Home » » Stres Hadapi Ujian Sekolah, Siswa di Jakarta Selatan Bunuh Diri

Stres Hadapi Ujian Sekolah, Siswa di Jakarta Selatan Bunuh Diri

Posted by Flash Droid Pedia on Thursday, May 24, 2018

doktersehat anak gangguan belajar
Photo Credit: pexels.com

DokterSehat.Com– Remaja berjenis kelamin perempuan berusia 14 tahun dikabarkan meninggal dunia setelah melompat dari rumahnya yang ada di lantai 33 Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan. Remaja yang tidak disebutkan namanya ini nekat melakukan tindakan bunuh diri karena merasa depresi saat menghadapi ujian sekolahnya.

Selasa, 22 Mei 2018 lalu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Michael Tamuntuan menyebutkan bahwa berdasarkan laporan saksi dan keluarga korban, remaja ini masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan stres saat menghadai ujian. Ia sepertinya sangat tertekan dengan kemungkinan tidak bisa mendapatkan hasil ujian yang baik.

Peristiwa nahas ini terjadi pada minggu, 20 Mei 2018 sekitar pukul 20.00 WIB malam. Saat itu, sang remaja sedang belajar karena keesokan harinya harus menghadapi ujian. Sayangnya, mata pelajaran yang akan diujikan sepertinya tidak benar-benar dikuasainya. Tertekan dan khawatir tidak akan mampu menjalani ujian dan mendapatkan nilai yang rendah, ia pun akhirnya memutuskan untuk melompat dari lantai 33 apartemennya.

Sang ibu, AH, sempat melaporkan hilangnya sang remaja kepada pihak keamanan apartemen. Setelah dilakukan pencarian, jasad korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di taman bermain, tepatnya di bagian belakang tower 1 apartemen pukul 23.30 WIB. Pencarian tak hanya dilakukan secara manual dengan menyisir kawasan sekitar apartemen namun juga dengan pemeriksaan CCTV.

Tanpa kita sadari, ujian sekolah memang bisa memberikan tekanan luar biasa bagi anak, khususnya dalam hal membuat mereka takut untuk mendapatkan nilai yang buruk, tidak naik kelas, atau bahkan tidak lulus sekolah. Orang tua sebaiknya memberikan perannya untuk menenangkan sang anak agar mereka tidak begitu stres saat menghadapinya dan tidak memberikan tuntutan berlebihan pada anak yang sedang berjuang keras.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}