DokterSehat.Com– Salah satu bahan makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah lontong. Tak percaya? Penjual makanan dengan bahan dasar lontong seperti lontong sayur biasanya laris manis dan dipenuhi pelanggan. Sayangnya, jika kita cermati, banyak orang yang masih menggunakan lontong berbungkus plastik, bukannya lontong yang dibungkus dengan daun pisang.
Banyak pembuat lontong yang mengaku semakin kesulitan untuk mendapatkan daun pisang. Hal ini disebabkan oleh kebun pisang yang jumlahnya juga semakin menurun. Karena alasan inilah kini mereka lebih memilih untuk menggantinya dengan plastik bening.
Tak hanya mudah untuk didapatkan, membuat lontong dengan plastik bening juga praktis karena kita hanya perlu memasukkan beras ke dalam plastik tersebut dan menusuk plastik dengan garpu saat merebusnya. Setelah matang, maka lontong ini siap untuk disajikan dalam makanan lezat seperti lontong sayur, gado-gado, atau bahkan sate.
Yang menjadi masalah adalah, plastik yang dipakai saat merebus beras menjadi lontong ini memiliki titik leleh yang rendah. Hal ini membuat kandungannya bisa meleleh dan tercampur pada lontong yang kita konsumsi. Padahal, jika kita sering mengonsumsi lontong ini, maka bahan kimia dari plastik akan masuk ke dalam tubuh dan bisa menyebabkan datangnya penyakit seperti kanker atau gangguan kesuburan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyarankan kita untuk tidak lagi mengonsumsi lontong yang diolah dengan plastik, apalagi jika plastik ini berjenis LDPE yang memiliki titik leleh yang rendah. Alangkah lebih baik jika kita memilih lontong yang diolah dengan menggunakan daun pisang yang jauh lebih aman dan sehat.
Melihat adanya fakta ini, sebelum membeli makanan dengan lontong, pastikan untuk mengecek bahan apa yang dipakai untuk membungkus lontong tersebut terlebih dahulu.
0 comments:
Post a Comment