DokterSehat.Com– Sebagaimana penderita diabetes, penderita asam urat juga diminta untuk tidak sembarangan dalam mengonsumsi makanan karena apa yang mereka konsumsi bisa saja berimbas buruk pada masalah kesehatan yang dialaminya. Sebagai contoh, jika penderita asam urat mengonsumsi makanan yang tinggi purin seperti jeroan atau makanan laut, maka nyeri pada persendian akan lebih sering muncul sehingga mengganggu aktivitas harian mereka.
Asam urat terjadi karena ginjal tak lagi mampu menyaring kadar asam urat yang jumlahnya sudah sangat berlebihan di dalam tubuh. Yang menjadi masalah adalah, kadar asam urat ini bisa mengkristal dan akhirnya menumpuk di persendian seperti ruas jari atau pergelangan kaki. Kristal asam urat yang menumpuk ini kemudian memicu peradangan, pembengkakan, dan kemerahan pada persendian.
Lantas, apakah penderita asam urat boleh makan sambal? Sebagaimana kita ketahui, sambal adalah salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Sambal yang memiliki rasa pedas ini bisa membuat selera makan meningkat. Tak hanya itu, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa sambal yang kaya akan capsaicin ini bisa membunuh sel kanker, mengatasi peradangan dan nyeri sendi, membantu meningkatkan peredaran darah, menurunkan tekanan darah, membantu proses pembakaran kalori, dan menurunkan risiko terkena flu dan pilek.
Kemampuan sambal dalam menurunkan peradangan dan nyeri pada persendian tentu akan bermanfaat bagi penderita nyeri sendi. Sebagai informasi, manfaat ini disebabkan oleh kemampuan sambal dalam memicu produksi endorphin, hormon yang membuat kita lebih tenang, bahagia, menghilangkan rasa sakit. Hal ini berarti, penderita asam urat boleh untuk makan sambal meskipun tentu saja frekuensi memakannya sebaiknya tidak terlalu sering untuk dilakukan.
0 comments:
Post a Comment