Hasrat kami di VoodooPC adalah merancang PC dengan kinerja paling tinggi dan bersifat personal untuk kebahagiaan pelanggan kami. Setelah akuisisi ini, pelanggan dapat berharap untuk tetap mendapatkan konfigurasi tertinggi, layanan, dan kualitas terbaik seperti yang biasa kami berikan. Keuntungan akuisisi VoodooPC ini adalah menjadikan visi kami bakal lebih dapat dinikmati oleh lebih banyak orang dalam lingkup internasional.
Demikian ucapan penuh keyakinan dari Rahul Sood, pemilik VoodooPC saat perusahaannya diakuisisi oleh Hewlett-Packard, perusahaan yang secara tradisional merupakan penjual PC terbesar di Amerika. Rahul optimis bahwa penjualan ini bukannya menjadikan VoodooPC lenyap, tapi bahkan akan dapat disaksikan kehadirannya bagi audiens yang lebih luas, tingkat dunia!
Pemilik Perusahaan Termuda
Rahul Sood, pemuda berdarah India tersebut sudah menunjukkan ketertarikan pada komputer sejak umur 11 tahun. Penasaran akan bagaimana komponen komputer bekerja, Rahul membongkar komputer miliknya, sebuah Apple IIC, yang baru saja dibelikan orang tuanya dari Apple. Percobaan tersebut gagal. Rahul gagal memahami bagaimana komputer bekerja, komputer tersebut juga tidak pernah menyala lagi selamanya, bahkan memang belum pernah menyala sama sekali karena Rahul langsung membongkarnya setelah membeli.
Kapok? Nyatanya tidak. Rahul mengambil kursus Computer Science dari sebuah lembaga pendidikan swasta di dekat rumahnya. Dari sini dia mendapatkan banyak wawasan tentang komputer. Lulus SMA, Rahul sempat menghadiri kuliah di Mount Royal College. Namun seminggu kuliah dia memutuskan mengaku kepada kedua orangtuanya bahwa dia tidak ingin lagi melanjutkan pendidikan. Dia sudah jenuh dan ingin menekuni bidang yang dia cintai: komputer.
Pada akhir tahun 1991, dengan modal pinjaman dari kedua orangtuanya, Rahul Sood mendirikan perusahaan perakitan komputer. Saat itu dia baru berusia 17 tahun!
Pada awalnya dia bekerja sendiri dibantu oleh beberapa temannya yang memiliki kegilaan serupa terhadap komputer. Rakitan tim Rahul ini cukup nyeleneh dan memiliki desain radikal. Mereka pun terkenal di lingkungan sekitar situ. Komunitas penggemar PC lokal menjadi pelanggan setia Rahul. Pesanan berdatangan, meskipun keuntungan yang diperoleh Rahul belum seberapa.
Pada tahun 2004, Ravi Sood, adik Rahul bergabung ke perusahaan. Mereka berdua kemudian sepakat mengganti nama perusahaan menjadi VoodooPC.
Selanjutnya VoodooPC dikenal membuat PC high-end dengan desain unik dan berkelas bagi para Enthusiast PC, utamanya di wilayah sekitar. VoodooPC populer sebagai startup yang unik, namun karena modal mereka terbatas, tidak bisa bersaing seperti produsen komputer game yang saat itu juga sedang beranjak populer: Alienware.
Ciri khas produk dari VoodooPC adalah perhatian terhadap detail desain yang unik dan keren. Rahul dan Ravi memiliki tim pekerja yang sangat antusias untuk melakukan hal ini dengan sempurna.
Salah satu karyawan andalan VoodooPC saat itu adalah Trevor Kells. Kells bergabung setahun setelah Ravi. Trevor Kells sangat menyukai hasil karya VoodooPC, namun dia dengan yakin menyatakan bahwa dia bisa menjadikan produk-produk ini lebih baik.
“Kenapa kau begitu yakin?” Ujar Ravi heran.
“Karena aku sudah membayangkan seperti apa produk yang akan aku rakit, dan aku bahkan bisa melakukannya dengan mata tertutup karena aku sudah menatanya dengan detil dalam pikiranku.” Ujar Trevor mantap.
Ravi tentu saja tak percaya dan meminta karyawan baru itu membuktikan omong besarnya. Trevor diajak ke depan meja tempat komponen dan peralatan PC yang terpisah lengkap berada di atasnya, tinggal dirakit dan dipasang. Ravi sendiri mengikatkan penutup mata pada Trevor. Hasilnya? Trevor Kells benar-benar merakit komponen tersebut menjadi komputer yang berfungsi baik. Dengan mata tertutup!
Kisah itu menjadi legenda. Para penggemar PC sekitar yang mendengar kisah tentang Trevor Kells bahkan mampir untuk sekedar berjabat tangan dengan sang legenda, tentu saja sambil membeli produk dari VoodooPC.
Produk-produk khas VoodooPC dapat disaksikan di video ini:
Dell Mencaplok Alienware
Sebuah perubahan besar terjadi pada awal tahun 2006, bisnis perangkat gaming yang seakan memiliki ‘jalur tersendiri’ dan tidak bersinggungan dengan para pembuat PC besar tiba-tiba berganti alur. Nelson Gonzales dan Alex Aguila, pemilik Alienware PC menerima tawaran dari Dell dengan jumlah fantastis. Para penggemar game bergejolak. Sebagian besar di antara mereka tentu saja kelompok idealis yang lebih senang menyaksikan adanya ‘penantang kecil’ di tengah-tengah kemapanan perusahaan-perusahaan komputer raksasa seperti Apple, IBM, Lenovo, dan Hewlett-Packard. Game ini adalah ceruk suci yang selamanya ingin mereka jaga. Berhasil bertahannya Alienware sebagai pembuat PC game yang khas juga berasal dari dukungan para penggemar game yang ingin agar produsen PC favorit mereka tetap idealis tanpa didikte oleh para raksasa PC. Tindakan Dell yang membeli Alienware tentu saja mengubah stigma tersebut. Banyak penggemar yang marah karena mereka khawatir nantinya kebijakan-kebijakan khas perusahaan besar bakal memengaruhi komunitas game.
Bukan hanya komunitas gamer yang memanas. Perusahaan-perusahaan PC juga terkejut oleh langkah Dell tersebut. Banyak analis yang menilai bahwa pembelian produsen PC menjadikan Dell menjadi lebih dinamis dan modern, karena berhasil melihat tren terkini, yaitu game.
Lenovo yang baru saja membeli IBM, langsung berancang-ancang untuk menyiapkan lini PC game untuk bersaing dengan Dell dan Alienwarenya. Sementara itu, HP yang konsisten sebagai salah satu penjual PC dan laptop terbanyak di dunia ikut berdebar-debar. Mereka bisa saja mengambil langkah yang sama dengan Lenovo, membuat lini produk gaming dari nol. Namun tentu saja mereka kurang pengalaman dan kemampuan yang dibutuhkan untuk itu. Ini akan memerlukan waktu riset dan pengembangan bertahun-tahun.
Sementara itu, seiring dengan makin populernya VoodooPC sebagai pembuat komputer game yang menjanjikan, para analis mulai menyarankan agar HP melirik akuisisi terhadap perusahaan yang sedang berkembang ini sebagai sebuah alternatif!
HP Mengakuisisi VoodooPC
Tanggal 28 September 2006, rumor yang lama berhembus di kalangan dunia teknologi, yaitu HP berencana untuk mengakuisisi VoodooPC, akhirnya menjadi kenyataan. HP mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi VooDooPC. Setelah transaksi tersebut dilangsungkan, HP akan membentuk unit bisnis terpisah (seperti halnya kebiasaan HP sejak dulu) untuk berfokus pada industri gaming. Pemilik VoodooPC, Rahul Sood, akan menjadi Chief Technologist, sedangkan saudaranya yang juga mitra pendiri VoodooPC, Ravi Sood, akan menjadi Director of Strategy.
Produk pertama HP setelah mengakuisisi VoodooPC adalah HP Blackbird 002. Sebagai pengakuan terhadap VoodooPC, HP mencetak kalimat: VoodooDNA pada casingnya. HP Blackbird 002 membawa demam tersendiri di kalangan penggemar komputer game dan menjadi salah satu produk terlaris HP pada tahun 2007!
Tiga tahun setelah akuisisi tersebut, Rahul Sood mengomentari arah perjalanan VoodooPC dan HP:
Banyak orang mengasumsikan bahwa Voodoo telah merancang notebook baru saat bahkan kami belum merancang apa-apa. Jelas kami merupakan perusahaan yang berpengaruh. Setelah tiga tahun berlalu, kami melihat bagaimana produk-produk HP berubah, rasanya benar-benar luar biasa bagi kami.
Jadi apa yang terjadi pada Voodoo? Kami sudah bisa memperkirakan seperti apa ke depannya pada saat kami menandatangani akuisisi VoodooPC oleh HP. Seperti yang kita saksikan sekarang, Voodoo telah bertransisi menjadi produsen “desktop dan notebook” yang tadinya belum pernah kami saksikan. Apakah ini berarti kita tidak akan lagi melihat DNA Voodo dalam HP? Yah, memang akan susah. Namun jika kita mau meneliti dengan seksama, maka kita semua bisa melihat sisa garis rancangan dan konsep kami terdahulu pada semua produk-produk HP saat ini, bukan hanya pada divisi gaming, tapi juga pada produk HP secara luas.
Bagaimana dengan Rahul sendiri? Microsoft tertarik pada bakat Rahul setelah menyaksikan sepak terjangnya bersama VoodooPC. Pada tanggal 21 Desember 2010, Rahul Sood bergabung dengan Microsoft sebagai GM for System Experience. Tugasnya adalah memastikan pengalaman pengguna yang baik untuk software-software andalan Microsoft. Tugas ini dijalankannya dengan baik sehingga Microsoft memberikannya posisi yang lebih menantang di Microsoft Bing. Tugasnya adalah mendorong peningkatan Bing melalui pengalaman pengguna yang menarik.
Ketika memutuskan resign dari Microsoft pada November 2014, Bing mengalami peningkatan yang signifikan dengan banyak pengalaman pengguna unik yang membedakannya dari Google. Nampaknya dasar-dasar yang diletakkan Rahul cukup signifikan karena pada tahun ini, Bing tumbuh semakin besar dan menjadi salah satu divisi yang memberikan profit positif bagi Microsoft!
Referensi
Silicon Valley Historical Association, Hewlett-Packard, Silicon Valley Historical
Anand Lal Shimpi. (2006). Following in Dell’s Footsteps: HP to Acquire Voodoo Computers. Anandtech
Buchanan, Matt. (2009). VoodooPC Brand is Basically Dead. Gizmodo
Minter, Steve. (2015). Splitsville: Hewlett-Packard’s Plan to Divide and Conquer. Industry Week
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment