Home » » Mukbang Akan Dilarang di Korea Selatan

Mukbang Akan Dilarang di Korea Selatan

Posted by Flash Droid Pedia on Monday, October 29, 2018

kebiasaan-setelah-makan-doktersehat
photo credit : pexels.com

DokterSehat.Com– Korea Selatan melalui Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan memutuskan untuk melarang aktivitas mukbang mulai awal tahun 2019. Sebagai informasi, mukbang adalah sebuah aktivitas yang sedang digemari oleh banyak orang, khususnya anak muda.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan dengan porsi yang sangat besar dan kemudian diunggah ke media sosial. Tren melakukan mukbang telah viral di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Meskipun terlihat seru untuk dilakukan, Kemenkes Korea Selatan menyebut aktivitas mukbang ini menjadi salah satu penyebab utama kenaikan kasus obesitas di negeri tersebut. Pakar kesehatan pun membenarkan adanya kaitan antara aktivitas mukbang dengan kenaikan berat badan.

“Jelas bisa menyebabkan obesitas, apalagi jika kandungan karbohidrat di dalam makanan ini sangat besar. Sebagai contoh, jika kita makan mie dalam porsi yang besar, maka asupan kalori harian kita bisa berlebihan, padahal, normalnya kita hanya mengonsumsi 2.500 kalori setiap harinya,” ungkap dr. Titi Sekarindah, SpGK dari RS Pusat Pertamina, Jakarta.

Jika kita sering melakukan mukbang, maka berat badan bisa mengalami kenaikan. Kecuali jika pelaku mukbang ini mau berolahraga atau melakukan aktivitas fisik cukup banyak, maka kalori yang dikonsumsi bisa dibakar sehingga bisa mencegah kenaikan berat badan.

“Apapun yang dilakukan dengan berlebihan tidak baik. Sebagai contoh, ada pasien yang terlalu sering makan buah dalam porsi besar justru mengalami kenaikan kadar gula darah. Padahal, buah tergolong makanan sehat,” lanjut dr. Titi.

Selain kegemukan, dr. Titi juga mengungkap bahaya lain dari mukbang, yakni iritasi lambung dan datangnya penyakit GERD.

“Usus dan lambung diberi beban makanan sangat banyak. Lambung menjadi lebih rentan terkena iritasi dan GERD atau gastroesophageal reflux disease. Selain itu, ada kemungkinan peningkatan risiko diabetes dan gangguan metabolisme,” jelas dr. Titi.

Kasus obesitas di Korea selatan meningkat dari 31,7 persen saat 2007 silam menjadi 34,8 persen pada 2016. Pada 2030, kasus ini diperkirakan akan meningkat hingga dua kali lipat. Hal ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan Korsel karena obesitas dianggap sebagai salah satu sumber dari berbagai macam penyakit berbahaya.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}