DokterSehat.Com – Braxidin obat apa? Braxidin adalah obat dengan kandungan Chlordiazepoxide Hydrochloride dan Clidinium Bromide. Obat ini dapat memberikan 3 efek yaitu mengurangi kejang (antikonvulsan) efek memenangkan (sedatif), dan efek menurunkan daya ingat (amnestik). Braxidin sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan juga beberapa gangguan pencernaa, terutama pada bagian usus.
Chlordiazepoxide Hydrochloride merupakan obat yang memberikan efek antiasietas. Obat ini bekerja untuk menghilangkan cemas dengan cara bekerja pada sistem limbik otak yang berhubungan dengan respon emosi. Sedangkan Clidinium Bromide bekerja dengan cara mengurangi sekresi pencenaan.
Manfaat Braxidin
Berdasarkan kandungan yang ada dalam obat ini, secara umum manfaat Braxidin adalah untuk mengatasi masalah terkait gangguan saraf yang menyebabkan kesemasan dan beberapa masalah terakait pencernaan. Berikut adalah kondisi spesifik yang umumnya diatasi menggunakan Braxidin:
- Gangguan saraf otonom dan somatik akibat kecemasan
- Terapi simptomatik (untuk menghilangkan gejala saja) tukak lambung dan tukak duodenum
- Diskinesia empedu, keadaan ketika cairan empedu tidak mencukupi atau bergerak ke arah yang salah
- Hipersekresi dan hipermotilitas saluran pencernaan
- Dispepsia nervosa
- Sindrom iritasi usus
- Iritasi dan spasme usus
- Diare
- Nyeri haid
- Kolitis atau radang usus besar
- Spasme dan diskenesia ureter
Kontraindikasi
Tidak semua orang dapat menggunakan obat ini. Terdapat beberapa kondisi yang membuat pasien sebaiknya tidak menggunakan obat ini karena akan membuat kondisi semakin parah. Berikut adalah beberapa kondisi yang sebaiknya tidak menggunakan Braxidin:
- Pasien dengan hipersensitivitas terhadap Chlordiazepoxide Hydrochloride dan Clidinium Bromide dan obat sejenisnya.
- Riwayat alergi
- Pasien dengan glaukoma, kondisi tekanan cairan pada bola mata tinggi
- Gangguan fungsi hati
- Pelebaran prostat
- Gangguan mental yang membuat pasien tidak dapat membedakan realitasa
Dosis Braxdin
Braxidin bisa Anda temui dalam sediaan tablet. Setiap tablet mengandung Braxidin Chlordiazepoxide 5 mg dan Hydrochloride dan Clidinium Bromide sebanyak 2.5 mg. Dosis yang diberikan bergantung pada beratnya keluhan yang dirasakan oleh pasien. Berikut adalah dosis yang disarankan untuk penggunaan Braxidin:
- Dewasa: 1 tablet yang diberikan 3 hingga 4 kali perhari.
- Lansia: 1 tablet diberikan 1 hingga 2 kali per hari.
Obat ini sebaiknya diberikan dalam keadaan perut kosong yaitu beberapa jam sebelum makan atau sebelum tidur. Dosis di atas hanya merupakan dosis yang disarankan. Dosis bisa naik maupun dikurangi bergantung pada kondisi pasien. Jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dlu dengan dokter.
Efek Samping Braxidin
Seperti obat pada umumnya, Braxidin juga bisa menimbulkan berbagai macam efek samping. Berikut adalah efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat ini:
- Gangguan koordinasi
- Pusing dan sakit kepala
- Mengantuk berlebihan
- Cemas dan bingung
- Retensi urin
- Sembelit
- Tekanan darah tinggi
Efek samping di atas merupakan efek samping jangka pendek hingga efek samping jangka panjang. Efek samping di atas memang tidak selalu terjadi dan bisa terjadi bergantung pada kondisi pasien atau dosis obat yang digunakan. Jika Anda mengalami salah satunya, segera hentikan penggunaan obat dan segera konsultasi ke dokter.
Interaksi Obat
Penggunaan obat ini bersamaan dengan makanan dan minuman tertentu, obat resep, non-resep, herbal lainnya bisa memicu timbulnya interaksi obat yang bisa menyebabkan menurunnya kinerja obat dan meningkatkan timbulnya efek samping. Berikut adalah beberapa daftar obat yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan Braxidin:
- Clozapine
- Hydantoins
- Disulfiram
- Methadone
- Ketoconazole
- Nefazodone
Daftar obat di atas bukan merupakan dartar yang lengkap. Selalu diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan lain untuk menghindari interaksi obat.
Perhatian dan Peringatan
Demi menjaga keamanan dari penggunaan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan peringatan bagi Anda:
- Hati-hati penggunaan obat ini pada kondisi pasien dengan usia lanjut, gangguan jantung, gangguan paru-paru, gangguan ginjal.
- Tidak diketahui risiko penggunaan obat ini pada anak-anak, wanita yang sedang program hamil, wanita hamil, dan ibu menyusui, sehingga penggunaannya sebaiknya dikonsultasikan terlabih dulu dengan dokter.
- Obat ini memberikan efek sedatif sehingga bisa menimbulkan kantuk. Jangan gunakan obat ini ketika Anda akan berkendara atau mengoperasikan mesin.
- Penggunaan obat ini untuk jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan secara fisik maupun psikis. Diskusikan dengan dokter ketika akan menghentikan penggunaan obat ini.
0 comments:
Post a Comment