Home » » Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Posted by Flash Droid Pedia on Friday, May 25, 2018

doktersehat-gejala-migrain

DokterSehat.Com– Migrain adalah sindrom neurologis yang ditandai oleh persepsi tubuh yang berubah, sakit kepala parah, dan mual. Secara fisiologis, sakit kepala migrain adalah suatu kondisi neurologis, lebih umum pada wanita daripada laki-laki.

Kata migrain dipinjam dari Bahasa Perancis Kuno. Migraigne (aslinya “megrim”, tetapi dieja ulang pada tahun 1777 di model Perancis kontemporer). Istilah Perancis tersebut berasal dari pelafalan vulgar kata latin hemicrania, di mana istilah itu sendiri didasarkan pada Bahasa Yunani hemikrania, dari akar Bahasa Yunani untuk “setengah” dan “tengkorak”.

Gejalan migrain yang dikenal juga dengan sakit kepala sebelah, biasanya terasa berdenyut-denyut di satu atau kedua sisi kepala di sekitar area pelipis, dahi, hingga ke mata. Pada kondisi tertentu, sakit kepala migrain bahkan dapat menimbulkan rasa mual, muntah, bahkan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara di sekitar.

2 Jenis Penyakit Migrain

Migrain (biasa disebut migren) dibagi dalam 2 golongon besar, yaitu:

  1. Migrain Biasa (migrain tanpa aura)

    Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini. Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktivitas. Migrain ini juga disertai mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4 sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.

  2. Migrain Klasik (migrain dengan aura)

    Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain klasik merupakan 30% dari semua migrain.

Penyebab migrain

Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi.

Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain.

Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian, walaupun tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain. Pencetus migrain antara lain:

  • Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi
  • Tidur berlebihan atau kurang tidur
  • Tidak makan
  • Perubahan cuaca atau tekanan udara
  • Stres atau tekanan emosi
  • Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
  • Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

Gejala migrain

Ada dua gejala migrain yang harus diketahui agar sakit kepala bisa langsung diobati, yaitu:

Gejala Awal

Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (mislanya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.

Aura: Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan.

Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung.

Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Kadang-kadang gejala pun tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.

Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala, sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat.

Gejala lain yang sering menyertai migrain antara lain:

  • Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau
  • Mual dan muntah
  • Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik

Tanpa pengobatan, sakit kepala sebelah biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

Gejala Akhir

Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24 jam setelah hilangnya sakit kepala.

Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua sampai tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering mengenai orang dewasa (umur antara 20 sampai 50 tahun), tetapi seiring bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan semakin menurun.

Migrain biasanya banyak mengenai remaja dan bahkan anak-anak pun dapat mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Risiko mengalami migrain semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migrain.

Pengobatan Migrain

Pada tahap awal, Anda dapat menggunakan antinyeri yang dapat dibeli bebas tanpa resep, seperti parasetamol, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, atau natrium naproxen, untuk mengurangi gejala migrain.

Dokter biasanya menganjurkan untuk lebih dahulu menggunakan NSAID untuk melihat apakah obat ini mampu mengurangi nyeri sebelum memberikan obat anti migrain golongan lain yang harus dibeli dengan resep, yang mempunyai banyak efek samping.

Anda juga dapat mencoba mengurangi frekuensi timbulnya migrain dengan mengenali dan menghindari pencetus yang dapat menyebabkan migrain.

Jika migrain yang anda derita ringan sampai sedang, Anda hanya perlu anti nyeri yang dijual bebas untuk menghilangkan gejala. Jika migrain anda sedang sampai berat, anda perlu antimigrain yang dibeli dengan resep. Jika anda sering mengalami serangan migrain, dokter mungkin menyarankan untuk meminum obat pencegah migrain.

Beberapa obat pencegah migrain dapat menimbulkan efek samping ringan sampai berat pada beberapa penderita. Penderita yang mempunyai gangguan jantung atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Pasien yang berumur lebih dari 65 tahun, obat pencegah migrain tidak dianjurkan.

Biasanya anda perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum anda menemukan salah satu yang paling cocok dengan anda. Jika anda mengalami mual atau muntah sebagai efek samping pengobatan antimigrain, dokter anda juga biasanya meresepkan obat anti mual muntah seperti proklorperazin atau metoklopramid, untuk mengurangi gejala tersebut.

Walaupun obat-obatan biasanya merupakan pengobatan utama migrain, terapi pelengkap biasanya dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi serangan migrain. Terapi pelengkap yang bisa dilakukan antara lain:

  • Akupuntur, yaitu dengan menusukkan jarum yang sangat halus ke kulit pada titik tertentu untuk menimbulkan aliran energi di sekujur tubuh. Tindakan ini dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi nyeri kepala.
  • Teknik relaksasi, yang dapat membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.

Jika migrain tidak sembuh walaupun sudah mendapat pengobatan, perlu untuk mengubah jenis obat. Jika belum sembuh juga, tes tambahan seperti MRI atau CT Scan perlu dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain.

Cara Mencegah Migrain

Cara terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan menghindarinya. Jika sudah mengenali dan menghindari penyebab migrain, jumlah serangan dan tingkat keparahan pun dapat dikurangi.

Ada beberapa penyebab sulit dikontrol, tetapi ada beberapa di antaranya yang dapat kita hindari. Hal-hal berikut dapat membantu Anda untuk mencegah migrain:

  • Mengenali penyebab migrain dengan membuat buku catatan harian
  • Tidur dan beraktivitas secara teratur
  • Makan teratur dan hindari makanan penyebab migrain
  • Atasi stres
  • Hindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif

Pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan, tentunya dapat timbul efek samping dari ringan sampai sedang. Obat pencegah migrain juga biasanya agak mahal.

Cara Mengurangi Sakit Kepala Migrain di Rumah

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengurangi frekuensi serangan dan mengurangi migrain. Cara ini pun bisa dibilang ampuh dan sangat mudah dilakukan,

Langsung saja, ini dia cara mengurangi sakit kepala migrain di rumah:

  • Atasi stres karena migrain lebih sering terjadi pada masa-masa stres.
  • Ikuti latihan relaksasi untuk mengurangi ketegangan otot.
  • Sediakan obat antinyeri yang dapat dibeli bebas di apotek.
  • Buat catatan harian sakit kepala. Hal ini dapat membantu untuk mengenali penyebab dan menghindarinya. Berdasarkan catatan ini, Anda juga dapat tahu apakah migrain semakin sering atau bertambah berat.
  • Jika migrain diperkirakan memiliki hubungan depresi atau kecemasan, cobalah untuk segera meminta pertolongan.

 

Segera Hubungi Dokter Jika…

Jika langkah-langkah penaggulangan migrain tidak sudah dilakukan, namun tetap tidak bisa hilang? Segeralah hubungi dokter maka kalau Anda mengalami:

  • Sakit kepala tidak kunjung membaik dalam 1 atau 2 hari,
  • Sering terbangun pada malam hari.
  • Sakit kepala anda semakin hebat atau menjadi lebih sering
  • Timbul gejala baru
  • Ada masalah dengan pengobatan
  • Mengalami sakit kepala setelah berativitas fisik, aktivitas seksual, batuk, atau bersin
  • Aktivitas terganggu oleh sakit kepala anda (misalnya, anda seringkali harus absen dari pekerjaan atau sekolah).

Segera ke Rumah Sakit Jika…

Anda juga sangat disarankan untuk langsung datang ke rumah sakit kalau mengalami:

  • Sakit kepala yang sangat hebat secara tiba-tiba dan tampak tidak seperti sakit kepala yang pernah Anda alami.
  • Demam dan kaku leher
  • Mual dan muntah yang hebat, sehingga tidak bisa makan atau minum.
  • Mengalami gejala stroke, antara lain:
    • Kebas, paralisis, atau kelemahan pada wajah, lengan atau kaki yang tiba-tiba.
    • Merasa pusing dan oyong
    • Perubahan penglihatan yang mendadak
    • Gangguan berbicara atau memahami kalimat sederhana
    • Gangguan berjalan atau berdiri


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}