DokterSehat.Com– Jumlah korban gempa Lombok terus bertambah. Tak hanya korban meninggal yang terakhir tercatat mencapai 105 orang, korban luka juga terus berdatangan ke rumah sakit yang ada di pulau tersebut. Hingga hari ini, Selasa, 7 Agustus 2018, tenaga medis dari berbagai rumah sakit terus melakukan koordinasi untuk menolong korban yang mengalami luka-luka atau cedera.
Kebanyakan korban Gempa Lombok adalah yang mengalami trauma kepala atau luka terbuka. Biasanya, hal ini disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan atau benda-benda lainnya. Berbagai luka ini membutuhkan penanganan medis oleh petugas kesehatan dan tim ortopedi. Bahkan, tim ortopedi sampai membawa implant dan berbagai instrumen lainnya. demi melakukan penanganan kesehatan darurat.
Kebanyakan pasien tidak mau dirawat di dalam ruangan karena mengalami trauma akibat bangunan yang mengalami kerusakan dan adanya kekhawatiran bahwa bangunan akan kembali roboh karena gempa susulan masih terus berlangsung. Petugas kesehatan mengerti dengan kondisi ini dan merawat pasien di tenda-tenda darurat yang berada dekat dengan rumah sakit.
Tak hanya petugas dari Kota Mataram, petugas kesehatan dari Bali dan Lombok Timur juga ikut menangani korban gempa. Petugas ini terdiri dari tim ortopedi, tim bedah saraf, dan anestesi. Tim medis dari Bali dikabarkan sudah bertugas di RSUD Provinsi NTB dan bahkan sudah menjalani operasi pada 15 pasien.
Salah satu rumah sakit yang mengalami kerusakan parah adalah di RSUD Lombok Utara yang memang berada dengan posisi paling dekat dengan titik episentrum gempa. Salah satu dinding di ruang operasi rumah sakit tersebut rubuh sehingga dianggap tidak layak untuk dijadikan tempat aktivitas medis.
0 comments:
Post a Comment