DokterSehat.Com – Semakin hari semakin banyak kasus pelecehan seksual anak yang terjadi di negeri ini. Pelecehan seksual anak bisa terjadi pada anak mana pun tanpa mengenal status sosial, agama, ras, dan lainnya. Setiap orang tua tentunya tidak ingin anaknya menjadi korban kekerasan seksual.
Mayoritas orang tua yang masih memiliki anak-anak di bawah usia 18 tahun pasti sangat mencemaskan masalah ini. Kecemasan orang tua akan pelecehan seksual anak adalah hal yang wajar. Namun, orang tua jangan sampai memiliki kecemasan yang berlebihan. Ada baiknya bila orang tua melakukan beberapa cara mencegah pelecehan seksual anak demi keselamatan jiwa anak.
Cara mencegah pelecehan seksual anak
Kita sering mendengar bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal tersebut juga berlaku dalam hal kekerasan seksual anak. Lakukanlah beberapa cara mencegah pelecehan seksual anak di bawah ini :
1. Ajarkan kepada anak tentang bagian tubuh yang pribadi
Sejak usia balita, anak-anak sudah mengetahui nama sebenarnya dari semua anggota tubuh yang umum. Namun, hal tersebut tidaklah cukup untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual anak. Anda harus mengajarinya tentang bagian-bagian tubuh yang bersifat pribadi. Ajarkanlah kepada anak-anak bahwa bagian tubuh pribadi yang utama yaitu vagina atau penis dan bokong.
Baca juga: Bagaimana Memberi Pendidikan Seksual Pada Anak Autis?
2. Beritahu tentang batasan terkait bagian tubuh pribadi
Setelah anak-anak mengetahui bagian tubuh pribadinya, selanjutnya adalah memberitahu kepada mereka bahwa bagian tubuh pribadi itu tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain. Dan jelaskan pula bahwa mereka juga tidak boleh melihat dan menyentuh bagian tubuh pribadi orang lain.
Penting juga untuk menjelaskan kepada anak-anak kalau ayah-ibu dan dokter diperbolehkan untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh pribadi mereka sebatas tujuan perawatan harian dan alasan medis. Pelecehan seksual anak bisa segera disadari oleh anak-anak bila ada orang lain yang menyentuh bagian pribadi ini.
3. Ajarkan anak untuk terbuka kepada Anda
Didiklah anak untuk bersikap terbuka kepada Anda. Tanyakanlah kepada anak tentang hari-hari mereka di saat Anda tidak bersamanya. Buat mereka merasa nyaman untuk membicarakan topik apa pun.
Selalu berikan respon yang positif dan ramah bagi anak saat mereka sedang berbicara kepada Anda. Hal ini akan memudahkan bagi anak-anak saat mereka baru saja mengalami kekerasan seksual dan Anda bisa segera mengambil tindakan.
4. Ketahuilah informasi terkait aktivitas anak
Anda perlu mengetahui beberapa hal penting terkait aktivitas anak tanpa Anda. Ketahuilah tempat-tempat anak beraktivitas, teman-teman mereka, guru mereka, dan orang dewasa di sekitar mereka. Kenalilah sedikit lebih dalam dari lokasi dan orang-orang terkait aktivitas anak untuk mencegah peluang terjadinya pelecehan seksual anak.
5. Ajarkan mereka waspada sekalipun dengan orang terdekat
Tanamkan pada diri anak untuk selalu waspada akan bagian tubuh pribadi mereka sekalipun dengan orang terdekat mereka. Orang-orang terdekat selain ayah-ibu tidak boleh melihat dan menyentuh bagian tubuh tersebut.
Bangunlah sikap waspada mereka terhadap orang terdekat berjenis kelamin laki-laki. Katakan kepada mereka untuk segera melaporkan kepada Anda apabila ada orang terdekat yang melihat dan menyentuh bagian tubuh pribadi tersebut.
6. Ajarkan anak Anda tentang tindakan apabila ada yang ingin melakukan kekerasan seksual
Beritahulah anak Anda tentang tindakan yang harus diambil apabila ada yang ingin melihat atau menyentuh bagian tubuh mereka. Hal ini sangat penting untuk diketahui anak-anak yang sangat bermanfaat apabila ternyata mereka menghadapi tindakan pelecehan seksual.
Ajarkan anak untuk mengatakan “Tidak” kepada siapa pun apabila ada yang ingin melihat dan menyentuh bagian tubuh mereka yang bersifat pribadi itu. Berteriak dan meminta bantuan kepada orang lain harus bisa mereka lakukan untuk segera menghindari tindakan pelecehan seksual anak.
Baca juga: Tanda Anak Mengalami Pelecehan Seksual
7. Percayalah apa yang anak Anda katakan
Terdapat beberapa kasus orang tua yang tidak mempercayai laporan anaknya bahwa ia telah mendapatkan tindakan kekerasan seksual. Hal ini dikarenakan orang tua lebih percaya bahwa orang yang dilaporkan anak telah melakukan tindakan pelecehan seksual kepadanya adalah orang yang baik dan tidak mungkin melakukannya.
Anda tidak boleh bersikap seperti ini karena sering kali anak-anak lebih bisa dipercaya dalam hal ini. Kecil kemungkinan bagi mereka untuk mengarang tindakan seperti ini. Oleh karena itu, percayalah terhadap laporan anak Anda tentang kekerasan seksual yang menimpanya. Ambilah tindakan untuk mengumpulkan bukti dari sisi anak terlebih dahulu seperti visum. Selanjutnya Anda tahu apa yang harus Anda lakukan.
0 comments:
Post a Comment