Home » » 8 Penyebab Kematian Ibu Melahirkan dan Cara Mencegahnya

8 Penyebab Kematian Ibu Melahirkan dan Cara Mencegahnya

Posted by Flash Droid Pedia on Wednesday, July 25, 2018

beberapa-penyebab-kematian-ibu-melahirkan-doktersehat

DokterSehat.Com – Biasanya para wanita yang sedang hamil tua untuk pertama kalinya sering merasakan kecemasan dan ketakutan saat melahirkan nanti. Rasa takut dan khawatir mengingat kemungkinan kematian ibu yang dialami kerap kali menghantui. Hal tersebut bisa dimaklumi karena kasus kematian ibu hamil melahirkan memang ada.

Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir dan menjadi ketakutan. Ubahlah rasa ketakutan tersebut menjadi keinginan untuk mencari tahu dan mengusahakan sebaik-baiknya. Ketahuilah apa saja yang menjadi penyebab kematian ibu saat melahirkan sehingga Anda akan berusaha untuk menghindari penyebab-penyebab tersebut.

Apa itu kematian ibu?

Menurut WHO, secara definisi kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/ cedera (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI).

Angka kematian ibu melahirkan

Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian Kesehatan, jumlah kasus kematian Bayi mengalami penurunan dari angka 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan pada tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan angka kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus.

Tentunya, kekhawatiran Anda bisa berkurang setelah mengetahui Angka Kematian Ibu melahirkan di Indonesia semakin lama semakin menurun. Namun, hal ini juga jangan membuat Anda lengah dan tidak berusaha mempersiapkan hari H menjelang proses melahirkan.

Baca juga: Angka Kematian Ibu yang Melahirkan di Indonesia Semakin Menurun

Penyebab kematian ibu melahirkan

Secara rata-rata, komplikasi berat kehamilan dan kematian ibu hamil melahirkan memang sudah semakin menurun di Indonesia. Namun, di beberapa daerah terpencil di Indonesia, kondisi kematian ibu hamil melahirkan masih cukup banyak. Berikut ini adalah 8 penyebab kematian ibu hamil melahirkan :

1. Aborsi

Salah satu penyebab utama kematian ibu hamil adalah aborsi yang tidak aman. Para wanita yang memiliki kehamilan yang tidak diinginkan sering melakukan aborsi tetapi aborsi yang berisiko. Selain dilarang menurut hukum agama dan negara, aborsi juga sangat membahayakan nyawa ibu.

2. Infeksi

Ibu hamil bisa mendapatkan infeksi dari aborsi yang tidak aman, saat melahirkan yang tidak sehat, atau persalinan yang sangat lama. Kurangnya pemahaman dan informasi tentang kebersihan pribadi dan cara merawat tubuh setelah melahirkan juga dapat membuat ibu melahirkan berisiko terinfeksi.

3. Emboli paru

Emboli paru adalah kondisi darah yang membeku di paru-paru. Emboli paru dapat berkembang setelah ibu hamil melahirkan. Risiko emboli paru lebih tinggi daripada operasi sesar. Jadi, Anda juga perlu mewaspadai kemungkinan adanya emboli paru setelah melahirkan.

4. Perdarahan setelah melahirkan (Hemorrhage)

Perdarahan postpartum (Hemorrhage) adalah pendarahan yang berlebihan dan kehilangan darah yang banyak setelah ibu melahirkan. Penyedia perawatan kesehatan yang terampil dapat menghentikan pendarahan ini. Namun, jika penyedia layanan kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat tidak tersedia, kematian ibu bisa terjadi karena kehilangan terlalu banyak darah.

5. Kurangnya Akses ke Perawatan Kesehatan

Ibu hamil yang hidup di desa terpencil paling rentan terhadap kematian ibu. Banyak dari mereka tidak memiliki bantuan di klinik bersalin mereka atau bantuan dari dukun beranak yang belum dilatih secara formal. Ibu hamil di desa juga kurang mampu untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak atau dapat melakukan perjalanan jarak ke rumah sakit yang lebih lengkap, sehingga membuat kematian ibu hamil melahirkan lebih tinggi di daerah pedesaan.

6. Tekanan Darah Tinggi dan Eklampsia

Perawatan dan cek kesehatan sebelum ibu melahirkan biasanya meninggalkan masalah seperti tekanan darah tinggi dan protein dalam urin. Dengan perawatan medis yang baik, dokter dapat merawat dan memantau pre-eklampsia. Akan tetapi, tanpa perawatan yang memadai, kondisi tersebut bisa menjadi berbahaya dan mengakibatkan pada kematian ibu.

Baca juga: Kenali Gejala Preeklamsia Pada Ibu Hamil, Penyakit yang Diduga Menyebabkan Kematian RA Kartini

 

7. Komplikasi Langsung Lainnya

Tidak sedikit dari ibu hamil yang memiliki masalah komplikasi. Kondisi seperti plasenta previa, ruptur uterus, dan kehamilan ektopik. Kondisi medis tersebut dapat menyebabkan komplikasi dan kematian bila tanpa perawatan dan pengobatan yang tepat.

 

8. Penyebab Tidak Langsung Lainnya

Penyebab tidak langsung kematian ibu hamil melahirkan adalah dari kondisi yang tidak terkait langsung dengan kehamilan tetapi berkembang atau memburuk selama kehamilan. Kehamilan dapat memengaruhi masalah kesehatan seperti HIV, penyakit jantung, diabetes dan anemia dapat berkembang menjadi lebih buruk.

Cara mencegah kematian ibu melahirkan

Seharusnya dengan melakukan beberapa hal tertentu, sebagian besar masalah yang muncul selama kehamilan, persalinan, dan periode setelah melahirkan dapat diatasi atau bahkan dicegah. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah kematian ibu hamil melahirkan :

1. Pendidikan

Wanita yang tahu lebih banyak tentang reproduksi, kesuburan, pengendalian kelahiran, dan konsekuensi berhubungan intim yang tidak aman dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri.

Informasi keluarga berencana dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan aborsi yang tidak aman. Para wanita berpendidikan memiliki peluang lebih besar untuk menghindari beberapa penyebab kematian ibu melahirkan.

2. Kebersihan

Pengetahuan tentang praktik kebersihan pribadi dan cara merawat tubuh yang baik dapat menjauhkan ibu hamil dan ibu melahirkan dari kuman penyakit. Pencucian tangan secara teratur, area perineum yang bersih selama pemeriksaan kehamilan, dan area persalinan yang higienis selama persalinan juga dapat membantu mencegah ibu hamil melahirkan dari infeksi.

3. Perawatan kehamilan

Perawatan yang terampil selama kehamilan dan setelah melahirkan dapat mencegah komplikasi dan mengarah pada kelahiran yang aman. Seharusnya, setiap ibu harus memberikan fasilitas kesehatan yang memadai untuk bayi mereka. Jika persalinan di rumah sakit, klinik, atau kantor tidak memungkinkan, maka seseorang yang terampil harus ada guna membantu ibu hamil melahirkan bayi di rumahnya.

4. Akses ke perawatan kesehatan

Perawatan kesehatan, manajemen kondisi yang sudah ada sebelumnya, dan ketersediaan prosedur yang aman dapat mencegah kematian selama kehamilan. Layanan nutrisi dan layanan kesehatan reproduksi juga sangat penting untuk para gadis dan wanita muda. Hal ini bisa mencegah mereka dari kematian ibu hamil melahirkan.

5. Pemantauan postpartum

Setelah melahirkan, wanita masih membutuhkan perawatan. Pemeriksaan setelah melahirkan untuk pendarahan abnormal atau infeksi bisa membuat sebuah perbedaan dari yang tidak melakukan pemeriksaan pasca melahirkan.

Hidup jauh dari layanan atau tidak mampu membayar, dapat mencegah seorang ibu mendapatkan pengetahuan yang dia butuhkan untuk merawat dirinya sendiri setelah melahirkan. Kesulitan untuk mendapatkan antibiotik yang membantu setelah proses melahirkan juga bisa terjadi.

 

Sumber :

  1. //www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf
  2. //www.depkes.go.id/article/view/17081700004/-inilah-capaian-kinerja-kemenkes-ri-tahun-2015–2017.html


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}