DokterSehat.Com – Menjelang usia 50 tahun wanita akan mengalami menopause. Pada kondisi ini ovarium tidak akan memproduksi sel telur lagi secara rutin. Wanita juga tidak akan mengalami menstruasi lagi karena lapisan endometrium tidak terbentuk lagi. Singkatnya, kemampuan reproduksi wanita akan terhenti. Wanita tidak akan bisa mendapatkan kehamilan lagi.
Selain kemampuan reproduksi yang tidak akan berfungsi lagi, kemampuan seksual wanita kan mengalami penurunan juga. Saat menopause muncul, wanita sudah jarang melakukan seks atau malah tidak mau melakukannya karena alasan tertentu. Libido wanita juga menurun perlahan-lahan.
Efek menopause pada wanita
Menopause yang terjadi pada wanita akan memberikan banyak efek dan sebagian di antaranya negatif. Berikut efek dari menopause yang terjadi pada wanita.
- Wanita akan mengalami penurunan gairah seksual secara instan sejak pra menopause terjadi. Penurunan libido ini akan membuat wanita malas bercinta dan cenderung menghindarinya meski pasangan mengajaknya.
- Wanita yang alami menopause juga berisiko mengalami osteoporosis karena estrogen di dalam tubuh menurun. Rapuhnya tulang belakang ini sangat berbahaya sehingga beberapa wanita disarankan minum susu tinggi kalsium setelah memasuki usia 40 tahun ke atas.
- Lemak di dalam tubuh akan semakin meningkat sehingga beberapa wanita kerap alami obesitas.
- Wanita akan sering mengalami panas yang cukup mengganggu meski berada di dalam ruangan. Panas ini terjadi karena ada perubahan hormon yang cukup signifikan.
- Wanita akan susah sekali tidur dan sering terbangun pada malam hari.
- Meski fungsi seksual wanita menurun, peluang terjadi infeksi menular seksual atau infeksi pada vagina tetap ada dan kemungkinannya lebih besar.
Mengatasi gairah wanita yang menurun
Salah satu gejala menopause yang cukup mengganggu adalah penurunan libido. Wanita mengalami ini karena estrogen di dalam tubuhnya semakin rendah. Nah, untuk mengatasi kondisi ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh wanita dan pasangannya.
Membiasakan seks secara rutin setiap minggunya
Beberapa wanita yang sudah mengalami menopause biasanya enggan bercinta karena tidak bisa menikmati dan cenderung merasakan sakit. Akhirnya mereka selalu menolak kalau diajak oleh pasangan. Kondisi ini akan terus berlanjut sehingga seks tidak akan pernah dilakukan lagi.
Sebenarnya saat menopause, wanita tetap disarankan untuk bercinta. Dengan melakukan sesi seks seminggu sekali dengan pasangan, otot pada vagina akan berfungsi kembali dan kenikmatan yang hilang bisa perlahan-lahan muncul.
Kalau wanita takut merasakan sakit saat pria melakukan penetrasi, lebih baik menggunakan pelumas tambahan. Pelumas ini akan membuat wanita lebih nyaman karena gesekan dengan penis bisa diperkecil.
Wanita disarankan jujur kepada pasangan
Pria tidak akan tahu apakah yang dilakukan sudah memberikan kenikmatan pada pasangan atau belum. Oleh karena itu, wanita disarankan untuk selalu mengungkapkan apa saja yang dirasakan. Misal apa yang dirasakan saat bercinta dengan pasangan.
Wanita harus mengatakan semua hal itu secara gamblang. Dengan begitu pria bisa membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Kalau tidak ada yang dikhawatirkan lagi oleh wanita, seks yang dilakukan akan lebih dinikmati.
Seks untuk kedekatan emosional juga
Libido pada wanita memang penting untuk kelancaran seks. Namun, jangan jadikan aktivitas ini untuk kontak fisik saja. Jadikan seks sebagai pemotong jarak antara pria dan wanita yang sudah jarang berhubungan badan karena fungsi tubuhnya menurun.
Kalau pun seks yang dilakukan nanti tidak selalu berjalan lancar, kedekatan tidak akan hilang. Coba lakukan teknik karezza untuk mengatasi masalah ini.
Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda semuanya!
0 comments:
Post a Comment