Home » » Tiga Penyakit Ini Menjadi Fokus Perawatan Bagi Korban Gempa Lombok

Tiga Penyakit Ini Menjadi Fokus Perawatan Bagi Korban Gempa Lombok

Posted by Flash Droid Pedia on Monday, August 20, 2018

korban_gempa_lombok_doktersehat_1
Photo Source: Twitter/DCW50

DokterSehat.Com– Lombok kembali diguncang gempa besar pada Minggu, 19 Agustus 2018. Dikabarkan, serangkaian gempa terbaru ini memakan korban jiwa sebanyak 10 orang. Korban luka atau patah tulang juga berdatangan ke rumah sakit sehingga petugas kesehatan pun disibukkan untuk menolong mereka.

Kemenkes RI mengaku sudah mengirimkan cukup banyak dokter ortopedi dan anestesi demi membantu korban yang kebanyakan terkena patah tulang. Mereka berjuang dengan cepat sekuat tenaga demi mencegah bertambahnya jumlah korban jiwa.

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) menyebutkan bahwa tak hanya menolong korban terkena patah tulang, beberapa jenis penyakit lain yang mulai menyerang korban gempa juga menjadi perhatian para tenaga medis. Salah satunya adalah penyakit diare.

“Diare disebabkan oleh minumnya pasokan air bersih dan sanitasi yang layak. Banyak pengungsi yang sudah mengalami hal ini. Masalah pasokan air bersih dan sanitasi ini harus segera diatasi,” ucap Nila.

“Penyakit lainnya yang harus diperhatikan adalah ISPA. Kami memang sudah menyediakan posko untuk membantu pasien, namun penyakit ini sudah menjangkiti warga Lombok Utara, tempat dimana banyak pengungsi masih tinggal,” lanjutnya.

Kembali munculnya gempa besar dan beberapa gempa susulan juga memicu masalah tersendiri bagi korban gempa, yakni trauma psikologis. Banyak korban yang bahkan sampai mengaku mengalami halusinasi seakan-akan ada gempa yang muncul padahal tidak ada gempa sama sekali. Mereka juga langsung berlarian meski hanya mendengar benda jatuh.

“Dampak psikologis korban harus segera diperhatikan, apalagi jika memiliki anggota keluarga atau teman yang meninggal akibat gempa ini,” pungkas Nila.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}