DokterSehat.Com – Tahukah Anda bahwa menangis merupakan bahasa bayi? Percaya atau tidak, bayi memiliki bahasa yang sering kali diungkapkan melalui tangisan. Jangan mengartikan bayi nangis sebatas bayi yang sedang mengeluarkan air mata saja. Ternyata, menangis adalah cara bayi berbicara kepada Anda.
Menangis adalah bahasa bayi yang pertama kali digunakan. Menangis artinya berbicara bagi bayi. Ia sedang mengatakan sesuatu kepada Anda. Janganlah mengabaikan bayi nangis karena ia sedang berusaha menyampaikan sesuatu hal kepada Anda. Oleh karena itu, pahamilah bahasa bayi pada saat ia menangis.
Arti bahasa bayi saat menangis
Mungkin masih banyak orang dewasa yang belum memahami arti bahasa bayi pada saat ia sedang menangis. Bayi nangis tidak hanya sedang mengeluarkan air mata dan suara tangisan saja. Akan tetapi, menangis memiliki beberapa makna yang berbeda.
Berikut ini adalah arti bahasa bayi saat menangis :
1. Saya lapar dan haus
Arti bahasa bayi saat ia menangis yang sering dimaksudkan oleh bayi adalah “saya lapar” atau “saya haus”. Ciri-ciri dari bayi nangis yang memiliki arti lapar dan haus adalah menangis dengan nada rendah, berulang, berirama, sambil menghisap jari tangannya atau mendekati ke arah dada ibu.
Apabila Anda sudah menyadari bahasa bayi yang mengartikan kelaparan dan kehausan saat ia menangis ini maka segeralah memberikannya respon. Responlah bayi Anda dengan menanggapi rasa lapar dan hausnya. Bayi nangis yang diabaikan lebih lama tentunya akan menyebabkan bayi lebih lama dan banyak menangis.
Baca juga: Arsenic Hour, Ketika Bayi Menangis Tanpa Sebab yang Jelas
2. Saya tidak nyaman
Bahasa bayi yang mengartikan bahwa saya tidak nyaman juga diungkapkan saat ia menangis. Simaklah baik-baik saat ia menangis. Bayi nangis yang terus-menerus dengan suara sengau adalah bahasa bayi bahwa dia sedang tidak nyaman.
Ketidaknyamanan yang sedang dirasakan bayi bisa berarti ia membutuhkan popok yang bersih atau tidak nyaman saat direbahkan di kasur, dan lainnya. Periksalah popoknya saat Anda menangkap bahasa bayi yang mengungkapkan ketidaknyamanan ini.
3. Sudah cukup!
Terkadang Anda mendengar bayi menangis dengan rewel dan cengeng. Pada saat itu ia mencoba untuk memutar kepala atau bagian tubuhnya yang lain untuk menjauh dari pemandangan atau suara tertentu.
Bahasa bayi apabila ia menangis dengan kondisi tersebut memiliki arti “Saya sudah cukup”. Segeralah untuk berpindah ke tempat yang lebih nyaman untuk bayi. Carilah tempat yang tenang, tanpa suara berlebih dan bisa segera membuat bayi nangis menjadi diam.
4. Saya bosan
Tangisan yang memiliki arti bosan menurut bahasa bayi ini dimulai dengan bayi yang awalnya mencoba untuk mendapatkan interaksi yang baik kemudian berubah menjadi rewel. Bayi nangis menjadi sangat rewel ketika perhatian yang ia inginkan tidak kunjung datang. Bayi pun mulai menangis dengan suasana marah.
Seolah-olah bayi Anda mengatakan “Mengapa bunda mengacuhkan saya?”. Segeralah untuk mengangkat bayi Anda dari tempatnya lalu ajaklah ia bermain dengan sampai ia berhenti menangis dan kembali tenang.
5. Saya takut
Bayi nangis dengan suara tangisan yang melengking dan disertai wajah yang sangat kaget memiliki arti “saya takut”. Namun, bahasa bayi yang satu ini jangan sampai membuat Anda juga ikutan takut.
Cobalah untuk membawa bayi ke tempat yang lebih tenang sambil mengayun bayi dengan amat perlahan. Perdengarkanlah ia suara Anda yang sangat menenangkan. Anda bisa berbicara “Tenang nak, ada bunda di sini.” atau sejenisnya.
6. Saya punya kolik
Dengarkan saat bayi nangis secara intens yang disertai dengan gerakan gelisah. Menangis dengan cara seperti itu memiliki arti bahwa ia memiliki kolik. Bahasa bayi yang satu ini juga harus direspon dengan sungguh-sungguh karena agak susah untuk menenangkannya.
Meskipun sulit untuk menenangkan bayi kolik, mau tak mau Anda harus bisa menenangkannya. Caranya adalah dengan meletakkan dia pada perutnya di lengan bawah Anda atau di lutut Anda. Gosoklah punggungnya dengan lembut sampai ia menjadi tenang.
Kolik pada bayi sering terjadi pada sore atau malam hari dan berlangsung selama berjam-jam. Bayi yang memiliki kolik biasanya dimulai sekitar 3 minggu setelah ia terlahir dan baru hilang pada saat bayi berumur 3 hingga 4 bulan.
Baca juga: Kolik pada Bayi dan Cara Mengatasinya
7. Saya sakit
Bahasa bayi dalam tangisnya juga bisa memiliki arti bahwa ia sedang sakit. Tangkaplah arti bahasa bayi ini dengan rintihan yang lemah disertai dengan suara dari hidung mungilnya. Rintihan lembut ini seolah menandakan bayi bahwa ia tidak memiliki cukup energi untuk menangis dengan suara keras.
Periksalah suhu tubuhnya dan perhatikan gejala-gejala yang muncul. Apabila gejala yang muncul memiliki potensi penyakit yang serius maka segera bawalah bayi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan dengan cepat.
0 comments:
Post a Comment