DokterSehat.Com– Wanita berusia 28 tahun bernama Melissa Mangraviti dari Sydney, Australia, kebingungan dengan berat badannya yang terus meningkat meskipun sudah menjalani program diet dan penurunan berat badan. Ia pun memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter untuk mengetahui apa yang salah dengan dirinya. Tak disangka, pemicu dari kenaikan berat badan ini adalah masalah PCOS (polycystic ovary syndrome) yang ia derita.
Dilansir dari news.com.au, tak hanya terkena PCOS, terjadi resistensi insulin di dalam tubuhnya. Kondisi ini justru membuat program diet yang ia jalani menjadi berbahaya bagi kesehatannya.
“Setelah menjalani beberapa tes, dokter berkata bahwa diet rendah lemak yang aku lakukan justru memberikan kerugian bagi kesehatan dan berat badanku. Karena alasan inilah berat badanku terus melonjak,” ucap Melissa.
“Aku membutuhkan protein lebih banyak dan dietku harus diawasi oleh pakar diet yang bisa membantuku menurunkan berat badan, memperbaiki masalah resistensi insulin, dan mengatasi PCOS yang aku derita,” tambah Melissa.
Kombinasi PCOS dan resistensi insulin yang diderita Melissa membuat tubuhnya memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang tidak tepat sehingga justru membuat lemak tidak dimetabolisme oleh tubuh. Lemak pun akhirnya terus menumpuk dan membuatnya mengalami kenaikan berat badan. Mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak juga akan membuat kondisi ini semakin memburuk.
Kini, Melissa memproduksi karbohidrat dalam jumlah yang lebih sedikit, khususnya di malam hari dan memperbanyak sayur serta protein agar merasa kenyang setiap hari. Ia juga tak lagi mengonsumsi makanan sejak pukul 17.00 atau 18.00 sehingga bisa membantu proses penurunan berat badan dengan efektif.
0 comments:
Post a Comment