Microsoft baru saja merilis laporan keuangan per kuartal untuk periode terbaru. Seperti yang sudah-sudah, laporan tersebut menunjukkan peningkatan yang stabil. Cloud sudah pasti mengalami peningkatan pesat, meskipun tidak sekencang periode sebelumnya. Yang agak mengejutkan, Surface mengalami peningkatan yang luar biasa sehingga bukan saja Microsoft mendapatkan profit besar darinya, tapi juga berhasil menjadi perusahaan penjual PC terbesar kelima di AS! Sebuah prestasi yang sebelumnya tidak dibayangkan Microsoft yang sibuk berfokus pada software, cloud dan service.
Nah, segala peningkatan tersebut ternyata membawa hasil yang lebih menggembirakan lagi. Kepercayaan pemegang saham nampaknya meningkat, berdampak pada kenaikan nilai saham Microsoft secara signifikan. Dampaknya, Microsoft kini mengalami pertambahan nilai yang sangat signifikan sehingga berhasil menyalip Amazon sebagai perusahaan paling berharga di dunia Jumat kemarin.
Posisi pertama, tentu saja masih dipegang oleh Apple yang memiliki nilai lebih dari USD 1 triliun. Sementara itu nilai kapitalisasi pasar Amazon tetap berada di angka USD 817,3 miliar setelah penurunan kuartal keempat yang cukup mengecewakan. Saham Amazon jatuh sebesar 6% dan keseluruhan mengalami penurunan sebesar 16,3 persen untuk bulan ini.
Sementara itu, Microsoft sebenarnya juga mengalami penurunan namun hanya sebesar 0,6 persen sehingga nilainya menjadi USD 107,68. Ini menjadikan nilai pasar Microsoft melonjak ke angka USD 826,6 miliar dan sukses menyalip Amazon.
Apple sendiri sebenarnya juga mengalami penurunan yang cukup besar, yaitu 3,6 persen per Oktober ini, namun perusahaan pembuat iPhone ini masih bertahan di angka kapitalisasi pasar USD 1,05 triliun.
Para ahli ekonomi sudah lama memprediksi bahwa Microsoft akan segera menyalip Amazon, namun ramalan mereka ini akan terjadi di tahun 2019 dengan memperhitungkan pertumbuhan Amazon yang juga cukup tinggi di akhir tahun lalu. Ternyata hal tersebut terjadi lebih cepat. Kredit banyak diberikan kepada Satya Nadella yang berhasil menjaga laju pendapatan Microsoft, terutama dari sektor Cloud dan layanan, menjadikan Microsoft seolah susah dihentikan.
Sumber: Financial Times
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment