Lini Surface yang baru dirilis beberapa waktu yang lalu, yaitu Surface Pro 6, Surface Laptop 2, Surface Studio 2, dan Surface Headphone menjadikan Microsoft memiliki lini hardware yang sangat kuat untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan pembuat PC lainnya. Ini bahkan menjadikan Microsoft masuk ke dalam daftar 5 besar penjual hardware terbanyak di AS. Namun prestasi Microsoft ini bukannya tanpa kritik. Banyak penggemar Microsoft dan blogger teknologi yang mempertanyakan, kenapa Surface Pro 6 dan Surface Laptop 2 belum memiliki USB-C, sementara lini Surface lain seperti Surface Go, Surface Book (bahkan sejak versi pertama), Surface Studio, dan Surface Headphone sudah menggunakan ‘port masa depan’ ini?
Apa sih Manfaaat USB-C?
Jika kamu memiliki Lumia 950 atau perangkat Android high end keluaran baru, mungkin kamu sudah familiar dengan port ini. USB-C memungkinkan transfer daya dan data dengan sangat cepat. Lini Macbook milik Apple sejak tahun 2016 juga sudah menggunakan port USB-C untuk charging menggantikan sistem magsafe (yang sebenarnya menuai banyak protes dari Apple fans karena magsafe lebih aman dan praktis untuk charging). Untuk laptop/PC, keberadaan port ini terasa lebih krusial dibandingkan smartphone, karena selain untuk transfer data, port ini bisa sekaligus untuk charing. Ini memungkinkan produsen mengurangi jumlah port dan membuat perangkat sekecil dan seringkas mungkin (hal yang dilakukan Apple terhadap Macbook sejak 2016 dan juga Microsoft untuk Surface Go).
Salah satu hal yang menyenangkan lainnya adalah, kita bisa melakukan charging dengan memanfaatkan powerbank yang mendukung penggunaan kabel USB-C to USB-C. Ini memungkinkan produktivitas lebih di perjalanan. Dengan memanfaatkan Wall charger yang mendukung USB-C to USB-C, kita juga bisa melakukan charging terhadap beberapa perangkat sekaligus sehingga kita hanya perlu membawa lebih sedikit charger, tidak perlu lagi membawa charger khusus untuk laptop seperti zaman dulu.
Manfaat lain, dock yang mendukung USB-C memungkinkan transfer data yang lebih cepat sehingga akan terasa sangat natural, seolah dock tersebut merupakan bagian dari laptop.
Lalu Apa Alasan Microsoft Belum Menyertakannya?
Jurnalis Lance Ulanoff, dalam wawancaranya dengan Panos Panay berkesempatan untuk menanyakan hal tersebut. Namun jawaban Panay jauh dari memuaskan. Menurutnya, menambahkan USB-C akan berarti menghilangkan port USB-A secara keseluruhan. “Saya tidak ingin mengambilnya,” ujar Panay sambil mencontohkan keberadaan Port USB-A di Surface Pro 5. “Jika kami harus melakukan desain ulang terhadap Surface setiap tahun, maka kami akan gagal membuat sebuah produk yang hebat.” Lebih lanjut Panay menjelaskan bahwa perubahan port akan menjadikan konsumen gagal mencapai alur kerja yang lebih efisien sebagaimana yang selama ini mereka lakukan dengan lini Surface Pro dan Surface Laptop.
Nampaknya Panay lupa bahwa dia sudah membuat USB-C ada di Surface Go, Surface Book dan Surface Studio dan ketiganya merupakan ‘produk hebat’.
Namun para blogger teknologi menyimpulkan sebuah alasan yang lebih realistis: Microsoft malas melakukan perubahan desain secara radikal yang akan mengharuskan manufaktur mengubah secara keseluruhan alur kerja produksi, dan akhirnya menambah biaya. Seperti kita tahu, Microsoft di bawah Nadella agak kurang sreg mendukung produksi hardware dan lebih bersemangat berjualan Cloud dan layanan yang menghasilkan keuntungan jauh lebih besar bagi Microsoft.
Kamu punya teori sendiri mengenai ‘alpa’-nya Microsoft menyertakan USB-C? Tuangkan pendapat kamu di kolom komentar!
Sumber: Tom’s Hardware, TheVerge, MSPoweruser
Sumber https://indoint.com/
0 comments:
Post a Comment