Istilah Skizofrenia mungkin belum akrab di telinga banyak orang. Padahal, penyakit ini seringkali ditemui di masyarakat. Ketidaktahuan orang pada skizofrenia menyebakan penderita skizofrenia dicap sebagai orang gila dan dikucilkan dengan cara dipasung.
Penderita skizofrenia bukanlah orang gila. Mereka sebenarnya mengalami gangguan otak kronis yang menyebakan delusi, halusinasi, dan sulit berkonsentrasi. Seseorang dengan skizofrenia bisa saja mengamuk atau melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, akan tetapi semua ini bisa dikurangi dengan pengobatan yang baik dan teratur.
Ketidaktahuan masyarakat akan Skizofrenia melatarbelakangi pembentukan Komunitas Denpasar Schizofriends Art Movement (DenSAM). Komunitas ini dibentuk oleh I Gusti Rai Putra Wiguna, seorang psikiater bersama teman-teman dari berbagai latar belakang.
“Dulu saya sering sekali melihat penderita skizofrenia yang dipasung oleh keluarganya karena sering mengamuk. Mereka dibiarkan begitu saja, tidak diajak berinteraksi. Padahal, apabila orang tersebut dirawat dengan baik, mereka bisa menjalani hidup secara normal,” jelas Rai.
Gandeng Keluarga Penyintas Skizofrenia
Komunitas DenSAM berupaya untuk membantu para penyintas skizofrenia untuk keluar dari keterpurukan. Rai sebagai salah seorang penggagas, mengajak beberapa teman serta relawan yang bersedia membantu untuk datang ke rumah para penyintas skizofrenia, khususnya yang dipasung oleh keluarga.
Para relawan mengajak penyintas mengobrol dan memberikan obat-obatan secara berkala. Mereka juga berusaha memberikan pemahaman mengenai apa itu skizofrenia dan bagaimana keluarga dapat membantu proses penyembuhan tersebut.
Berberapa tahun kemudian, usaha Rai dan teman-teman membuahkan hasil. Pemerintah daerah mulai menyadari betapa pentingnya usaha yang dilakukan Komunitas DenSAM. Mereka dipinjamkan tempat di Denpasar untuk membangun sebuah panti rehabilitasi.
Berbeda dengan panti rehabilitasi lainnya, para penyintas skizofrenia yang bergabung dengan dengan Komunitas DenSAM harus tetap tinggal dengan keluarga masing-masing. “Kami sengaja menerapkan peraturan seperti itu agar keluarga tidak lepas tanggungjawab. Bagaimanapun, para penyintas skizofrenia ini perlu dukungan keluarga untuk bisa sembuh,” ucap Rai.
Mengobati Skizofrenia: Mulai dari Melukis hingga Berjualan Soto
Pengobatan tidak selalu identik dengan rumah sakit dan obat-obatan. Di Rumah Berdaya DenSAM, semua penyintas skizofrenia diajak untuk menyibukkan diri dengan beragam aktivitas seperti melukis, berkebun, hingga berjualan soto.
“Penyintas skizofrenia sebenarnya butuh untuk diajak berinteraksi. Dengan berkegiatan, mereka akan belajar untuk berkonsentrasi dan sedikit demi sedikit mengabaikan halusinasi yang ada di kepala mereka,” jelas Rai.
Selain sebagai terapi pengobatan, aktivitas di Rumah Berdaya DenSAM juga ditujukan untuk membantu para penyintas skizofrenia membiayai obat-obatan wajib mereka. Para penyintas diajarkan melukis, bercocok tanam, menyablon kaos, membuat sabun, dan membuat dupa.
Beberapa penyintas skizofrenia dengan kondisi yang baik dan stabil bahkan diajarkan untuk mencuci motor dan berjualan makanan di depan Rumah Berdaya DenSAM. Dana yang berhasil didapat ini kemudian digunakan untuk membeli obat yang dibutuhkan.
Kini, beberapa penyintas skizofrenia dari Rumah Berdaya DenSAM telah mandiri dan mampu untuk bekerja dan menjalani hidup secara normal. Ada yang sudah membuka usaha sendiri, bekerja sebagai tukang ojek, dan lain sebagainya. Mereka berhasil menata hidup mereka menjadi lebih baik.
Bantuan dari MAKERFEST
MAKERFEST sebagai gerakan independen yang memberdayakan kreator lokal, kagum atas semangat dan kreativitas yang diperlihatkan oleh teman-teman penyintas skizofrenia. Oleh karena itu, MAKERFEST memberikan bantuan alat produksi kepada Rumah Berdaya DenSAM.
“Kami sangat kagum dengan semangat teman-teman disini. Kami harap bantuan yang MAKERFEST berikan dapat membantu teman-teman untuk meningkatkan produktivitas usaha yang dijalankan, sehingga mampu menjalani hidup dengan lebih baik lagi,” ucap Antonia Adega, PR Committee MAKEREFST 2018.
MAKERFEST juga mengajak Top Community, komunitas seller Tokopedia untuk berbagi pengalaman dan ilmu tentang cara berjualan secara online. Oleh Komunitas DenSAM, bantuan yang diterima akan digunakan untuk mengembangkan usaha yang selama ini mereka jalankan.
Sumber https://dennypedia.com/
0 comments:
Post a Comment