DokterSehat.Com– Erisipelas adalah infeksi bakteri di lapisan atas kulit. Erisipelas hampir sama dengan gangguan kulit lainnya yang disebut dengan selulitis, namun seluluitis merupakan infeksi di lapisan kulit bawah. Kedua kondisi ini serupa dalam penampakan dan diterapi dengan cara yang sama.
Erisipelas biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus Grup A, bakteri yang sama yang menyebabkan radang tenggorokan. Infeksi ini akan menyebabkan kulit merah luas dengan batas tegas. Penyakit erisipelas biasanya menyerang wajah dan tungkai kaki. Penyakit erisipelas seringkali membaik dengan pengobatan. Infeksi ini secara efektif diatasi dengan antibiotik.
Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit Kulit yang Harus Anda Ketahui
Penyebab Erisipelas
Penyakit erisipelas terjadi ketika bakteri Streptokokus Grup A menyerang kulit dan memasuki kulit. Bakteri ini secara normal memang ada di kulit dan permukaan tubuh lain tanpa menyebabkan kerusakan atau penyakit apapun. Namun, ketika terdapat peradangan atau luka di kulit, bakteri ini masuk dan menyebabkan infeksi. Kondisi yang menyebabkan lesi di kulit dapat berupa eksim atau “kaki atlet”, yang membuka celah bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan erisipelas. Penyakit erisipelas juga dapat terjadi ketika bakteri menyebar dari hidung lalu menyebabkan infeksi di hidung dan tenggorokan.
Penyebab lain dari penyakit erisipelas meliputi:
- Ulkus atau luka di kulit
- Irisan pada kulit karena proses operasi
- Gigitan serangga
- Kondisi tertentu seperti psoriasis
- Kaki yang bengkak karena masalah kesehatan seperti gagal jantung atau kencing manis
- Suntikan dari obat-obatan terlarang seperti suntik heroin.
Gejala Erisipelas
Seringkali, seseorang akan merasa tidak sehat sebelum terlihat tanda-tanda erisipelas muncul di kulit. Gejalanya bisa berupa demam, menggigil, dan suhu tinggi.
Gejala erisipelas secara khas meliputi:
- Rasa tidak enak badan
- Pola lesi di kulit yang merah, bengkak, dan nyeri dengan tepi berbatas tegas dan menebal
- Area kulit yang terkena mengkilap
- Pembesaran kelenjar
Kulit biasanya terpengaruh di area tertentu dan dapat muncul dengan salah satu cara berikut:
- Bengkak dan berkilau
- Kemerahan
- Hangat dan lembut untuk disentuh
- Lecet dalam kasus yang parah
- Tepi tajam antara daerah yang terkena dan kulit yang tidak terpengaruh
- Garis-garis merah di atas daerah yang terkena
- Bisa berubah ungu atau hitam dalam kasus yang parah.
Ketika erisipelas menyerang wajah, area yang bengkak biasanya meliputi hidung dan kedua pipi.
Faktor Risiko Erisipelas
Anak-anak khususnya antara usia 2-6 tahun dan orang dewasa di atas 60 tahun, cenderung terkena penyakit erisipelas. Dewasa yang lebih tua seperti lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau orang-orang yang baru saja menjalani operasi memang cenderung terkena infeksi erisipelas.
Diagnosis Erisipelas
Dokter mendiagnosis erisipelas secara sederhana dengan memerika fisik dan menanyakan Anda tentang gejalanya. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa pembengkakan, kemerahan, dan area yang hangat di kulit area wajah dan tungkai kaki. Dokter juga akan menanyakan apakah Anda memiliki infeksi tipe lain atau luka kecil di kulit seperti teriris atau tergores.
Baca juga: Psoriasis Bukan Penyakit Kulit Biasa
Pengobatan Erisipelas
Kebanyakan orang dengan erisipelas dapat diobati di rumah, namun beberapa orang memerlukan rawat inap di rumah sakit. Tergantung keparahan kondisi, rencana terapi dapat meliputi perawatan di rumah, pengobatan, dan operasi.
1. Perawatan erisipelas di rumah
Biasanya, bagian tubuh yang bengkak karena infeksi ini perlu ditinggikan dengan posisi yang lebih tinggi dari bagian tubuh lain agar mengurangi pembengkakan. Contohnya, jika tungkai kaki Anda yang terkena, maka kaki harus dielevasikan (ditinggikan) di atas pinggang. Anda juga dapat memberikan bantal pada tungkai kaki sehingga kaki lebih tinggi posisinya. Penting juga untuk minum cukup cairan dan untuk berjalan-jalan serta mengubah posisi dari waktu ke waktu. Tungkai yang terkena mungkin butuh dielevasikan selama beberapa hari sebelum bengkak sembuh.
2. Pengobatan erisipelas di rumah
Antibiotik seperti penisilin, merupakan terapi yang umum untuk erisipelas. Anda dapat mengonsumsi obat sesuai resep di rumah jika memiliki kasus yang ringan. Pengobatan membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu. Kasus erisipelas yang lebih serius membutuhkan perawatan di rumah sakit, di mana antibiotik dapat diberikan melalui jalur vena (IV).
Anak kecil dan lansia membutuhkan terapi di rumah sakit. Kadang-kadang, bakteri tidak merespons terhadap antibiotik yang telah diberikan dan penting sekali untuk mencoba antibiotik lain. Dokter juga akan memberikan pereda rasa sakit dan penurun panas. Pengobatan antijamur untuk penyakit “athlete’s foot” juga dibutuhkan untuk erisipelas.
3. Pembedahan erisipelas
Pembedahan dibutuhkan pada kasus yang sangat jarang yaitu ketika penyakit bertambah parah dengan cepat dan menyebabkan jaringan sehat menjadi mati. Pembedahan dibutuhkan untuk memotong jaringan tubuh yang mati.
Prognosis dan Komplikasi Erisipelas
Bagi kebanyakan orang, antibiotik akan ampuh mengobati erisipelas. Namun, pada beberapa orang yang mengalami erisipelas jangka panjang, yang memang membutuhkan obat antibiotik jangka panjang sebagai pencegahan. Tanpa terapi, terdapat komplikasi serius dari kondisi erisipelas, meliputi:
- Abses
- Darah yang beku
- Gangren, yaitu kondisi yang memicu jaringan mati
- Keracunan darah, di mana infeksi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah
- Infeksi pada katup jantung
- Infeksi pada tulang dan sendi.
Infeksi juga dapat menyebar ke otak jika erisipelas terjadi di dekat mata atau wajah.
Pencegahan Erisipelas
Meskipun erisipelas tidak selalu bisa dicegah, langkah berikut bisa meminimalisir risikonya:
- Biasakan menjaga luka tetap bersih
- Perawatan yang tepat untuk “kaki atlet” jika Anda mengalaminya
- Gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah
- Cegah mendapatkan goresan atau luka pada kulit
- Yakinkan penyakit pada kulit seperti eksim mendapatkan terapi dengan tepat dan efektif.
0 comments:
Post a Comment