DokterSehat.Com– Perut buncit memang sangat mengganggu ya, selain tidak enak dilihat, perut buncit juga merupakan salah satu indikator meningkatnya risiko berbagai jenis penyakit. Makanan menjadi salah satu faktor utama penyebab perut buncit, khususnya makanan berlemak.
Perut buncit memang disebabkan oleh lemak dalam tubuh, namun tidak semua lemak yang ada pada makanan atau tubuh akan secara langsung menyebabkan perut buncit lho.
Ada beberapa jenis lemak, yaitu lemak baik yang dinilai mampu mendukung kesehatan tubuh dengan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh, namun ada pula jenis lemak yang justru akan membahayakan tubuh dan menyebabkan perut menjadi cepat buncit, yaitu lemak trans.
Bahaya lemak trans
Ya, lemak trans yang cenderung belum banyak dikenal ini ternyata memberikan banyak dampak buruk dalam tubuh. Bahaya utama lemak trans adalah:
Meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh
Berbagai studi telah menunjukkan bahwa lemak trans dinilai lebih berbahaya daripada lemak jenuh, hal ini disebabkan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh serta menurunkan kadar kolesterol baik dalam tubuh, sehingga kolesterol jahat akan semakin tinggi pada tubuh.
Lemak trans cenderung secara otomatis disimpan tubuh di bagian perut
Selain itu, lemak trans yang menumpuk pada tubuh disebut menyebabkan perut menjadi semakin buncit. Lemak trans yang tinggi pada tubuh disebut cenderung lebih banyak disimpan di bagian perut, hal ini menyebabkan lemak trans akan memperparah perut buncit.
Apa itu lemak trans?
Lemak trans adalah lemak yang bisa terbentuk alami ada pada bahan makanan atau dibentuk secara alami di pencernaan manusia.
Kedua lemak tersebut memang berisiko untuk kesehatan, namun yang paling berbahaya adalah lemak trans buatan yang tercipta akibat proses industri pada makanan kemasan, mengapa?
Lemak trans kerap ditambahkan pada berbagai makanan kemasan dengan tujuan meningkatkan daya simpan atau keawetan suatu produk makanan.
Hal ini dilakukan dengan memadatkan lemak yang awalnya cair menjadi padat atau kering melalui proses hidrogenasi.
Proses hidrogenasi inilah yang menyebabkan lemak trans menjadi berbahaya yaitu meningkatkan kolesterol darah dan jika kita mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi, akan menyebabkan tubuh otomatis menyimpan lemak trans menjadi energi cadangan dalam perut.
Kedua kondisi tersebut akan semakin meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit degenaratif yang dipicu dari hiperkolesterol.
Lalu, bagaimana cara menghindari lemak trans?
Untuk itu, kita sebaiknya menghindari konsumsi lemak trans, ya. Caranya adalah dengan membatasi makanan yang banyak mengandung lemak trans, baik secara alami maupun buatan.
Makanan yang banyak mengandung lemak trans alami umumnya adalah pangan protein hewani, yaitu makanan dalam bentuk segar maupun olahan yaitu:
- Daging sapi, bagian yang berlemak yaitu bagian yang banyak memiliki bagian serat putih pada dagingnya.
- Produk olahan dari hewani misalnya mentega
Sedangkan makanan kemasan yang banyak mengandung lemak trans adalah sebagian besar produk kemasan yang mengandung lemak, meskipun tampilan produk tidak berlemak, misalnya:
- Keripik kemasan
- Camilan, makanan ringan kemasan yang mengandung lemak
- Produk kemasan yang mengandung banyak lemak misalnya daging kornet
- Beberapa studi juga menunjukkan bahwa makanan yang digoreng dengan produk minyak hewani, misalnya mentega, atau minyak yang berulang akan meningkatkan kadar lemak trans dalam tubuh.
Untuk itu, coba perhatikan, apakah Anda termasuk sering dalam mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak trans? karena jika iya, Anda sebaiknya wajib mulai menghindarinya, agar risiko perut buncit bisa dikurangi, ya.
0 comments:
Post a Comment