DokterSehat.Com– Penderita diabetes tidak boleh sembarangan terkena luka karena jika sampai mengalaminya, mereka akan lebih rentan terkena infeksi akibat lambatnya proses penyembuhan luka pada tubuhnya. Jika sampai hal ini terjadi, risiko untuk terkena amputasi atau masalah kesehatan lainnya pun meningkat. Hanya saja, sebuah pertanyaan muncul. Bagaimana jika penderita diabetes ingin mencabut giginya karena mengalami kondisi tertentu. Apakah hal ini tidak apa-apa untuk dilakukan?
American Diabetes Association menyebutkan bahwa penderita diabetes cenderung lebih rentan terkena masalah gigi dan mulut. Mengingat kadar gula dalam darahnya juga cenderung sangat tinggi, maka jika sampai mereka mengalami masalah gig dan mulut, maka risiko untuk terkena infeksi atau komplikasi gigi dan mulut juga meningkat.
Proses pencabutan gigi pada penderita diabetes ternyata memang sangat rumit karena dokter juga harus melakukan berbagai pengecekan pada kondisi tubuhnya terlebih dahulu sebelum melakukannya. Dokter juga harus benar-benar tahu tipe diabetes yang diderita pasiennya dan mengecek kemungkinan risiko terkena komplikasi atau tidak. Jika dilakukan dengan sembarangan, bisa jadi perdarahan pasca pencabutan gigi tak kunjung berhenti dan memicu infeksi yang bisa membahayakan pasien.
Hanya saja, jika dalam berbagai pemeriksaan penderita diabetes berada dalam kondisi gula darah yang tidak tinggi, maka proses ini bisa dianggap aman untuk dilakukan. Meskipun begitu, setelah proses ini penderita diabetes juga harus rutin melakukan pengecekan pada bekas gigi yang dicabut demi mengetahui proses penyembuhannya setidaknya hingga 2-3 bulan.
Melihat adanya fakta ini, jika sampai penderita diabetes mengalami sakit gigi, segeralah memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik demi mengatasinya. Mereka juga sebaiknya selalu menjaga kadar gula dalam tubuhnya demi mencegah datangnya komplikasi dan masalah kesehatan lainnya.
0 comments:
Post a Comment