DokterSehat.Com – Azithromycin obat apa? Azithromycin adalah obat antibitotik dari golongan makrolida. Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Cara kerja Azithromycin adalah dengan menghentikan atau mencegah pertumbuhan bakteri.
Azithromycin atau Azitromisin merupakan jenis obat yang harus diberikan berdasarkan resep dokter. Karena merupakan jenis antibiotik, Azithromycin tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus. Penggunaan obat ini secara tidak benar juga bisa membuat obat ini tidak efektif lagi untuk digunakan.
Manfaat Azithromycin
Secara umum, manfaat dari Azithromycin adalah untuk megatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berdasarkan cara kerjanya, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diobati menggunakan obat ini:
- Infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis bakteri akut dan pneumonia
- Faringitis dan radang amandel
- Infeksi mata akibat bakteri
- Infeksi kulit akibat bakteri
- Penyakit kelamin seperti granuloma inguinale, gonore, klamidia, dan sifilis. Namun sifilis tidak dapat disembuhkan dengan obat ini, tetapi hanya dapat dihambat gejalanya saja.
- Infeksi saluran urine
- Otitis media akut
Dosis Azithromycin
Azithromycin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, suspensi serbuk, hingga tetes mata dan diproduksi dengan berbagai merek obat. Bentuk obat yang diresepkan akan menyesuaikan dengan kondisi pasien.
Berikut adalah dosis Azithromycin sesuai dengan kondisi tertentu:
1. Infeksi saluran pernapasan atas
- Dewasa: 500 mg diberikan satu kali sehari.
- Anak-anak di atas 6 bulan: 10 mg/kg
- Anak-aak dengan berat 25 kg: 200 mg diberikan satu kali sehari
- Anak-anak dengan berat 26-35 kg: 300 mg diberikan satu kali sehari.
- Anak-anak dengan berat 36-45 kg: 400 mg diberikan satu kali sehari.
2. Pneumonia
- Dewasa: 500 mg diberikan melalui saluran intravena.
3. Infeksi mata atau konjungtivitis
- Dewasa: 1 tetes obat tetes mata diberikan paling tidak 1 kali sehari.
4. Infeksi klamidia
- Dewasa: 1 gram per hari.
5. Gonore
- Dewasa: 2 gram per hari.
6. Granuloma inguinale
- Dewasa: 1 gram per hari.
Obat ini umumnya dikonsumsi saat satu jam sebelum makan. Dosis di atas hanya merupakan dosis yang umum diberikan. Dosis bisa berbeda tergantung pada jenis infeksi yang parahnya infeksi. Jangan mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Efek Samping Azithromycin
Azithromycin memiliki potensi menimbulkan efek samping dan efek sampingnya memang merupakan efek samping umum dari jenis antibiotik makrolida. Berikut adalah beberapa efek samping dari Azithromycin yang sering muncul:
- Hilang nafsu makan
- Mual
- Nyeri perut
- Diare
- Nyeri kepala
Efek samping lain yang mungkin terjadi namun jarang Antara lain adalah seperti:
- Kejang
- Radang usus besar ditandai dengan diare berat dan sakit perut
- Nyeri dada atau kesulitan bernapas akibat timbunan cairan di antara dinding dada dan paru-paru
- Pembengkakan pada kaki
- Rendahnya sel darah putih yang ditandai dengan gejala seska napas, kelelahan, lemas, dan menurunnya imunitas tubuh.
Jika Anda mengalami gejala efek samping di atas, terutama efek samping yang berat. Segera hentikan penggunaan obat. Jika efek samping tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk ditangani.
Interaksi Obat Azithromycin
Interaksi obat mungkin terjadi ketika Azithromycin digunakan bersama dengan obat lain. Efeknya adalah kinerja obat dapat menurun atau kemungkinan munculnya efek samping dapat meingkat. Beirikut adalah beberapa interaksi obat yang mungkin terjadi pada Azithromycin:
- Digunakan bersama dengan Pimozide bisa meningkatkan risiko kerusakan otot jantung.
- Digunakan bersama dengan Antasida atau obat lain dengan Aluminium dan Magnesium bisa menurunkan tingkat absorpsi obat.
- Digunakan denagn Ciclosporin, Terfenadine, Hexorbital, Dixogin, atau Phenytoin bisa menyababkan meiingkatnya konsentrasi serum.
Perhatian dan Peringatan Obat Azithromycin
Berikut adalah beberapa hal yang perlu menjadi peringatan dan perhatian bagi Anda sebelum menggunakan Azithromycin:
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitf terhadap Azithromycin dan Erythromycin.
- Jangan gunakan obat ini pada pasein dengan gangguan irama jantung.
- Obat ini masuk ke dalam kategori B untuk wanita hamil sehingga bisa dikatakan cukup aman, namun penggunaannya tetap harus di bawah pengawasan dokter. Begitu juga dengan penggunaan pada wanita yang sedang program hamil dan ibu menyusui.
- Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat ini. Umumnya konsumsi alkohol bersamaan obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit perut dan pusing.
0 comments:
Post a Comment