DokterSehat.Com – Otak merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang penting dan tak boleh diabaikan. Jika terjadi sesuatu pada otak, maka bisa dipastikan akan memengaruhi anggota tubuh lainnya, salah satunya adalah pembekuan darah di otak.
Perlu diketahui, trombosit di dalam darah membentuk penggumpalan darah di otak untuk mencegah agar Anda tidak kekurangan darah, hal ini baik untuk tubuh ketika penggumpalan yang terjadi adalah jenis penggumpalan eksternal. Namun penggumpalan darah di kepala ini menjadi sangat berbahaya ketika terjadi penggumpalan internal.
Pembekuan darah di otak internal dapat terbentuk karena luka, sirkulasi darah yang buruk, masalah jantung, dan penuaan dini. Selain itu penggumpalan yang terjadi di otak juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang fatal.
Penyebab Pembekuan Darah di Otak
Ada beberapa penyebab terjadinya pembekuan darah di otak. Berikut adalah penyebab gumpalan darah di kepala yang umumnya terjadi, di antaranya:
- Cedera kepala. Apabila Anda pernah mengalami cedera serius hingga trauma pada bagian leher hingga kepala, tubuh akan secara otomatis menciptakan gumpalan darah untuk mencegah pendarahan. Hal ini bisa menyebabkan tekanan pada saraf otak. Beberapa penggumpalan darah di kepala terbentuk di luar otak yang kemudian masuk ke dalam.
- Penyempitan pembuluh darah. Ketika pembuluh darah mengalami penyempitan atau pengejangan, resiko mengalami pembekuan darah di otak semakin tinggi. Darah beku di otak dapat memotong aliran darah dan mengakibatkan kerusakan serius pada sel.
- Pembengkakan pembuluh darah. Jika sebelumnya pembekuan darah di otak bisa disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah, pembengkakan pembuluh darah ternyata juga bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah, yang kemudian dapat pecah dan menimbulkan pendarahan di dalam otak. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke.
- Gumpalan darah di kepala akibat pembekuan di wilayah lain. Penggumpalan darah tidak hanya terjadi pada area otak saja melainkan bagian tubuh lain. Kabar buruknya, darah beku ini bisa berkelana hingga bagian kepala menghalangi aliran darah.
- Peradangan. Penyakit pembuluh darah yang meradang dapat meningkatkan risiko darah beku di otak yang disebabkan oleh bakteri.
- Angiopati amiloid. Angiopati amiloid adalah kondisi di mana terjadi kelainan dinding pembuluh darah karena faktor usia atau hipertensi. Kondisi ini dapat menimbulkan banyak pendarahan kecil yang mengarah pada pendarahan yang lebih besar.
- Gangguan fungsi trombosit. Menurunnya trombosit darah juga dapat menyebabkan pembekuan darah di otak. Anemia sel sabit (kondisi di mana sel darah merah berbentuk abnormal) dan hemofilia (kondisi di mana tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah) dapat berkontribusi dalam pembekuan darah di otak.
- Tekanan darah tinggi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Guna mencegah terjadinya darah beku di kepala yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Hal lainnya yang juga menyebabkan pembekuan darah di otak adalah penyakit hati dan tumor otak. Beberapa penyebab pembekuan darah di otak dapat di atasi sejak dini, misalnya dengan menjaga pola makan agar terhindar dari tekanan darah tinggi. Konsultasikan dengan dokter mengenai pencegahan tekanan darah tinggi dan penanganan yang tepat.
Selain itu, Anda juga harus menjaga berat badan tetap ideal, karena mereka yang obesitas berisiko mengalami penggumpalan darah. Hal ini disebabkan karena orang obesitas biasanya kurang aktif untuk bergerak.
Kurang gerak dalam jangka lama memungkinkan darah menjadi menumpuk. Guna meningkatkan aktivitas gerak tubuh, maka diperlukan olahraga. Selain bergerak, olahraga juga dapat menurunkan berat badan.
Setelah mengetahui penyebab pembekuan darah di otak, dokter akan melakukan pemeriksaan otak bagian mana yang mengalami pendarahan berdasarkan gejala yang timbul melalui MRI atau CT Scan. Setelah itu baru dokter akan melakukan langkah pengobatan.
Gejala Gumpalan Darah di Otak
Pada umumnya, seseorang yang mengalami pembekuan darah di otak bisa mengalami sakit kepala parah disertai muntah, pendarahan dari telinga hingga pingsan. Meski begitu, hal ini tidak selalu terjadi.
Gejala yang muncul tergantung pada lokasi pembekuan darah di otak. Misalnya jika bagian otak yang berkaitan dengan penglihatan yang mengalami pendarahan, maka gejala yang mungkin muncul adalah pasien mengalami gangguan penglihatan.
Gejala lain yang mungkin terjadi pada pasien pembekuan darah di otak adalah mengalami kelumpuhan pada satu bagian tubuh, mati rasa, kejang tiba-tiba, serta gangguan koordinasi dan keseimbangan.
Jika pembekuan darah di otak terjadi pada bagian bawah atau batang otak, pasien dapat mengalami koma atau mengalami gangguan dalam merespons. Sedangkan darah beku di kepala yang terjadi pada bagian pusat bicara, maka pasien dapat mengalami gangguan dalam berbicara
Berikut 5 tanda terjadinya pembekuan darah di otak, antara lain:
1. Sakit kepala parah
Sakit kepala yang berkepanjangan merupakan gejala gumpalan darah di kepala yang sering diabaikan. Banyak orang cenderung menganggap sakit kepala sebagai sesuatu yang disebabkan oleh stres, masalah pada mata atau flu.
2. Menyebabkan masalah berbicara
Pembekuan darah di otak perlahan-lahan akan menghambat fungsi otak, termasuk memperlambat waktu yang digunakan otak untuk memproses respon berbicara.
3. Kejang otak
Kejang memang dapat terjadi pada orang yang tidak mengalami pembekuan darah di otak, misalnya karena masalah otak lainnya atau trauma. Namun, jika Anda merasa tak memiliki penyakit tersebut dan mengalami kejang, bisa jadi itu merupakan tanda pembekuan darah di otak.
Jangan tunda untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk memastikan, sebab otak merupakan organ yang mengontrol semua fungsi lain dari tubuh Anda.
4. Koordinasi indra yang buruk
Secara perlahan, gumpalan darah di kepala cenderung akan menggeser posisi dan menghambat kerja otak. Setelah kehilangan bicara dan kejang, tanda pembekuan darah di otak berikutnya yang mungkin muncul adalah masalah dalam penglihatan, misalnya pandangan yang menjadi kabur. Selain itu, masalah dalam koordinasi indra juga akan muncul. Anda mungkin bisa mendengar tetapi tidak mampu berbicara.
5. Kelumpuhan
Tanda paling parah dari pembekuan darah di otak adalah serangan lumpuh. Ini berarti otak telah berhenti berfungsi akibat bekuan darah tersebut. Lumpuh yang terjadi juga bervariasi, misalnya secara keseluruhan atau hanya pada salah satu sisi tubuh saja.
Nah, itulah beberapa penyebab pembekuan darah di otak yang harus Anda kenali.
0 comments:
Post a Comment