DokterSehat.Com– Keju adalah makanan yang paling dikenal diseluruh dunia dan banyak orang suka mengonsumsinya. Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor.
Pada dasarnya keju memiliki manfaat bagi tubuh tetapi memiliki efek buruk bagi ibu yang sedang hamil. Keju yang dimaksudkan di sini adalah keju yang tidak melalui proses pasteurisasi sehingga memiliki kandungan bakteri di dalamnya.
Tentunya, keju jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena akan memengaruhi kesehatan dan perkembangan janin secara keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa bahaya lain yang bisa mengancam kesehatan janin, diantaranya:
Janin keracunan
Meskipun tidak seluruhnya, tetapi janin juga dapat keracunan bila terlalu banyak mengonsumsi keju. Hal ini disebabkan karena keju masih mengandung beberapa bakteri yang menganggu perkembangan janin. Jika janin Anda keracunan, hal itu bisa menyebabkan janin mati di kandungan.
Ukuran bayi lebih besar
Ketika sedang hamil ada kalanya ibu dilarang mengonsumsi keju, dengan alasan bahwa keju mengandung banyak lemak yang dapat membuat janin tumbuh lebih besar di rahim—sehingga pada saat melahirkan ibu akan sulit mengeluarkannya. Akibatnya sang ibu harus menghadapi bahaya operasi caesar untuk mengeluarkan janin.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu menjaga semua asupan demi menjaga kesehatan janin dan mengurangi risiko operasi caesar.
Sembelit
Ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi keju dapat menyebabkan sembelit. Hal ini disebabkan karena keju lebih mudah merespon pada janin, sehingga janin akan bergerak lebih cepat atau lebih sering.
Obesitas
Terlalu banyak mengonsumsi keju yang mengandung banyak lemak mampu membuat janin tumbuh lebih cepat, yang dimaksud di sini bukan tumbuh sehat, tetapi tumbuh secara abnormal. Janin yang terlalu banyak mengonsumsi keju membuatnya menjadi obesitas atau lahir besar.
Gangguan metabolisme
Adanya gangguan metabolisme pada janin disebabkan karena adanya gangguan ginjal. Kenapa bisa terkait dengan ginjal? Karena janin terlalu banyak mengonsumsi garam terutama yang terdapat pada keju—di mana hal ini membuat metabolisme tubuhnya terganggu.
Selain itu, keju yang belum di pasteurisasi mengandung banyak bakteri yang membuat metabolisme pada tubuh janin akan berkurang fungsinya.
Masalah ginjal
Keju memiliki kandungan garam yang kurang baik dikonsumsi oleh tubuh. Jika sejak dalam kandungan seorang anak terlalu sering terpapar keju maka ada kemungkinan perkembangan ginjal janin tidak mampu berkembang dengan baik.
Tekanan darah tinggi
Ibu hamil yang terlalu banyak konsumsi keju bisa membuat anaknya kelak dapat dengan mudah terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini disebabkan karena janin terlalu banyak mengonsumsi protein.
Meski keju memiliki dampak negatif, konsumsi keju saat hamil sebenarnya baik karena keju merupakan salah satu sumber kalsium yang baik. Namun, tidak semua jenis keju diperbolehkan untuk dikonsumsi pada ibu hamil.
Hal ini dikarenakan dapat memudahkan pertumbuhan bakteri seperti listeria yang dapat membahayakan janin Anda. Beberapa jenis keju yang tidak dianjurkan seperti jenis brie, camembert, chevre, stilton, danish soft, dan roguefort.
Saat orang sehat atau ibu hamil terpapar bakteri listeria, efek yang ditimbulkan hanya seperti gejala flu. Namun, bagi janin hal itu dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati saat proses persalinan.
Beberapa varian keju yang dianggap aman yakni, keju padat seperti cheddar, gruyere, parmesan dan keju lunak seperti mascarpone, krim keju, mozzarella. Jika Anda ragu untuk mengonsumsi keju, konsultasikan dengan dokter mengenai pola hidup yang sehat.
0 comments:
Post a Comment