitus interruptus
Coitus interruptus adalah melakukan seks seperti biasa tanpa pemakaian kondom. Setelah pria mendekati fase orgasme dan ejakulasi, penis segera dicabut dan air mani ditumpahkan di luar. Dengan cara ini kemungkinan terjadi alergi akan rendah. Oh ya, saat ejakulasi, jauhkan penis dari tubuh wanita, tidak hanya area vagina saja.
Menggunakan kondom
Menggunakan kondom akan membuat seks jadi aman. Sayangnya pasangan tidak bisa melakukannya kalau ingin hamil. Kondom yang dipakai juga harus yang kuat agar tidak bocor saat digunakan.
Kemungkinan hamil pada wanita yang alergi sperma
Dengan alergi yang cukup parah, adakah kemungkinan wanita mendapatkan kehamilan? Jawabannya adalah ada. Wanita tetap bisa hasil seperti biasanya setelah melakukan semacam terapi. Terapi ini bernama intravaginal seminal graded challenge.
Wanita akan dimasuki air mani di dalam vagina untuk meningkatkan toleransinya. Dengan metode ini pasangan disarankan melakukan seks dan ejakulasi di dalam setiap 48 jam. Lambat laun, tubuh akan mulai meningkatkan toleransi sehingga rasa gatal tidak akan muncul kembali.
Dari ulasan di atas kita bisa tahu kalau wanita tetap bisa hamil meski memiliki alergi dengan sperma. Jadi, tetap ada jalan meski pasangan mau berusaha.
0 comments:
Post a Comment