DokterSehat.Com– Semakin banyak perokok konvensional yang memilih untuk beralih ke rokok elektrik atau yang lebih dikenal sebagai vape. Vape dianggap sebagai rokok yang jauh lebih aman dan bahkan dianggap sebagai salah satu alternatif agar bisa berhenti merokok.
Sayangnya, telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa vape juga bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh. Kandungan yang dianggap bisa membahayakan kesehatan adalah perasa dari vape ini yang bisa saja memberikan efek beracun bagi kesehatan tubuh.
Terdapat banyak sekali jenis perasa vape yang bisa kita dapatkan, namun, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Flori Sassano dari University of North Carolina, Amerika Serikat, dihasilkan fakta bahwa perasa yang di cairan vape yang nantinya akan diubah menjadi uap adalah yang berpotensi memberikan efek beracun bagi tubuh. Jenis perasa yang dianggap paling berbahaya adalah vanillin serta cinnamaldehyde atau yang memberikan sensasi rasa vanilli dan kayu manis.
Sebenarnya, perasa ini sudah diloloskan oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) agar bisa dipakai oleh pengguna vape di seluruh dunia, namun, menurut Flori, hal ini tidak menjamin keamanan perasa vape ini bagi kesehatan tubuh. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Physiology ini, kedua jenis perasa ini memiliki efek paling paling buruk dibandingkan dengan perasa jenis lainnya.
Dr. Thivanka Muthumalage menyebutkan bahwa dari 13 perasa vape yang diteliti, dihasilkan fakta bahwa setelah dipakai selama 30 menit, perasa berjenis kola, vanili, kayu manis, dan pudding pisang memberikan efek paling parah bagi sel paru-paru. Jika sampai digunakan dalam dosis tinggi, maka perasa ini bisa mematikan sel normal pada paru sehingga mempengaruhi fungsi organ pernapasan ini dalam jangka panjang.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita memilih perasa vape lainnya, namun jika mampu, akan jauh lebih baik untuk mengisap rokok elektrik bagi kesehatan tubuh.
0 comments:
Post a Comment