DokterSehat.Com– Siapa sih yang tidak suka dengan roti bakar? Tak hanya dijadikan salah satu jenis makanan untuk sarapan pagi, roti bakar juga sering dikonsumsi sebagai camilan di malam hari. Kita bisa membuat roti bakar sendiri atau membelinya di penjual roti bakar di pinggir jalan. Rasanya sama-sama enak, apalagi jika ditambah dengan selai atau isian yang lezat.
Hanya saja, para pakar kesehatan dari European Food Safety Authority menyebutkan bahwa kita sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi roti bakar. Hal ini disebabkan oleh beberapa jenis roti yang ternyata bisa saja memiliki kandungan acrylamide yang dikenal luas sebagai salah satu penyebab utama datangnya kanker. Sebagai informasi, kandungan ini juga bisa ditemukan di dalam kopi instan atau makanan olahan yang diolah dengan suhu tinggi.
Lantas, roti bakar seperti apa yang memiliki kandungan acrylamide? Pakar kesehatan menyebutkan bahwa roti bakar ini adalah yang dipanggang hingga warnanya kecokelatan atau sedikit hangus. Meskipun biasanya roti dengan warna kecokelatan atau sedikit hangus ini lebih renyah dan nikmat, dalam realitanya kandungan acrylamide di dalamnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan roti bakar dengan warna yang lebih cerah.
Roti bakar yang dipanggang dengan tambahan mentega juga cenderung memiliki warna keemasan yang lebih menggoda dan kandungan kolesterol yang lebih tinggi. Jika sering mengonsumsinya, dikhawatirkan hal ini bisa menyebabkan masalah kolesterol tinggi yang tentu berimbas pada meningkatnya risiko terkena penyakit jantung.
Alih-alih memakai mentega biasa, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengolahnya dengan unsalted butter atau mentega tanpa kandungan garam. Pastikan untuk tidak mengolahnya hingga terlalu lama hingga kegosongan.
Jika kita pernah mengonsumsi makanan olahan atau makanan lainnya yang berpotensi bisa mendatangkan penyakit, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk memperbanyak asupan air putih, lebh banyak mengonsumsi serat, dan rajin berolahraga demi membantu proses pengeluaran racun dari dalam tubuh. Selain itu, ada baiknya kita juga mulai menurunkan asupan makanan olahan, daging-dagingan, atau makanan yang diproses lainnya demi menurunkan risiko terkena kanker.
0 comments:
Post a Comment