DokterSehat.Com – Setiap bulan menjelang menstruasi muncul, wanita akan mengalami PMS atau premenstrual syndrome. Sindrom ini biasanya muncul akibat perubahan hormon yang cukup signifikan. Pada beberapa wanita, perubahan ini memberikan dampak yang cukup besar. Dampak ini kadang memicu terjadinya depresi meski derajatnya tidak selalu parah.
Saat mengalami depresi ini wanita akan cenderung tidak nyaman dengan kehidupannya. Aktivitas harian akan terganggu. Wanita akan sering murang tanpa sebab dan suasana hatinya tidak stabil. Nah, kira-kira apa yang bisa dilakukan oleh wanita agar kondisi seperti ini tidak membuat mereka tersiksa?
Penyebab terjadinya depresi saat PMS
Depresi yang terjadi pada wanita secara umum dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi cukup signifikan. Perubahan ini akan membuat wanita merasakan beberapa hal di bawah ini:
- Sedih tanpa sebab padahal tidak sedang ada masalah.
- Sering merasa terluka atau tersinggung.
- Kecemasan terkait banyak hal sering muncul.
- Wanita jadi mudah marah.
- Mudah menangis dengan hal-hal yang sebenarnya biasa saja.
- Sering melupakan banyak hal.
- Tidak tertarik dengan seks dan gairah semakin menurun.
- Makanan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Tidur terlalu sering atau jarang.
Selain karena perubahan hormon seperti estrogen ada beberapa hal lain yang menyebabkan wanita alami depresi.
- Premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Sekitar 3-8 persen wanita mengalami PMDD. Kondisi ini menyebabkan wanita mengalami gangguan seperti PMS biasa, tapi lebih intens. Tekanan lebih kuat dan membuat wanita mudah sekali mengalami depresi yang sangat akut.
- Premenstrual exacerbation. Kondisi ini muncul di awal siklus menstruasi dan akan semakin buruk mendekati hari menstruasi terjadi. Separuh wanita yang mengalami PMS sering mengalami depresi dengan kecemasan yang terlalu tinggi sehingga mengganggu aktivitas hariannya.
Cara mengatasi depresi saat PMS
Meski PMS tidak bisa dihindari dan pasti terjadi pada wanita, ada beberapa hal yang harus dilakukan wanita untuk menurunkan gejala yang ditimbulkan.
Menggunakan kontrasepsi hormonal
Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil jarang sekali mengalami PMS setiap bulannya. PMS akan hilang karena perubahan hormon tidak terjadi secara signifikan. Jadi, kalau Anda susah menikah dan memiliki anak, lebih baik melakukan KB hormonal saja daripada mengalami PMS.
Kontrasepsi hormonal adalah cara paling efektif ketimbang cara yang lain. Namun, cara ini hanya bisa dilakukan pada wanita yang tidak sedang menjalani program kehamilan. Kalau Anda sedang berusaha memiliki momongan lebih baik mencari cara lain.
Mengonsumsi makanan tertentu
Konsumsi makanan tertentu yang memberikan efek menenangkan untuk tubuh. Beberapa makanan yang bisa dipilih terdiri dari:
- Susu dalam bentuk apa pun tapi disarankan yang tidak terlalu manis.
- Yoghurt.
- Keju.
- Aneka sayuran hijau yang bisa membantu produksi sel darah merah.
- Aneka jus buah khususnya jeruk.
- Makanan yang mengandung vitamin B6 seperti ikan, ayam, dan sereal.
Mengubah gaya hidup
Mengubah gaya hidup juga bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh wanita untuk mencegah efek dari PMS yang berlebihan. Perubahan gaya hidup ini terdiri dari Melakukan olahraga rutin setiap hari, mengatur nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, tidur berkualitas, dan mengatur stres.
Mengonsumsi obat tertentu
Beberapa obat juga bisa digunakan untuk mengatasi PMS, wanita bisa mengonsumsi obat seperti citalopram atau paroxentine sesuai dengan resep dokter. Namun, sebelum mengonsumsi obat ada baiknya menggunakan tiga cara di atas terlebih dahulu.
Inilah beberapa cara mengatasi depresi berlebihan yang terjadi saat sedang PMS. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan.
0 comments:
Post a Comment