DokterSehat.Com – Setelah seks dilakukan normalnya penis bisa dikeluarkan dengan mudah. Cengkeraman otot vagina akan mulai mengendur pasca orgasme. Sayangnya, pada kondisi tertentu penis tidak bisa dikeluarkan dengan mudah. Bahkan saat penis sudah tidak ereksi lagi, pria tidak bisa mencabutnya sama sekali atau yang disebut juga dengan penis captivus.
Kejadian yang sering disebut penis captivus atau gancet ini memang jarang terjadi. Kasus yang dilaporkan pun cukup sedikit. Di Indonesia sendiri ada kasus gancet yang berujung dengan kematian. Nah, kira-kira apa yang menyebabkan kondisi gancet atau penis captivus ini dan bagaimana cara mengatasinya jika terjadi.
Penjelasan medis tentang penis captivus
Sebenarnya kondisi gancet ini bisa dijelaskan secara medis dan tidak ada hubungannya dengan mitos tertentu. Penis captivus terjadi karena wanita tidak bisa mengontrol kontraksi pada otot vaginanya. Kontrol jadi lepas sehingga kontraksi bisa terjadi sangat kuat dan mencengkeram penis yang masih ada di dalamnya.
Otot di vagina seharusnya bisa dikendalikan oleh wanita dengan mudah untuk relaksasi dan kontraksi. Biasanya efek kontraksi diberikan agar penis mendapatkan sensasi lebih besar. Namun, pada kondisi penis captivus ini penis justru dijepit dengan sangat kuat dan tidak bisa dikeluarkan dengan mudah, bahkan saat penis tidak ereksi lagi.
Penis yang terjepit oleh vagina dengan erat tentu akan terasa sangat sakit. Pada kondisi tertentu, kondisi gancet ini bisa menyebabkan kematian. Namun, dengan pertolongan yang cepat, penis bisa segera dikeluarkan dengan atau tanpa tindakan medis khusus.
Kematian karena penis captivus
Beberapa orang percaya kalau kondisi gencet menyebabkan salah satu atau kedua belah pihak mengalami kematian. Namun, perlu digarisbawahi dulu. Gancet tidak menyebabkan kematian secara langsung. Kondisi ini bisa diatasi dengan tindakan medis atau hanya dengan menunggu. Risiko pada pria atau wanita bahkan sangat kecil.
Dari beberapa kasus yang pernah dilaporkan, kasus mati gancet terjadi karena ada serangan jantung atau stroke. Dari kondisi ini pria atau wanita bisa mengalami kematian yang mendadak. Kebetulan kasus kematian terjadi saat terjadi gancet atau penis captivus.
Cara mengatasi penis captivus
Kondisi penis tersangkut di dalam vagina sebenarnya bisa diatasi dengan cepat kalau kita semua melakukan hal-hal di bawah ini.
- Tidak panik. Kondisi ini tidak serta-merta memberikan efek buruk pada pasangan. Tenangkan diri terlebih dahulu agar kontraksi pada otot vagina tidak semakin kuat. Kalau wanita tidak bisa tenang, vagina akan sakit karena menahan penis yang terus mengeras. Pria pun juga merasakan sakit yang cukup kuat.
- Jangan melakukan hal-hal yang menyakiti pasangan. Jangan saling menyalahkan. Lebih baik saling menenangkan terlebih dahulu.
- Tunggu sekitar 10 menit. Biasanya otot di vagina akan lebih relaks. Kalau sudah relaks, tarik penis perlahan-lahan.
- Kalau dalam jangka waktu 10 menit tidak ada perubahan, segera hubungi dokter. Biasanya dokter akan menyuntikkan obat penenang. Dengan obat ini tubuh pria dan wanita akan lebih relaks dan tindakan medis mudah dilakukan.
Penis captivus tidak sama dengan vaginismus
Beberapa orang sering menganggap kalau kondisi gancet ini sering terjadi karena ada vaginismus. Padahal kondisi vaginismus sangat berbeda dengan penis captivus. Kalau wanita memiliki vaginismus, benda apa pun yang akan masuk ke vagina akan disetop. Otot akan kontraksi sehingga penis susah menembus.
Meski berbeda, dua hal ini tetap mengganggu kehidupan seks pasangan. Kalau sampai terjadi, aktivitas seks bisa terganggu atau malah menyebabkan trauma.
Demikianlah sedikit ulasan tentang penis captivus atau gancet yang harus kita pahami bersama-sama. Semoga bermanfaat.


0 comments:
Post a Comment