DokterSehat.Com– Sebagian masyarakat Indonesia mengalami kondisi yang disebut sebagai intoleransi laktosa, kondisi dimana perut akan terasa tidak nyaman dengan gejala kembung, mual-mual, atau bahkan diare setelah mengonsumsi susu atau produk susu lainnya. Sebagai informasi, laktosa adalah sejenis gula yang memang bisa ditemukan di dalam susu dan produk turunannya.
Gejala dari intoleransi laktosa ini biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi produk makanan atau minuman yang memiliki kandungan laktosa. Yang menjadi masalah adalah, kemunculan dari gejala intoleransi laktosa ini bisa membuat badan terasa tidak nyaman dan akhirnya membuat kita kesulitan untuk melakukan berbagai macam aktivitas.
Lantas, apakah hal ini berarti penderita masalah kesehatan ini tak lagi bisa mengonsumsi susu? Pakar kesehatan menyebutkan bahwa demi mencegah datangnya gejala intoleransi laktosa, ada baiknya memang penderitanya menghindari konsumsi susu, baik itu susu kambing ataupun susu sapi, produk olahannya seperti keju, es krim, hingga yoghurt, hingga makanan yang memiliki kandungan laktosa seperti kue, cokelat, permen, biskuit, dan makanan lainnya.
Demi mendapatkan nutrisi sehat yang ada di dalam susu, penderita intoleransi laktosa bisa mengonsumsi susu dari produk lain seperti dari susu kedelai. Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi suplemen laktase yang bisa membantu proses pengolahan laktosa di dalam perut saat kita mengonsumsi susu. Hanya saja, suplemen ini tidak boleh dikonsumsi dengan sembarangan dan harus didapatkan sesuai dengan saran dokter terlebih dahulu.
Demi mencukupi kebutuhan kalsium harian, penderita intoleransi laktosa sebaiknya memperbanyak asupan ikan laut seperti ikan sarden, salmon, dan makarel, kacang-kacangan seperti kedelai, dan sayuran hijau seperti bayam, kubis, dan brokoli. Dengan mengonsumsi berbagai macam makanan ini, kebutuhan kalsium bisa tetap tercukupi meski jarang atau tak lagi minum susu.
No comments:
Post a Comment