DokterSehat.Com– Apakah Anda sedang dalam program hamil? Jika iya, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perlu tidaknya Anda melakukan diet, karena ternyata diet bisa sangat mendukung keberhasilan program hamil serta membuat kehamilan lebih sehat dan optimal, lho.
Diet kerap tidak disadari memiliki peran penting dalam keberhasilan program hamil. Padahal beberapa kondisi kesehatan tubuh dan atau kondisi fisik tubuh bisa jadi sangat memengaruhi lancar atau tidaknya program hamil.
Untuk itu, yuk ketahui apa saja kondisi yang mengharuskan ibu untuk melakukan diet sebelum hamil, atau saat sedang program hamil, dibawah ini!
1.Ibu yang sedang mengalami kelebihan berat badan, utamanya obesitas
Ada cukup banyak studi yang menyebutkan bahwa persen lemak tubuh yang terlalu tinggi pada tubuh ibu yang obesitas, dapat memengaruhi keberhasilan kehamilan.
Kondisi kelebihan berat badan, bahkan hingga obesitas, akan membuat peluang hamil semakin kecil. Disamping itu, kehamilan pada ibu yang obesitas cenderung mengalami berbagai komplikasi, seperti tekanan darah yang sering tinggi atau kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Pada kehamilan dengan obesitas, porsi asupan makan ibu yang meningkat kebutuhannya harus dicermati dengan tepat, agar asupan makanan tidak menyebabkan komplikasi lebih besar lagi.
Untuk itu, berbagai pedoman kesehatan dan gizi, selalu menganjurkan agar ibu memiliki berat badan yang ideal, ditunjukkan dengan nilai indeks massa tubuh yang normal.
Kondisi tubuh yang normal akan mendukung kesehatan kehamilan yang optimal bagi ibu selama hamil, saat persalinan dan juga untuk tumbuh kembang janin hingga bayi.
Diet yang dianjurkan adalah diet penurunan berat badan yang sehat, dimana asupan makanan tetap bergizi lengkap, pengurangan porsi secara bertahap dan diiringi dengan olahraga rutin yang bertahap meningkat durasinya.
2.Ibu dengan tubuh yang terlalu kurus
Kondisi tubuh ibu yang kurus ditunjukkan dengan nilai indeks massa tubuh yang rendah/status gizi kurus dan atau lingkar lengan yang kurang dari 23,5 cm.
Pada kondisi ini, ibu sebenarnya belum siap atau belum memiliki cadangan energi untuk memberi asupan gizi yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Kehamilan pada ibu yang kurus akan menyebabkan berbagai risiko pada ibu dan janin, mulai dari ibu kekurangan energi kronis (KEK), ibu mengalami anemia hingga berat badan lahir bayi yang rendah.
Untuk itu, akan lebih baik ibu yang terlalu kurus melakukan diet peningkatan berat badan dengan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan protein.
Diet ini baik untuk meningkatkan berat badan sembari tetap memenuhi kebutuhan gizi yang penting selama kehamilan. Tetap pastikan bahwa diet tinggi kalori tinggi protein yang diterapkan selalu bergizi seimbang, ya.
3.Ibu dengan kondisi gangguan kesehatan, misalnya anemia yang berkepanjangan, hipertensi, atau diabetes
Kondisi gangguan kesehatan berupa anemia, hipertensi atau diabetes perlu mendapatkan perhatian jelang kehamilan.
Diet yang diterapkan adalah pengaturan makanan sesuai kondisi kesehatan agar reaksi dari penyakit dapat ditekan.
Misalnya pada kondisi anemia, ibu dianjurkan menerapkan diet tinggi zat besi. Diet ini menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan atau suplemen tinggi zat besi.
Pada ibu dengan hipertensi, prinsip diet yang diterapkan adalah pembatasan garam dan makanan dalam kemasan, sedangkan pada kondisi diabetes, diet dilakukan dengan memerhatikan pengaturan jenis, jadwal dan jumlah makan.
Pada ketiga kondisi ini, diet yang dilakukan akan sangat mendukung kesehatan kehamilan yang optimal, sehingga risiko ibu dan janin mengalami komplikasi akibat reaksi penyakit dapat dikurangi karena ibu telah terbiasa melakukan diet sejak program hamil dimulai, bukan?
0 comments:
Post a Comment